Nataru HIMPAR, Ini Pesan Marselinus Jeramun

RUTENG, NTT PEMBARUAN.id — Wakil Ketua II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Marselinus Jeramun menghadiri Natal dan Tahun Baru (Nataru) Bersama dari Himpunan Mahasiswa Pacar (HIMPAR) Kampus Universitas Katolik Indonesia (UNIKA) di Ruteng, Sabtu (15/1/2022).

Dalam sambutannya, Marsel mengatakan sejatinya menjadi mahasiswa bukan hanya tentang belajar, mendapatkan IPK yang baik, lulus, lalu bekerja. Lebih dari itu, sebagai generasi muda intelektual, mahasiswa didorong supaya tidak hanya berguna bagi dirinya sendiri, tetapi juga bagi masyarakat, bangsa, dan negara.

“Mahasiswa sebagai agen perubahan yang mengajak pada perubahan yang baik berdasarkan ide, pengetahuan, dan keterampian yang telah dimiliki.
Mahasiswa juga dituntut untuk menjadi pribadi yang tangguh serta berakhlak mulia sebagai pengganti generasi sebelumnya.

Sebagai asset dan harapan bangsa, mahasiswa memiliki kecerdasan intelektual dan ini harus diimbangi dengan perilaku yang baik, paparnya.

Marselinus Jeramun menyarankan mahasiswa sebagai guardian of value, dimana mahasiswa bisa menjaga nilai-nilai kebaikan yang ada pada masyarakat.

Hal ini bisa dipertahankan dengan bekal yang dimiliki mahasiswa seperti bisa berpikir secara ilmiah, kritis, berdasarkan fakta.

Mahasiswa HIMPAR UNIKA Ruteng mengalungkan selendang bermotif Manggarai sebagai ungkapan selamat datang kepada Bapak Marselinus Jeramun di acara Nataru bersama di Ruteng, Sabtu (15/1/2022)

“Mahasiswa dijadikan acuan dasar dalam berperilaku yang dapat mencerminkan nilai karakter baik, sesuai dengan kemampuan intelektual,” pesan Ketua DPD PAN Mabar itu.

Sebagai social control, lanjut dia, mahasiswa hadir untuk mengontrol kehidupan masyarakat, menjembatani hubungan masyarakat dengan pemerintah melalui penyampaian aspirasi, mengkritik kebijakan pemerintah dan lainnya.

Gerakan yang dilakukan mahasiswa perlu dilakukan atas dasar atau nilai-nilai idealisme yang ada, jangan sampai hal tersebut tergadai dengan iming-iming uang, ataupun kepentingan politik yang malah membuat perannya tidak sesuai lagi. (fon)

Bagikan