KUPANG, NTT PEMBARUAN.id–Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur bertekad Tahun 2024 angka stunting di daerah itu turung hingga 7,5 persen.
“Dari 11,6 persen angka stunting di Matim, saat ini sudah turun 9,6 persen atau turun sebesar 1 digit,” ungkap Bupati Agas.
Salah satu upaya pencegahannya menurut dia, merawat ibu hamil sehingga anak yang dilahirkan nanti tidak stunting.
Selain itu, memberi makanan tambahan dan gerakan orangtua asuh.
“Saya coba membuat gerakan orangtua asuh mulai dari saya sendiri selaku bupati yang menjadi orangtua asuh untuk 6 anak di Congkar,” tandasnya.
Yang paling utama menurut dia, merawat ibu hamil.
Kalau ibu hamil tidak dirawat secara baik pasti anak yang dilahirkan nanti stunting, kata Bupati Agas.
Bentuk perhatian lain, ia mewajibkan dana desa 8 persen untuk anggaran makanan tambahan plus dari APBD II Matim.
Kata Bupati Agas, ini hanya soal pola asuh saja.
Ada juga anak–anak pegawai yang stunting. Padahal, kata Bupati Agas, dari segi ekonomi penghasilan cukup hanya pola asuhnya yang masih salah.
Menyinggung kesiapan Pemkab Matim menghadapi bencana alam pada musim hujan saat ini, kata Bupati Agas sudah siap.
Bencana yang biasa terjadi di daerahnya pada musim hujan seperti saat ini adalah longsor dan banjir.
“Kita akan benahi daerah aliran sungai Wae Bobo, sehingga hujan turun banjirnya tidak meluap hingga pemukiman warga,” tutupnya. (red)