300 KM Jalan Provinsi di Mabar Belum Tertangani Secara Tuntas

LABUAN BAJO, NTT PEMBARUAN.com – Sepanjang 300 kilo meter jalan provinsi yang tersebar di sejumlah ruas jalan di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Wilayah Flores Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga hari ini belum tertangani secara tuntas.

“Yang paling berat sekarang ini harus berpikir tentang ruas jalan provinsi  yang menjadi jalan utama di Mabar.  Dimana, proses pendanaannya mutlak dari provinsi. Ini yang kami sementara perjuangkan ke provinsi supaya mendapatkan jatah lebih untuk penanganan jalan provinsi yang ada,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten  Manggarai Barat (Mabar), Ir. Oktavianus Andi Bona saat dikonfirmasi media ini di Labuan Bajo, Rabu (12/7/2018).

“Jalan provinsi di Kabupaten Mabar sepanjang 300 kilo meter lebih. Tetapi, rata-rata setahun itu hanya mendapatkan  jatah 1 kilo meter saja. Berarti 300 tahun baru bisa selesai jalan provinsi di Mabar,” ungkap Bona.

Ia berharap, semoga dengan Gubernur NTT yang baru nanti bisa membawa perubahan yang cukup signifikan bagi pembangunan infrastruktur jalan provinsi khususnya di Kabupaten Mabar dan NTT pada umumnya.

Apa lagi Mabar ini sebagai daerah pariwisata ternama di dunia sekaligus sebagai gerbang masuk untuk Kawasan Timur Indonesia,sehingga pembangunan infrastrukturnya menjadi fokus perhatian semua pihak,  baik Pemkab Mabar, Pemprov NTT maupun Pempus.

“Kami berterima kasih  kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov NTT) karena tahun ini  kami mendapat sekitar 3 kilo meter jalan provinsi. Mudah-mudahan setiap tahun jatahnya bertambah,” harapnya.

Jalan provinsi yang ada di Mabar rata-rata berada di ruas  jalan utama antara lain, ruas Jalan Nggorang – Kondo, ruas Jalan Kondo – Noa, ruas Jalan Noa-Hita- Bari. Tetapi,  yang sangat parah sekali kondisi fisiknya saat ini dan harus ditangani segera, menurut dia,  adalah ruas Jalan Kondo –Noa.

Sedangkan untuk jalan nasional, lanjutnya lagi, sudah banyak yang terbantu seperti  jalan lintas utara dan jalan dalam Kota Labuan Bajo, baik  yang ditangani BPJN X Kupang  maupun langsung dari Kementerian PUPR.

“Saya berharap, porsi anggaran  untuk pemeliharaan rutin setiap tahun, terutama  memperbaiki jalan yang rusak parah dianggarkan berkisar 7-8 persen dari total anggaran jalan,” tandasnya.

Oleh karena Kabupaten Manggarai Barat merupakan daerah pariwisata ternama di dunia, maka seharusnya yang diprioritaskan adalah pembangunan infrastruktur jalan masuk ke semua lokasi destinasi wisata.

“Karena itu, kami tetap mengharapkan bantuan provinsi dan pusat  untuk menunjang dunia pariwisata di Mabar.  Sebab, transportasi memang menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat Mabar. Saya kira pariwisata tidak bisa berjalan sendiri tanpa dibarengi dengan infrastruktur yang bagus,” tutupnya. (ade)

Bagikan