Terima Bantuan Aquair AQ 150, Dally : Terima Kasih Pemerintah RRT

KUPANG, NTT PEMBARUAN.id–Asisten Administrasi Umum, Yanuar Dally, SH, M.Si mewakili Penjabat Wali Kota Kupang, George M.Hadjoh menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT) melalui Komisaris Jenderal RRT di Denpasar yang telah menghibahkan sebuah Aquair AQ 150 untuk masyarakat di Kelurahan Bakunase 2, Kota Kupang.

“Atas nama Penjabat Wali Kota Kupang, hari ini, Jumat (9/12/2022) kami menerima bantuan mesin Aquair AQ 150 dari Komdjen RRI di Denpasar. Alat ini bisa menghasilkan air bukan dari sumber mata air, tapi dengan alat bisa menangkap udara kemudian berubah menjadi air. Itulah kecanggihan teknologi, dan cocok ditempatkan di daerah yang krisis air bersih, “kata Dally.

Sementara kekuatan produksi air dari alat ini, jelas dia, dalam tempo 8 jam bisa menghasilkan 150 liter air bersih yang siap diminum.

“Alat ini sangat menolong warga kita yang kesulitan air dan penderita stunting. Karena itu, atas nama Pemerintah dan masyarakat Kota Kupang , kami berterima kasih kepada Pemerintah RRT melalui Komdjen RRT di Denpasar, dengan harapan bisa diperluas di kelurahan lain lagi di Kota Kupang ke depan,” harap Dally.

Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bappelitbangda Provinsi NTT, Dr.Ir. Alfons Theodorus, MT, sebut Dally, alat ini akan dipelajari lebih lanjut oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) supaya bisa diproduksi secara masal.

Pada tempat yang sama, Lurah Bakunase II, Ny. Dessyana L. Taluta, S.STP, M.Tr.I.P mengatakan, untuk sementara air hasil produksi dari alat ini difokuskan untuk membantu kebutuhan air bersih bagi 7 kepala keluarga (KK) penderita stunting di keluruhannya.

“Ini alat hibah dari Komjend RRI di Denpasar kerjasama dengan Pemerintah Provinsi NTT, dan kebetulan Kelurahan Bakunase II, salah satu fokus penanganan stunting di Kota Kupang,”ungkap Dessy.

Di Kelurahan Bakunase II, lanjut dia, terdapat 43 orang gizi buruk dan 7 orang stunting.

“Kita fokus ke-7 orang penderita stunting dulu karena kondisinya cukup memprihatinkan. Nanti, kita buat jadwal 1 hari 2–3 orang bisa mengambil air secara gratis yang sudah terisi di galon dari hasil produksi alat ini,” tandas Dessy.

Alat ini diserahkan Komisaris Jenderal RRT di Denpasar melalui Plt Kepala Bappelitbangda NTT, Dr.Ir.Alfons Theodorus, MT yang diterima Asisten Administrasi Umum, Yanuar Dally mewakili Penjabat Wali Kota Kupang, untuk selanjutnya diserahkan ke Lurah Bakunase II, Dessyana L.Talluta untuk memenuh kebutuhan air minum warganya yang berlangsung di Aula Kantor Lurah Bakunase II, Jumat (9/12/2022).

Sebelumnya, Consulat General of The People’s  Republic China in Denpasar, Zhu Xinglong melalui virtual zoom mengatakan, senang sekali dapat memberikan bantuan mesin Aquair bagi warga masyarakat Bakunase II Kota Kupang.

“Saya peroleh info dari perwakilan di NTT bahwa wilayah Bakunase II ditetapkan sebagai wilayah dengan kemiskinan tertinggi, karena tingginya angka warga dengan gizi buruk dan stunting selama 2 tahun sejak 2021-2022 oleh Pemerintah NTT,” ungkapnya dalam Bahasa Tiongkok yang ditranslate oleh penerjemahnya.

Mesin ini akan menghasilkan air minum yang dapat diambil oleh 60 orang setiap harinya.

Ia berharap, mesin ini dapat dimanfaatkan bagi warga masyarakat Bakunase II dan warga yang akan membutuhkan air minum.

Tiongkok sedang mencapai pembangunan negara sosialis secara komprehensif dan Indonesia sama-sama merupakan negara berkembang.

Ia berharap, keberhasilan memberantas kemiskinan pada masyarakat Tingkok kepada Pemerintahan NTT.

Di  Indonesia masih ada 70 sampai 80 juta  warga miskin  dan NTT berada pada urutan ke -3 di Indonesia.

Presiden Jokowi juga sudah mengunjungi Tiongkok dan setuju akan kerja sama dalam beberapa sektor sebagai negara senasib.

Mewakili Gubernur NTT, Dr. Ir. Alfons Theodorus, Plt Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi NTT menyampaikan bahwa kondisi masyarakat miskin di NTT sebesar 20,44 persen, stunting 17,71 persen.

“Ini memang membutuhkan kerjasama, tidak saja hanya dengan Pemerintah Indonesia, tapi juga dengan negara lain. Terima kasih juga kepada Komjend RRI di Denpasar yang telah menyampaikan bagaimana upaya Pemerintah RRT dalam menurunkan angka kemiskinan di negaranya yang mana saat ini tinggal 5 persen saja dari jumlah penduduk 1,4 miliar, sisa 70 juta penduduk yang masih kategori miskin,” sebut Alfons.

Dengan adanya bantuan Aquair ini, ia berharap kerjasama antara kedua negara ini tetap terjalin dengan baik ke depan. (red)

Bagikan