KUPANG, NTT PEMBARUAN.id – Drs. Ananias Faot, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDAM) Kabupaten Mimiki ,Provinsi Papua Tengah rela menngundurkan diri dari Aparatur Sipil Negara (ASN) lalu pulang kampung untuk siap bertarung pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) Tahun 2024.
Bakal Calon Bupati TTS Periode 2024-2029, Drs. Ananias Faot saat ditemui media ini disela-sela mengikuti fit and proper test yang digelar DPD Partai Demokrat NTT di Hotel Kristal Kupang, Kamis (16/5/2024) menyatakan kesiapannya untuk bertarung pada Pilkada TTS tahun ini.
“ Saya merasa terpanggil untuk kembali ke TTS karena kurang lebih selama 20 tahun terakhir ini, saya melihat kondisi TTS tidak mengalami perubahan apa-apa. Memang, Kabupaten TTS ini daerahnya sangat luas sehingga perhatiannya juga tidak terfokus. Saya melihat, ada hal yang sebenarnya merasa tertutup sehingga tidak membuka diri bagi kalangan luar untuk bisa melirik potensi-potensi yang bisa dikembangkan di TTS. Dengan pengalaman saya berkarir kurang lebih 30 tahun di birokrasi, saya mulai meniti karir itu dari kepala perwakilan kecamatan, camat berulang-ulang kali di daerah yang berbeda-beda kemudian jabatan eselon II sempat menjadi Sekretaris DPRD Kabupaten Mimika dan jabatan terakhir yang saya tinggalkan itu adalah Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia {BKPSDAM) Kabupaten Mimiki, Provinsi Papua Tengah. Jadi, kerinduan saya untuk kembali ingin menerapkan pengalaman itu, dan saya juga punya niat untuk membangun dari hati. Artinya, pulang kampung, kita membangun dengan hati tanpa memikirkan kepentingan pribadi dan kelompok tertentu,” urai Ananias Faot .
Ia berjanji, jika masyarakat mempercayakan dirinya untuk menahkodai TTS 5 tahun ke depan, maka program unggulan yang akan dicanangkannya antara lain mendesain perencanaan dan membangun mulai dari desa .
“ Karena dari desa, kita bisa tahu berbagai persoalan yang dihadapi oleh masyarakat. Ketika kita tahu berbagai persoalan yang dihadapi oleh masyarakat maka kehadiran kita sebagai pemerintah adalah menjadi solusi untuk menjawab permasalah –permasalahan yang ada. Strategi-strategi itu, untuk sementara belum bisa kita buka saat ini karena itu bagian dari strategi yang nanti kita paparkan dalam visi misi. Sebab, yang diajukan sekarang adalah visi misi perorangan, belum satukan dengan paket atau pasangan,” terangnya.
Kata Ananias Faot, Pemerintah Pusat telah mengucurkan anggaran besar melalui dana desa , tinggal desa mengoptimalkan anggaran yang ada dengan baik sesuai kebutuhan di masyarakat.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, jika mengikuti regulasi, maka perencanaannya dimulai dari bawah, tetapi terkadang juga dimulai dari atas untuk menjawab berbagai kepentingan politik.
Idealnya, untuk mempercepat pembangunan itu, menurut Mantan Sekwan Kabupaten Mimika itu, perencanaan dan pembangunan itu mulai dari bawah/desa, sehingga menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
“ Sebenarnya, persoalan mendasar yang kita hadapi di Kabupaten TTS adalah kemiskinan ekstrem. Kemiskinan ekstrem ini, kalau saya amati adalah sesuatu yang sebenarnya selama ini kita pelihara. Padahal, fakta di lapangan tidak seperti itu. Masyarakat TTS itu sebenarnya kaya sumber daya manusia (SDM) , kaya sumber daya alam (SDA) dan potensi ikutan lainnya yang akan dikembangkan , tinggal pengelolaannya saja yang diatur. Saya memberanikan diri untuk membangun dari desa karena kita mengungkit semua akar permasalahan yang ada di desa lalu dicari solusi sebagai jawabannya,” papar Mantan Camat di beberapa tempat di Kabupaten Mimika itu.
Untuk mewujudkan niat baiknya membangun TTS dengan hati ke depan, Tahun 2024 ini, ia maju di Pilkada TTS dengan melamar di sejumlah partai antara lain, Gerindra, Demokrat, NasDem dan PKB.
“ Situasinya masih bergulir, sehingga kita belum bisa memastikan pintu pengusungnya. Namun, lobi-lobi politik tetap berjalan mulai dari tingkat DPC, DPD hingga DPP masing-masing partai yang sudah dilamar,” tutupnya. (red)