Tahun 2022, PJN II NTT Kerja 13 Paket Jalan Nasional

KUPANG, NTT PEMBARUAN.id- Dari 14 paket Jalan Nasional yang  seharusnya  dikerjakan Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun Anggaran 2022 , hingga pelaksanaannya hanya 13 paket saja yang dikerjakan, sedangkan satu paketnya gagal lelang.

Hal itu disampaikan Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Nusa Tenggara Timur, David Samosir kepada wartawan di Kantor Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) NTT, Jumat (9/12/2022).

“Pagu anggaran yang kami kelola tahun ini sebesar Rp  511,9 miliar  terdiri dari 13 paket kontrak, 7 paket sewakelola, 3 paket e-katalog. Paket kontrak sendiri, 8 paket single  years dengan masa akhir kontrak hingga 31 Desember 2022 dan progres fisiknya sudah di atas 95 persen. Sedangkan, 6 paket multi years, 1 paket gagal lelang ada yang berakhir hingga 31 Desember 2023 dan ada  yang sampai 2024,” jelas David.

Wilayah kerja PJN II  mencakupi 5 kabupaten, yakni Timor Tengah  Selatan (TTS), Timor Tengah Utara (TTU), Belu, Malaka dan Alor. Jika diakumulasi,  maka dari 13 paket  yang dikerjakannya tahun ini rata-rata progres fisiknya 79,2 persen dan realisasi keuangan 70,3 persen.

Kata David, sesuai  SK Menteri PUPR yang baru seluruh sektor barat itu menjadi Jalan Nasional, dari Oepoli – Vini, mulai dari Motaain – Motamasin, yang  semulanya status jalan kabupaten dan jalan provinsi.

Akibat pengalihan status jalan itu, kata  David, maka terjadi penambahan panjang jalan Nasional sekitar 327,3 kilo meter untuk sektor Barat dan  sektor Timur. Sektor Timur sendiri sekitar  179,9 kilo meter dan sektor Barat 147 kilo meter.

“Dari total  itu, tahun ini sudah mulai kami  tangani di sektor Barat, tapi belum tuntas. Kalau sektor Timur sudah ditangani  sejak tahun lalu multi years  sepanjang 24 kilo meter yang berakhir tahun ini. Sedangkan, sektor Barat dari  totalnya 147, 3 kilo meter, yang sedang terkontrak dengan kami saat ini 59 kilo meter,” sebut David.

Ditanya kendala teknis yang dihadapi di lapangan, jawab  David, kendalanya  hanya curah hujan yang tinggi saat ini, dan  di sektor Barat ada masalah tiang listrik, tapi sudah dikoordinasikan dengan PLN dan saat ini sementara memindahkan tiang-tiangnya. (red)

Bagikan