UPTD Museum NTT Gelar Seminar Hasil Kajian Patung Perunggu Sumba Barat

KUPANG, NTT PEMBARUAN.id — UPTD Museum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur menggelar Seminar Hasil Kajian Patung Perunggu Kabupaten Sumba Barat.

Seminar yang menghadirkan dua narasumber dari unsur akademisi dan budaya dengan moderator Dr. Wenseslaus Gampur, S.Pd, M.Si itu dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas P dan K Provinsi NTT, Linus Lusi, S.Pd, M.Pd di Aula UPTD Museum NTT, Kamis (22/9/2022).

Peserta yang hadir dalam kegiatan itu dari kalangan akademisi, komunitas, pemerhati budaya, dan kalangan birokrasi dari Kota Kupang.

Kepala Dinas P dan K NTT, Linus Lusi, S.Pd, M.Pd saat membuka seminar itu menyebutkan, NTT memiliki berbagai keragaman budaya yang tersebar di Flobamorata, Sabu dan Rote.

Keragaman budaya di NTT tercermin dari berbagai budaya baik rumah adat, sistem kesenian, sistem organisasi tradisional, corak ragam kain tenun, sistem mata pencaharian, atraksi budaya, atraksi seni, benda–benda hasil karya budaya dan lain–lain.

Hal ini menunjukkan NTT merupakan provinsi yang mengalami kekayaan budaya yang menjadi potensi besar dalam pembangunan manusia yang berkarakter dan berbudaya.

Kepala UPTD Museum NTT, Caplinuksi Meximus  A. Asamani, S.Sos, M.Si (tengah) didampingi dua narasumber saat Seminar Hasil Kajian Patung Perunggu di Aula UPTD Museum NTT, Kamis (22/9/2022)
Kepala UPTD Museum NTT, Caplinuksi Meximus A. Asamani, S.Sos, M.Si (tengah) didampingi dua narasumber saat Seminar Hasil Kajian Patung Perunggu di Aula UPTD Museum NTT, Kamis (22/9/2022)

Seluruh tatanan budaya ini, hendaknya menjadikan museum sebagai pusat informasi dan pusat publikasi yang menjadi daya tarik bagi generasi dan masyarakat luas untuk menjadikan budaya sebagai landasan pijak dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat.

“Hari ini, Kamis (22/9/2022) kita melaksanakan Seminar Hasil Kajian Patung Perunggu Kabupaten Sumba Barat, Provinsi NTT. Hal ini mau mengingatkan kita tentang tradisi pematungan dan tentu memberikan pesan bagi kita atau generasi muda sebagai penerus kehidupan untuk memahami eksistensi nilai budaya dibalik tradisi pematangan yang dilakukan oleh masyarakat NTT, khususnya di Kabupaten Sumba Barat,” urainya.

Patung Perunggu, kata Linus, merupakan salah satu benda koleksi museum yang perlu digali informasinya terkait nilai historis dan nilai peradaban bagi masyarakat Sumba Barat.

Hal ini menjadi penting untuk pengetahuan dan proses pembelajaran tentang nilai historis dan nilai budaya yang terkandung dalam Patung Perunggu.

Bagi pemerhati yang memiliki kepedulian dan kepekaan terhadap benda–benda koleksi museum, ujar dia, kajian terhadap suatu benda bersejarah menjadi penting dalam kehidupan masyarakat dan bermanfaat bagi generasi penerus bangsa.

Karena Itu, museum berupaya untuk selalu melakukan kajian terhadap seluruh benda koleksi museum untuk dapat meningkatkan pemahaman publik tentang nilai–nilai yang terkandung pada benda koleksi museum.

Museum sebagai pusat peradaban, lanjut dia, perlu melakukan pelestarian, perlindungan dan perawatan terhadap seluruh benda koleksi museum agar menjadi sumber ilmu pengetahuan dan pendidikan budaya serta pengenalan jati diri bangsa.

“Saya mengajak kita semua untuk secara serius memperhatikan seluruh materi yang disampaikan narasumber dan berpartisipasi dalam memberikan informasi terkait Patung Perunggu dari Kabupaten Sumba Barat,” pintanya.

Sementara Kepala UPTD Museum Provinsi NTT, Caplinuksi Maximus A. Asalan, S.Sos, M.Si mengatakan, tujuan dari seminar ini untuk mendapatkan informasi atau masukan dari para peserta terkait nilai historis dan nilai budaya dibalik Patung Perunggu.

Tujuan lainnya untuk meningkatkan pemahaman tentang eksistensi benda koleksi Patung Perunggu di UPTD Museum.

Selain Itu, untuk melakukan penyempurnaan hasil kajian sebagai dasar dalam meningkatkan pengetahuan tentang nilai historis dan nilai budaya dari Patung Perunggu serta mengenal lebih jauh tentang benda -benda koleksi dan artikulasi dibalik Patung Perunggu.

Sasaran seminar ini baik personal di kalangan masyarakat luas, akademisi, mahasiswa, pemerhati budaya, dan komunitas.

Secara substansi, sasarannya tercapainya penyempurnaan hasil kajian Patung Perunggu di Kabupaten Sumba Barat sebagai bagian dari benda koleksi museum.

Sedangkan, hasil yang diharapkan, pertama, tercapainya penyempurnaan hasil kajian koleksi museum, khususnya Patung Perunggu di Kabupaten Sumba Barat, Kedua, meningkatkan kualitas informasi tentang koleksi museum, khususnya informasi terkait Patung Perunggu di Sumba Barat.

Ketiga, masyarakat lebih mencintai nilai budaya lewat karya–karya budaya, khususnya terkait Patung Perunggu di Sumba Barat.

Asamani juga menginformasikan, benda–benda koleksi yang tersimpan di UPTD Museum Provinsi NTT hingga saat ini sebanyak 7.453 koleksi.

Narasumber yang dihadirkan masing–masing, Sekretaris AMIDA NTT, Dra. Rosalia Idam dengan topik Patung Sumba Tradisi Leluhur yang Tak Lekang Ditelan Waktu dan dari Budayawan, Drs. Mateus Tanda Kawi dengan topik Patung Perunggu Kemajuan Pandai Besi Ekspresikan Imajinasi Religius Merapu di Tanah Sumba.(red)

Bagikan