Masyarakat NTT Titipkan ke Ganjar Nama Frans Seda Jadi Pahlawan Nasional

KUPANG, NTT PEMBARUAN.id- Masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali menitipkan kepada Calon Presiden Republik Indonesia , Ganjar Pranowo jika terpilih pada Pemilihan Umum (Pemilu) Tahun 2024 mendatang, jangan lupa nama almarhum Frans Seda dinobatkan menjadi Pahlawan Nasional.

Usulan itu disampaikan Ignas Conterius , salah satu tokoh masyarakat asal Flores saat pertemuan bersama Calon Presiden RI, Ganjar Pranowo di Hotel Sotys Kupang, Jumat (1/12/2023) malam.

Pertemuan yang dihadiri sejumlah tokoh masyarakat  dan tokoh agama di NTT itu, Conterius menitipkan kepada Ganjar Pranomo sebagai  Calon Presiden RI dan Mahfud MD sebagai Calon Wakil Presieden RI  jika terpilih nanti, jangan lupa nama almarhum Frans Seda dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional.

“Kita sudah berjuang lama supaya seorang pejuang NTT almarhum Frans Seda dinobatkan menjadi Pahlawan Nasional.  Frans Seda itu, merupakan kebangaan kami orang NTT. Selama ini, penghargaan itu hanya diberikan kepada pahlawan yang lain, lalu kami di NTT dimana?  Malam hari ini, kami kembali menitipkan, kalau Bapak Ganjar –Mahfud  terpilih tolong ingat apa yang sudah kami usulkan,” pesan Conterius yang  juga Mantan Kepala BKD Provinsi NTT itu.

Ia juga mengusulkan,  agar UU Pemerintah Daerah perlu direvisi dengan sebutan  UU Pemerintah Daerah Termiskin atau   UU Daerah Termiskin.

“ Kita tidak bisa berlakukan UU Pemerintahan itu sama, ibarat ini jalan tol di Jawa pakai mobil fortuner dan di  NTT pakai mobil kijang tidak mungkin  kecepatannya sama. Karena itu, sudah saatnya kita berpikir ada UU tentang Pemerintah Daerah Termiskin. Kalau UU itu ada, saya yakin NTT maju lebih cepat dari sekarang.  Harapan kami, kalau Bapak Ganjar terpilh jadi Presiden RI,  jangan lupa di Hotel Sotys ini ada pikiran gila seperti  itu,” tandas Mantan Kepala Nakertrans NTT itu.

Pada tempat yang sama,  Prof. Frans Umbu Data, yang tokoh masyarakat NTT  menanyakan kepada Capres Ganjar, jika terpilih nanti  bagaimana cara merawat berbagai perbedaan  yang ada di Indonesia yang sangat luas ini.

“Kami punya keyakinan bapak berdua akan terpilih menjadi Presiden RI dan Wakil Presiden RI pada Pemilu 2024. Tapi, sebagai manusian kami punya kekwatiran bahwa mesin birokrasi, TNI/Polri bisa saja dimanfaatkan untuk kepentingan  tertentu.  Karena itu,  kami ingin mendapatkan gambaran dari bapak kira-kira bagaimana mengantisipasi kondisi seperti itu,” tanya Mantan Rektor Undana Kupang itu.

Menanggapi permintaan masyarakat itu, Ganjar Pranowo berjanji, apa yang diusulkan  akan menjadi catatan baginya ketika terpilih nanti.

Paket  yang diusung PDI-P dan PPP itu mengatakan, akan merawat kebhinekaan yang ada lewat dialog bersama atau saling kunjung mengunjung seperti yang dilakukannya saat ini.

Kebhinekaan merupakan konsep yang menghargai  perbedaan suku,  agama, ras dan budaya dalam satu lingkungan yang harmonis . Konsep ini sangat penting dalam menciptakan kerukunan dan toleransi.

“Kebhinekaan adalah saling mengunjungi dan berbagi dalam kebudayaan  Indonesia asli seperti saya mengenakan pakaian adat Insana,  Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) saat ini. Berbeda-beda, tapi satu yaitu Indonesia. Karena itu, kita lebih banyak menghadirkan Balai –Balai Kebudayaan di Indonesia untuk duduk berdialog , merawat dan menjaga kebhinekaan ini.  Nenek moyang kita sudah sadar kalau  berbicara Bhineka Tunggal Ika. Pada tanggal 28 Oktober 1928 mereka sudah berdeklarasi yaitu, berbangsa, bertanah air dan berbahasa satu yaitu Indonesia.  Kalau saat itu ditambah bernegara, pasti kita langsung merdeka. Apa yang dilakukan pendahulu itu sebagai contoh bagi kita generasi sekarang,” urainya.

Seperti disaksikan media ini, Ganjar  Pranowo dikenakan pakaian adat Insana, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) saat melakukan pertemuan dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama di Hotel Sotys Kupang. (red)

Bagikan