Categories Humaniora Daerah

SMAN 5 Kupang Gelar Kegiatan IHT

KUPANG, NTT PEMBARUAN.id- SMA Negeri 5 Kupang menggelar kegiatan In House Training (IHT) selama 3 hari, terhitung sejak Rabu, 24 Juli 2024 sampai dengan Jumat, 26 Juli 2024.

Kegiatan yang diikuti 185 guru itu dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Drs.Ambros Kodo di SMA Negeri 5 Kupang, Rabu (24/7/2024).

Narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan IHT kali ini antara lain, Kepala Dinas P dan K NTT, Drs.Ambros Kodo membawa materi tentang Kebijakan Pendidikan di NTT dan Kebijakan Kurikulum Merdeka.

Pemateri lain, Kepala SMA Negeri 5 Kupang, Veronika Wawo,S.Pd, M.Pd tentang Sekolah yang Dicita-citakan Seperti Apa, Penguatan Digitalisasi Sekolah oleh Dosen Geografi FKIP Undana Kupang, Theo Bela Pamungkas.

Sementara pemateri internal dari SMA Negeri 5 Kupang yaitu Wakasek Kurikulum tentang Struktur Kurikulum Merdeka, Pembentukan Kombel Perencanaan Berbasis Data oleh Komite Pembelajaran SMA Negeri 5 Kupang, Ida Kana dan Agus Huki serta materi Penguatan Advokasi Literasi Numerasi oleh Bapak Feri, salah satu guru di sekolah itu.

Kepala SMA Negeri 5 Kupang, Veronika Wawo,S.Pd,M.Pd kepada wartawan saat jedah kegiatan itu, Rabu (24/7/2024) mengatakan, IHT tahun ini agak berbeda dengan tahun sebelumnya karena sekaligus dengan program perimbasan.

“Kami sebagai sekolah penggerak angkatan I diberi tugas untuk mengimbaskan, saling berbagi praktek baik, baik dari sekolah kami maupun kami minta dari sekolah yang nanti kami imbaskan,”terang Vero.

Para peserta yang mengikuti kegiatan IHT di SMA Negeri 5 Kupang, Rabu (24/7/2024)

Guru-guru yang menjadi peserta dalam kegiatan IHT ini dari 5 sekolah di Kota Kupang dan 1 sekolah dari Kabupaten Kupang.

Dari Kota Kupang seperti SMA Flobamor, SMA Tunas Harapan, SMA 3 Putra yang menjadi sekolah imbas program kementerian yang mendapatkan BOS Kinerja.

Sedangkan, sekolah yang dilibatkan untuk advokasi pembelajaran yaitu SMA Negeri 3 Kupang dan SMA Arnoldus Jansen.

Ia berharap, IHT kali ini lebih menguatkan kapasitas profesionalisme para guru untuk peningkatan kualitas pembelajaran di dalam kelas, sehingga ketika guru masuk kelas tidak terpaku dengan hal-hal selama ini dilaksanakan, tapi lebih banyak berinovasi. (red)

Bagikan:

Penulis

Selalu update berita terbaru kami di Google News dan Telegram.

Berita Lainnya