Di Paroki Narang, Jalan Salib Ditandai dengan Penanaman Pohon

SALAH satu bentuk kegiatan umat Katolik saat peringatan Jumat Agung adalah upacara jalan salib untuk mengenang pengorbanan Yesus Kristus menyelamatkan umat manusia dengan memikul salib dari rumah Pilatus menuju Gunung Golgota. 

Jalan salib bisa bermacam bentuk seperti jalan salib biasa dan juga jalan salib hidup atau tablo.

Namun, Paroki Narang tahun ini pelaksanaan jalan salib tidak seperti biasanya.

Tahun ini, Paroki Narang melaksanakan jalan salib tematis kombinasi dengan aksi nyata dalam mewujudkan Tahun Pastoral Ekologi Integral 2024 yang ditandai dengan penanaman pohon dan beberapa bibit buah-buahan di halaman rumah umat.

Kegiatan jalan salib pada Jumat Agung, 29 Maret 2024 dipusatkan di Stasi Stella Maris Wae Cepang, Desa Terong, Kecamatan Satarmese Barat.

Kegiatan ini melibatkan sekolah, gereja dan seluruh umat yang ada di stasi tersebut.

Adapun lokasi yang menjadi sasaran penanaman pohon dan buah-buahan, yakni SDI Wae Cepang, SMK Negeri 1 Satarmese, halaman rumah warga Kampung Nangka dan Kampung Ros, terutama keluarga disabilitas dampingan Seksi Pastoral Sosial Orang Berkebutuhan Khusus (PSOBK) Paroki Santa Maria Bunda Segala Bangsa Narang.

Salah satu tujuan dari penanaman pohon itu untuk konservasi mata air di wilayah Desa Terong.

Kepala SDI Wae Cepang, Dami disela-sela kegiatan itu mengatakan kegiatan tersebut sangat baik dengan kombinasi antara kegiatan agama dengan kelestarian lingkungan melalui aksi nyata berupa penanaman pohon dan buah-buahan.

Menurut dia, ini adalah pelajaran yang baik untuk anak murid yang terlibat dalam kegiatan tersebut.

Kata Dami, aksi nyata berupa penanaman pohon dan bibit ini bermanfaat bagi alam dan lingkungan sekitarnya yang mendatangkan oksigen.

Artinya lanjut beliau, ada banyak hasil yang diperoleh dari kegiatan tersebut.

Dia menambahkan, kegiatan tersebut sangat baik untuk mengajarkan kepada anak murid untuk menjaga kelestarian alam demi generasi yang akan datang.

Menjaga kelestarian alam merupakan wujud nyata mengajarkan murid untuk mencintai dan merawat bumi.

Sementara itu, Ketua Seksi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) Paroki Santa Maria Bunda Segala Bangsa Narang, Bernadus Gatot Paino mengatakan, kegiatan tersebut merupakan salah satu wujud program ekologi integral yang dicanangkan oleh Keuskupan Ruteng mampu dijalankan di masa pra paskah, terutama di Paroki Santa Maria Bunda Segala Bangsa Narang.

Beliau mengucapkan terima kasih banyak kepada UPTD Dinas Kehutanan Kabupaten Manggarai yang telah menyumbangkan bibit berupa mangga, manggis, kelengkeng, jambu kristal, jambu air, durian dan pohon merbau untuk menyukseskan program ekologi integral di Paroki Santa Maria Bunda Segala Bangsa Narang.

“Saya mewakili Paroki mengucapkan terima kasih banyak kepada Kepala Dinas UPTD Kehutanan Kabupaten Manggarai yang telah menyumbangkan Paroki Narang beberapa bibit yakni berupa mangga, manggis, kelengkeng, jambu kristal, jambu air, durian, dan pohon merbau”, ucap Gatot saat ditanya asal bibit yang ditanam dalam kegiatan penanaman pohon jalan salib ekologi tersebut.

Senada dengan Gatot, Pastor Paroki Santa Maria Bunda Segala Bangsa Narang, RD. Stafanus Sawu mengapresiasi umat di Stasi Stella Maris yang telah melaksanakan jalan salib dengan menanamkan pohon sebagai wujud aksi nyata terhadap Program Tahun Pastoral Keuskupan Ruteng, Ekologi Integral.

“Sebagai Pastor Paroki, saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada umat Stasi Stella Maris Wae Cepang yang telah menjalankan jalan salib ekologi dan mendukung Program Tahun Pastoral Ekologi Integral Keuskupan Ruteng”, ucap Romo Stef.

Romo Stef menambahkan kegiatan jalan salib tersebut merupakan bagian dari pertobatan ekologis dan wujud nyata dari tema Paskah Tahun 2024 “Menjadi Ciptaan Baru Menuju Persaudaraan Semesta Alam”.(red/*)

Bagikan