KUPANG, NTT PEMBARUAN.id — Sebanyak 40 sekolah pelaksana program Reading Camp di Kabupaten Kupang saling berbagi pengalaman.
“Kegiatan hari ini, berbagi pengalaman/praktek baik dari sekolah pelaksana program Reading Camp di Kabupaten Kupang. Kita mulai September 2022. Jadi, di Kabupaten Kupang ada 40 SD, baik sekolah negeri maupun sekolah swasta. Untuk awal, kita ploting itu dulu,” kata Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Ponto Yelipele kepada wartawan di Aula BPMP Provinsi NTT, Jumat (9/12/2022).
“Yang melatar belakangi program ini, selain karena 2 tahun kita dilandai Covid-19, dimana siswa/i tidak ada pembelajaran. Tapi juga kesulitan dalam hal literasi dasar. Disparitas ini sudah berlangsung lama,” ungkap Ponto.
“Kami jumpai ada anak–anak yang orangtuanya merantau dan tinggal dengan oma opa yang juga tidak bisa berbahasa Indonesia, terutama di kabupaten, tapi juga ada di Kota Kupang karena di rumah tidak ada yang mendampingi dia belajar maka satu-satunya harapan anak hanya di sekolah, sehingga kami pandang program Reading Camp ini penting. Setelah kita tes di sekolah rata–rata di atas 50 persen anak itu belum bisa menguasai literasi mengenal huruf, suku kata, kata dan kalimat,” urainya.
“Di samping program strategis Nasional seperti Kurikulum Merdeka. Kami melihat, kalau kita memaksakan program Nasional ini, sementara anak–anak belum bisa membaca, sehingga kami menolong anak–anak supaya bisa membaca lewat program Reading Camp. Kami mengajak Dinas Pendidikan, agar anak–anak seperti itu harus ditolong. Kalau tidak, dampaknya besar,” imbuh Ponto.(red)
