RUTENG, NTT PEMBARUAN.id – Minggu, 30 Januari 2022, Paroki Santa Maria Bunda Segala Bangsa (SMBSB) Narang, Kecamatan Satarmese, Kabupaten Manggarai mengadakan Tahun Pastoral Pariwisata Holistik Tahun 2022.
Pastor Paroki Santa Maria Bunda Segala Bangsa Narang, Romo Stefanus Sawu saat memimpin perayaan ekaristi kudus pembukaan tahun pastoral pariwisata holistik di gereja itu meminta umat di paroki melihat potensi yang dimiliki untuk dikembangkan menjadi sebuah aksi nyata dalam mewujudkan tahun pariwisata holistik di tingkat Paroki Narang. Paroki Narang memiliki potensi yang menjanjikan dalam pengembangan pariwisata.
Potensi yang dimaksudkan antara lain wisata budaya, wisata bahari dan wisata pertanian. Paroki Narang, menurut dia, memiliki beberapa potensi pariwisata menjanjikan yang diharapkan dapat dikembangkan oleh umat dalam mewujudkan tahun pelayanan pastoral pariwisata holistik.
“Beberapa potensi pariwisata yang ada di paroki kita seperti wisata budaya, wisata bahari dan pertanian justru akan memberikan nilai jual yang baik jika dikelola dengan baik pula”, kata Pastor Paroki ke-4 Paroki Narang itu.
Romo Stef menjelaskan, bahwa potensi pariwisata budaya di Paroki Narang yang bisa dikembangkan adalah budaya menenun.
Dalam pengamatan dia, umat Paroki Narang selain bertani, umumnya menenun, sehingga jika dikelola dengan baik dan berkelanjutan tentunya akan menjadi sebuah obyek wisata yang memiliki nilai jual kepada para wisatawan.
“Umat Paroki Narang, saya amati selain bertani, banyak yang menenun. Tenunannya juga memiliki ciri khas tersendiri atau berbeda dengan tenunan daerah lain di wilayah Kabupaten Manggarai Raya, sehingga jika dikelola dengan baik dan dilakukan secara berkelanjutan serta difasilitasi dengan baik maka niscaya akan menjadi sebuah obyek wisata yang memiliki nilai jual kepada pelaku wisata baik domestik maupun manca negara”, terangnya.
Obyek lain yang dapat dijadikan potensi dalam pengembangan pariwisata holistik di Tahun 2022 di Paroki Narang adalah wisata bahari seperti Pantai Wae Maras, dan wisata pertanian dimana areal persawahan yang sangat strategis di wilayah Desa Hilihintir dan Desa Cambirleca.
“Paroki kita juga memiliki Pantai Wae Maras yang begitu indah untuk wisatawan yang menyukai wisata bahari. Pada musim tertentu, Pantai Wae Maras bisa saja menjadi tempat yang baik untuk melakukan selancar atau sekadar menikmati sunset dan atau sunrise bagi para wisatawan yang setiap hari lalu lalang menuju Wae Rebo. Kita juga memiliki obyek wisata pertanian. Areal persawahan yang ada di wilayah Desa Hilihintir dan Desa Cambirleca memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan”, ucapnya berapi-api di hadapan umat yang hadir dalam perayaan ekaristi kudus pembukaan tahun pastoral 2022 saat itu.
Oleh karena itu, pastor yang humoris itu mengajak semua umat yang hadir , baik kepala desa, para kepala sekolah dan guru, tokoh adat, tokoh perempuan, pelaku usaha dan pemerhati pariwisata untuk memiliki konsep yang sama dalam mengejawantahkan tahun pariwisata holistik Tahun 2022 di Paroki Narang.
Menurut dia, konsep yang baik adalah ketika mampu diterapkan lewat sebuah aksi nyata. Misalnya, pembentukan sanggar budaya, penetapan desa wisata, pelatihan dan pengembangan bakat di sekolah- sekolah yang ada di wilayah Paroki Narang.
“Semua potensi yang saya sebutkan tadi tentunya akan menjadi sia-sia manakala kita tidak dapat melakukan sebuah aksi nyata dan berkelanjutan. Oleh karena itu, saya mengajak kita semua, mulai dari kepala desa, para kepala sekolah, guru, tokoh adat, tokoh muda dan tokoh perempuan serta mereka yang peduli /pemerhati pariwisata yang ada di paroki ini untuk menyamakan konsep dalam mewujudkan karya-karya nyata di tahun pastoral pariwisata holistik”, pungkasnya.
Perayaan ekaristi kudus pembukaan tahun pastoral pariwisata holistik Paroki Santa Maria Bunda Segala Bangsa Narang didahului dengan seremonial pemukulan gong sebagai simbol dimulainya tahun pariwisata holistik.
Hadir Ketua Pelaksana Dewan Pastoral Paroki Narang, Agustinus Abu, S.ST dan Ketua Pelaksana Dewan Keuangan Paroki Narang, Yohanes Wanggur, S. Pd dan semua umat.
Launching itu ditandai dengan pemukulan gong oleh Romo Stef di depan altar gereja Paroki Narang.
Perayaan ekaristi kudus itu dimeriahkan dengan kehadiran paduan suara dari SMK Negeri 1 Satarmese yang bernuansa budaya baik lagu maupun kostum. Selain itu keterlibatan umat muslim yang merupakan siswi SMK Negeri 1 Satarmese saat mengantar persembahan menjadikan perayaan ekaristi kudus saat itu kelihatan unik dan penuh hikmat. (fon/*)