Romo Risno Maden: THS – THM Diutus  Seperti Domba ke Tengah Serigala

RUTENG, NTT PEMBARUAN.id — Kegiatan Pendadaran Organisasi Pencak Silat Pendidikan Tunggal Hati Seminari – Tunggal Hati Maria (THS – THM) Angkatan Tahun 2022 Tingkat Distrik Keuskupan Ruteng telah berjalan dengan baik dan sukses. 

Kegiatan yang diselenggarakan selama empat (4) hari yakni sejak Kamis, 30 Juni hingga Minggu, 03 Juli 2022 itu ditutup dengan pelantikan anggota baru yang telah berhasil mengikuti rangkaian kegiatan pendadaran dengan baik.

Pelantikan anggota baru tersebut dipimpin langsung oleh Pastor Moderator THS – THM Distrik Keuskupan Ruteng, RD. Risno Maden.

Dalam homilinya, Romo Risno menyampaikan pesan dengan mengutip Injil Matius, 10:16 “Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala”.

Bahwa anggota organisasi pencak silat pendidikan Tunggal Hati Seminari – Tunggal Hati Maria diutus ke tengah-tengah serigala sebagai domba dan tetap menjadi domba di tengah-tengah serigala.

“Aku Mengutus kamu seperti Anak domba ke tengah-tengah serigala. Ingat, Tuhan Yesus mengutus kita sebagai anak domba, dan Tuhan menginginkan kita untuk tidak berubah ketika kita berada di tengah-tengah serigala. Ada orang yang diutus sebagai domba, ketika dia bergaul dengan serigala, dia mengubah identitasnya bukan lagi anak domba tetapi berubah menjadi serigala juga”, tegas Romo Risno.

Romo Risno yang juga Pastor Paroki Santa Maria Bunda Segala Bangsa Wae Sambi Labuan Bajo itu menjelaskan hal yang dapat membantu anggota organisasi Pencak Silat Pendidikan THS – THM tetap menjadi anak domba di tengah serigala adalah melalui kegiatan pendadaran.

Pendadaran yang dimaksud menurutnya adalah sebuah proses pembentukan diri anggota lewat rangkaian kegiatan pendadaran dimana diibaratkan sebuah telur di dadar dan diraciki dengan bumbu-bumbu yang baik untuk menghasilkan sebuah telur dadar yang siap disantap.

“Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendadaran itu diartikan sebagai ‘pelatihan’ atau ‘tempat pelatihan’. Sementara kata dasar dari pendadaran itu berasal dari kata ‘dadar’ yang artinya telur yang diaduk (dikocok) bersama bumbu, bumbunya bisa bermacam-macam, bawang, merica, garam dan lain-lain kemudian digoreng berbentuk pipih. Oleh sebab itu, proses pendadaran yang telah kita lewati juga mengikuti proses bagaimana sebuah telur itu menjadi sebuah telur dadar yang siap disantap”, terang Romo Risno.

Lebih jauh dia menjelaskan ada banyak hal yang telah dilakukan menuju kegiatan pendadaran Angkatan Tahun 2022 Tingkat Distrik Keuskupan Ruteng.

Untuk mengikuti pendadaran dimaksud menurutnya tentu melalui serangkain proses.

Pertama, tentu seleksi kualitas telur yakni menentukan telur yang baik, bukan telur ‘busuk’ untuk menghasilkan telur dadar yang siap disantap.

Kegiatan pelatihan dan pembekalan baik di tingkat Unit Latihan Khusus (ULK) maupun di tingkat Ranting merupakan tahap awal yang dilakukan dalam menyukseskan kegiatan pendadaran tingkat Distrik.

“Tentu ada tahapan atau proses yang telah kita lakukan untuk bisa sampai pada kegiatan pendadaran. Beberapa proses tersebut adalah, pertama, yaitu proses menyiapakan telur. Kita buat persiapan, di Ranting kita masing-masing dan juga di ULK kita masing-masing. Bahkan ada Ranting yang sebelum masuk pendadaran sudah melakukan apa yang disebut dengan pra-pendadaran. Ini adalah proses kita memilih telur-telur yang baik. Pembentukan, persiapan dan pemantapan kepanitiaan pendadaran yang dilakukan pengurus distrik juga merupakan sebuah proses dalam menyiapkan telur yang baik”, jelas beliau.

Dia menambahkan bahwa langkah yang dilakukan berikutnya adalah proses memecahkan kebiasaan lama peserta pendadaran yang diibaratkan sebagai cangkang telur.

Dalam tahap ini peserta pendadaran mengikuti serangkaian kegiatan terjadwa oleh kepanitiaan pendadaran. Dalam proses kegiatan selama empat (4) hari pendadaran, peserta dibentuk menjadi manusia baru dengan dengan menambahkan bumbu-bumbu yang baik melalui kegiatan olah fisik, mental dan spiritualitas serta keorganisasian.

“Pada proses yang berikutnya adalah memecahkan cangkang telur. Pemecahan cangkang telur itu terjadi di sini, selama 4 hari, mulai hari kamis sampai pada hari minggu ini. Proses yang kita lewati itu adalah proses pencampuran bumbu dalam telur yang sudah diaduk. Bumbu yang kita dapatkan di sini adalah latihan fisik, kita juga dilatih secara mental dan spiritual dan juga dari sisi organisasi. Inilah bumbu yang kita kemas dalam proses kegiatan selama pendadaran ini berlangsung”, tegas Romo Risno yang juga Ketua Komisi Komunikasi Lintas Agama Kevikepan Labuan Bajo itu.

Mengakhiri homilinya, Romo berpesan agar anggota organisasi pencak silat pendidikan Tunggal Hati Seminari – Tunggal Hati Maria yang dilantik untuk bisa menjadi telur dadar yang siap disajikan.

Proses penyajian telur dimaksud adalah sebagai domba di tengah serigala dan di tengah dunia yang penuh dengan dosa dan kekerasan.

Anggota THS – THM yang akan pulang ke Ranting dan ULK nantinya diharapkan bisa menjadi manusia baru dan meninggalkan kebiasaan lama dan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai yang terkandung dalam janji prasetya organisasi dan senantiasa berkontribusi yang baik untuk tanah air dan gereja.

“Proses berikutnya adalah proses penyajian. Proses penyajian telur tersebut adalah kita sebagai domba yang di utus ke tengah serigala, ke tengah dunia yang penuh dengan dosa dan juga kekerasan. Jadi setelah kalian dilantik kalian adalah telur yang dipilih dari ULK, dari Ranting masing-masing dengan meninggalkan manusia lama untuk menjadi domba dengan berpegang teguh pada janji organisasi yakni janji prasetya demi tanah air dan gereja”, pesan Romo yang humoris itu.

Untuk diketahui, kegiatan pendadaran organisasi pencak silat Tunggal Hati Seminari – Tunggal Hati Maria Distrik Keuskupan Ruteng Angkatan Tahun 2022 dilaksanakan di dua tempat yakni di Paroki Katedral Santa Maria Assumpta – Santu Yosef Ruteng dan di Paroki Kabar Gembira Waerana, Kabupaten Manggarai Timur.

Kegiatan pendadaran Angkatan Tahun 2022 diikuti oleh 316 peserta dengan rincian 89 peserta mengikuti kegiatan pendadaran di Katedral Ruteng dan 227 lainnya mengikuti kegiatan pendadaran yang diorganisir oleh Koordinatorat Wilayah Borong di Paroki Kabar Gembira Waerana, Kabupaten Manggarai Timur.(fon/*)

Bagikan