RUTENG, NTT PEMBARUAN.com– Memperingati HUT HGN dan PGRI Ke-76 Tahun 2021, SMPN 1 Satarmese melaksanakan berbagai kegiatan.
Sementara acara puncaknya, 25 November 2021 dilangsungkan upacara bendera di halaman sekolah tersebut.
Ketua Panitia Kegiatan, Maksimus Edon, S.Pd.,Gr menjelaskan sebelumnya telah dilakukan beberapa kegiatan seperti pembentukan budaya positif sekolah yang melahirkan lima point keyakinan.
Pada tanggal 20 November 2021 lalu dilaksanakan kegiatan pembetukan keyakinan sekolah sebagai pembentukan budaya positif sekolah yang melahirkan 5 poin keyakinan sekolah antara lain.
Pertama, lingkungan sekolah hijau, indah, rindang, bersih dan nyaman.
Kedua, digitalisasi sekolah, ketiga, perkuat pendidikan karakter, keempat, mengasah dan mendukung lahirnya karya-karya seni peserta didik dan kelima, bertanggung jawab dan disiplin.
Menindaklanjuti keyakinan tersebut telah dirumuskan bersama pada Rabu,l (24/11/2021), kemudian setelah itu pihak guru dan siswa/i melakukan penanaman pohon di lingkungan sekolah.
Menindaklanjuti keyakinan yang telah dirumuskan bersama di atas, pada hari Rabu, 24 November 2021 telah dilaksanakan kegiatan penanaman pohon dilingkungan sekolah sebagai aksi nyata mewujudkan lingkungan sekolah yang hijauh, indah, bersih dan nyaman.
Penanaman pohon dilaksanakan oleh semua guru dan pegawai serta diikuti oleh peserta didik SMPN 1 Satarmese.
Setelah upacara peringatan HGN kata Maksimus dilanjukan dengan berbagai acara hiburan pentas seni dan mendengarkan puisi yang dibawakan oleh guru dan peserta didik.
Dilanjutkan dengan berbagai acara hiburan yaitu pentas seni, puisi oleh peserta didik dan guru.
Kepala SMPN 1 Satarmese, Aleksius S. Ombol, S.Pd dalam sambutan mengajak seluruh pendidik dan tenaga kependidikan serta peserta didik untuk menjadikan HGN dan PGRI sebagai momentum untuk merefleksikan diri tentang apa tujuan memilih menjadi guru dan mengapa berada di lembaga tersebut.
“Hari ini kita memperingati Hari Guru Nasional dan Hari PGRI ke-76, momentum ini tidak hanya semata-mata sebagai seremonial belaka. Lebih dari itu kita semua diajak untuk merefleksikan diri tentang apa tujuan kita berada di tempat ini, mengapa kita berada di sini?, tanya dia.
Mendidik dengan hati untuk mengejar ketertinggalan adalah tema besar yang diangkat pada hari PGRI dan HGN tahun ini. Melayani dengan tulus, mendidik dengan iklas adalah ajakan bersama agar semua insan pendidik menata kembali motivasi diri dalam menjalankan tugas sebagai pendidik.
Ia berpesan kepada rekan guru bahwa yang butuhkan saat ini adalah semua dapat menjalankan tugas dan peran sebagai pendidik dan tenaga kependidikan didasari oleh semangat tanggung jawab, iklas, tulus memberikan yang terbaik kepada peserta didik.
Menyelesaikan persoalan-persoalan pendidikan dibutuhkan semangat kolaborasi, kerjasama dan saling mendukung satu dengan yang lain dengan tetap berkopetitif secara sehat di dalam lembaga ini.
Mengejar ketertinggalan dibutuhkan lompatan-lompatan, inovasi dan kreatifitas dari para guru untuk menghadirkan pembelajaran yang dapat mewujudkan profil pelajar pancasila antara lain Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berahlak Mulia, Berkebinekaan global, Bergotong royong, Mandiri serta Kreatif dan Bernalar kritis” imbuhnya.
Dijelaskan Aleksius, bahwa peran guru sangat strategis untuk menciptakan layanan pendidikan yang berkualitas dan terwujudnya gerakan merdeka belajar.
Mempertajam cipta, memperdalam rasa dan meningkatkan karsa harus menjadi bagian penting dalam diri insan-insan pendidik di lembaga ini.
Teruslah berbenah diri dengan selalu meng-upgrade dan update pengetahuan, sikap dan keterampilan dengan mengikuti kegiatan-kegiatan yang diluncurkan oleh pemerintah dalam hal ini kementerian pendidikan, kebudayaan riset dan teknologi atau pun pihak lainya.
“Terima kasih atas segala keringat, dedikasi, ketulusan dan semangat juang yang tinggi yang telah diberikan oleh semua para guru dan pegawai di lembaga ini, para pendahulu kita yang telah meletakan dasar-dasar di lembaga ini.
Kita yakini bersama bahwa Tuhan akan melihat sekecil apa pun niat dan usaha kita untuk mempersiap generasi emas daerah, dan bangsa ini. Dirgahayu Guru Indonesia, Dirgahayu PGRI, Bangkit Guruku, Maju Negeriku, Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh” ujarnya.(fon)