Perayaan Ekaristi di Gereja St. Kristoforus Matani Berjalan Sesuai Protokol Kesehatan

KUPANG, NTT PEMBARUAN.com- Perayaan ekaristi perdana dalam situasi new normal   di Gereja St. Kristoforus Matani, Paroki St. Yoseph Pekerja Penfui Kupang, Minggu (5/7/2020) berjalan sesuai protokol kesehatan.

Seperti disaksikan wartawan media ini, semua umat yang datang mengikuti perayaan ekaristi sebelum masuk ke ruangan gereja harus melewati pengukuran suhu tubuh dan mencuci tangan yang diatur oleh Orang Muda Katolik (OMK) Stasi St. Kristoforus Matani di depan gereja.

Selain itu, setiap umat diwajibkan memakai masker, dan duduk tetap menjaga jarak sesuai tanda yang sudah diukur oleh anak-anak OMK dan THS/THM Stasi St. Kristoforus Matani.

Perayaan ekaristi di Gereja St. Kristoforus Matani, Minggu (5/7/2020) dilaksanakan dua kali misa, yakni misa pertama dimulai jam 07.00 Wita untuk Wilayah I,II dan III (enam KUB), dilanjutkan misa kedua, jam 09.00 Wita untuk Wilayah IV,V,VI dan VI (delapan KUB).

Cukup Teratur
Pater Sipri Asa saat memimpin misa kedua dalam situasi new normal di Gereja St. Kristoforus Matani, Minggu (5/7/2020)

Pater Sipri Asa kepada wartawan media ini, setelah memimpin misa kedua di Gereja St. Kristoforus Matani menilai, perayaan ekaristi perdana dalam situasi new normal  di gereja itu cukup teratur.

Suatu hal yang menarik, menurut Pater Sipri,  orang katolik dalam segi liturgi selama ini cukup teratur dan dengan new normal ini lebih teratur lagi.  “Dengan itu, kita mulai lebih menghargai yang protokoler yang adalah anak-anak Orang Muda Katolik (OMK) dan anak-anak THS/THM Gereja St. Kristoforus Matani. Kita belajar merendahkan diri, memberikan diri untuk dibentuk dan diformat oleh aturan.  Saya merasa itu adalah suatu bentuk perwujudan iman bahwa kita bisa merendahkan diri untuk dibentuk dan ditata.  Dan’ itu menarik.  Lalu dengan itu, suatu hal yang menarik dalam memulai perayaan ekaristi kita dibentuk untuk hidup teratur dalam waktu, teratur dalam tempat, dan teratur dalam menata hidup.  Dan’ dengan itu kita hidup di bawah bimbingan roh kudus,” kata Pater Sipri dengan nada peneguhan.

“Semakin kita terapkan, kita menjadi bermartabat dan berwibawa. Tanpa sadar, kita kembali ke hidup asali. Kenapa saya katakan kita kembali ke hidup asali, karena kita liturgi itu adalah hidup yang paling teratur, manajemen yang paling tertib dalam hidup dan sejarah gereja,”jelasnya.

Semuanya Normal  
Inilah umat katolik saat mengikuti perayaan ekaristi perdana dalam situasi new normal di Gereja St. Kristoforus Matani, Minggu (5/7/2020)

Pada tempat yang sama, Ketua Pelaksana DPS St. Kristoforus Matani, Dr. Karolus Kopong Medan,S.H,M.Hum mengatakan, dari hasil tes pengukur suhu tubuh yang dilakukan anak—anak OMK Stasi St. Kristoforus Matani kepada umat yang hadir pada perayaan misa pertama dan misa kedua di gereja itu semuanya normal.

Karena itu, ia berterima kasih kepada anak-anak OMK dan THS/THM Stasi St. Kristoforus Matani yang telah mengatur protokol kesehatan selama dua kali perayaan ekaristi di Gereja St. Kristoforus Matani, Minggu (5/7/2020).

“Pelaksanaan misa perdana pada situasi new normal hari ini (Minggu,5/7/2020,red) semuanya berjalan sesuai dengan apa yang kita rencanakan atau sesuai dengan protokol kesehatan yang sudah digariskan dari Keuskupan Agung Kupang dan Pastor Paroki St. Yoseph Pekerja Penfui Kupang,” kata pakar hukum Undana Kupang ini.

Ia juga berterima kasih atas kerjasama yang begitu luar biasa, terutama anak-anak OMK dan anak-anak THS/THM Stasi St. Kristoforus Matani.

Kali ini, menurut dia,  OMK Stasi St. Kristoforus Matani sudah mulai bangkit untuk bersama-sama dengan umat mengatur segala sesuatunya dalam kegiatan liturgi pada hari minggu. (ade)

Bagikan