Tahun 2023, PJN II NTT Tangani Jalan Nasional Sepanjang 704,17 Km

 KUPANG, NTT PEMBARUAN.id-Tahun 2023, total panjang Jalan Nasional yang ditangani Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional  (Satker PJN)  Wilayah II NTT sepanjang 704, 17 kilometer tersebar di Pulau Timor 553,2 kilometer dan Pulau Alor 150,9 kilometer

Hal itu disampaikan Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (Kasatker PJN) Wilayah II Nusa Tenggara Timur (NTT), David Samosir kepada wartawan di Kupang, Selasa (18/4/2023}.

Total alokasi anggaran Tahun 2023 untuk Satker PJN II NTT, kata dia,sebesar Rp 566  miliar di dalamnya terdapat 3 paket multi years contract (MYC) lanjutan Tahun 2022 untuk jalan nasional, 8 paket single years tahun ini tersebar di 5 PPK ditambah 3 paket multi years baru yang sedang proses lelang saat ini.

Tiga paket multi years yang sementara dilelang itu, satu paketnya untuk penanganan longsoran di Motaain- Motamasin, dan 2 paket di Pulau Alor  plus 12 paket sewakelola tersebar di 4 PPK.

Untuk target pelaksanaan yang menjadi fokus dia,  pada Tahun 2023, pertama menjaga kinerja jalan dan jembatan melalui program preservasi pada semua ruas jalan nasional sepanjang 704, 17 kilometer.

Target kedua, memperbaiki infrastruktur jalan pada lokasi-lokasi longsor terlebih di jalan paralel perbatasan sektor timur, yang belum lama ini mengalami kerusakan cukup paraf dari Motaain sampai Motamasin, kurang lebih 90-an titik longsor dan tahun ini  25 titik bisa ditangani secara permanen.

“Kami tetap mengikuti program anggaran. Dari 90-an titik longsor, kita akan tangani secara bertahap, dan tahap awal tahun ini 25 titik. Target ketiga, penuntasan satu paket MYC di sektor barat, dan mudah-mudahan bisa diselesaikan bulan Juni tahun ini,” ujarnya.

Harapannya ke depan, pertama, melakukan optimasi pembangunan infrastruktur di PJN Wilayah II NTT yang mencakupi 5 kabupaten, yakni Timor Tengah Selatan (TTS), Timor Tengah Utara (TTU), Belu, Malaka dan Alor  demi kesejahteraan masyarakat.

Kedua, terbangunnya infrastruktur jalan dan jembatan untuk  mendukung pertumbuhan regional dan pengembangan wilayah yang bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

“Adanya pembangunan infrastruktur perbatasan di sektor barat dan timur kiranya dapat mendukung pertahanan dan keamanan dari Negara Indonesia dan Timor Leste,” harap David. (red)

Bagikan