Pembangunan Jembatan Liliba Ditandai Doa Bersama

KUPANG, NTT PEMBARUAN.id- Pekerjaan Pembangunan Duplikasi Jembatan Liliba, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur ditandai dengan doa bersama di lokasi pembangunan jembatan, Kamis (12/10/2023) petang.

Doa bersama itu dipimpin oleh tiga tokoh agama masing-masing, Romo Sintus Efi, Pr dari Agama Katolik, Pdt. Sepi Awu, S.Th dari Agama Protestan dan Uztad Ali Nurawi dari Agama Islam.

Penjabat Wali Kota Kupang, Fahrensy P. Funay,SE, M.Si kepada wartawan setelah doa bersama mendorong BPJN NTT untuk bekerja dengan baik dan selesai tepat waktu, sehingga bisa diresmikan oleh Presiden Joko Widodo sebelum beliau mengakhiri masa jabatannya.

Pembangunan Jembatan Liliba ini lanjut dia, merupakan program strategis Presiden yang diusulkan Kepala BPJN NTT bertahun-tahun sehingga akhirnya terjawab sudah harapan masyarakat. “Dua minggu yang lalu, kita menyaksikan penandatanganan kesepakatan kerja bersama BPJN NTT dengan Kontraktor Pelaksana PT. Dewanto Cipta Pratama.

Sebagai pimpinan di wilayah ini, kami mesti memberikan dukungan kepada BPJN NTT dan semua jenjarannya termasuk pihak ketiga yang melaksanakan sehingga bisa bekerja dengan baik. Tadi sudah didahului dengan doa oleh tiga pimpinan agama. Itu doa dengan sungguh-sungguh. Surga bertepuk tangan karena kita semua anak-anak Tuhan yang mau bekerja, dan mau melakukan segala sesuatu,” terangnya.

Menyinggung soal papan plang pemilik tanah yang ditanam di lokasi pembangunan jembatan saat ini, kata Funay, ia sudah memerintahkan Kasatpol PP Kota Kupang dengan Kabag Tatapem Kota Kupang untuk membicarakan hal itu.

“Kalau memang benar dia punya tanah tunjukkan buktinya. Kalau ada bukti, kita akan mengaturnya dengan BPJN NTT. Kalau tidak ada bukti, mau bayar kepada siapa?,” kata Penjabat Wali Kota Kupang dengan nada tanya.

Ia menjamin, selama pekerjaan itu berlangsung pasti aman.

“Pembangunan jembatan ini merupakan kerinduan masyarakat bukan keinginan Penjabat Wali Kota Kupang. Karena itu, marilah kita saling mendukung, sehingga pekerjaannya bisa selesai tepat waktu,” harapnya.

Soal papan plang pemilik tanah itu, ia akan perintahkan Kasatpol – PP dan Kadis Perhubungan untuk membongkarnya nanti.

“Nanti kita suruh bongkar. Saya suruh Kasatpol-PP untuk membongkar papan plang itu nanti supaya orang bisa bekerja.

Kalau memang ada keberatan, ya adukan saja ke pengadilan atau kepolisian, supaya kita dipanggil untuk diselesaikan. Jangan sampai pembangunan jembatan jadi terhambat hanya gara-gara kita menginginkan sesuatu,” urainya.

Pada tempat yang sama, Kepala BPJN NTT, Agustinus Junianto mengharapkan dukungan semua pihak, sehingga pekerjaan pembangunan jembatan Liliba ini bisa selesai tepat waktu.

Pekerjaan pembangunan duplikasi jembatan Liliba ini lanjutnya, akan dikerjakan secara multi years selama 2 tahun anggaran mulai Tahun 2023 sampai September 2024.

“Namun, saya harapkan kalau bisa di Agustus 2024 nanti, sebelum 17 Agustus sudah bisa selesai dan bisa dimanfaatkan atau digunakan oleh masyarakat. Proses sekarang adalah kita melakukan pembersihan lokasi, kemudian akan melakukan pekerjaan fondasi. Hari ini, Kamis (12/10/2023) kita lakukan doa bersama, namun teman-teman sudah melakukan pembersihan lokasi. Setting awalnya sudah ada, jadi pengukuran awal sudah kita lakukan.

Sekarang proses selanjutnya adalah pekerjaan strukturnya, yaitu borpile sendiri atau fondasinya. Sementara untuk pekerjaan bangunan bawah, saya kira mungkin belum kita lakukan penutupannya. Tapi, kita sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan, Kepolisian, LJR untuk lakukan sosialisasi simulasi pergerakan lalu lintas nanti. Bisa saja satu kali kelak nanti akan ditutup. Ketika kita sudah mulai sampai bangunan atas, karena resiko kecelakaan cukup tinggi. Nanti kita akan lakukan penutupan total,” papar Junianto.

Sedangkan rangka bajanya, menurut Junianto, sama seperti jembatan yang lama, cuma rangkanya merah putih.

“Kita membangun jembatan harus bisa menahan beban bergerak dan juga beban mati. Beban mati adalah beban dari jembatan itu sendiri,” terang dia.

Sementara item yang dikerjakan tahun ini adalah pembangunan  fondasi dan rangkanya.

“Jadi rangkanya sudah ada. Teman-teman sudah siap untuk melakukan mobilisasi rangka itu dari Jakarta ke Kota Kupang,” tukasnya.

Hadir dalam doa bersama itu antara lain, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kota Kupang, Ignasius Repelita Lega, SH, Kadis Perhungan Kota Kupang, Bernadinus Mere, Plt Kadis PUPR Kota Kupang, Maxi Dethan, Kasatker PJN Wilayah I NTT, Azhari, PPK 1.1 PJN NTT, Paul Hugo Zakarias, dan Dirut PT. Bumi Indah, Melkianus Lubalu.

Pembangunan jembatan Liliba ini akan menghabiskan anggaran sebesar Rp 72.413.655.000,00 bersumber dari APBN Tahun 2023 dan 2024.

Waktu pelaksanaannya 360 hari kalender dengan masa pemeliharaan 365 hari kalender. (red)

Bagikan