Kota Kupang Juara Umum Pesparani Katolik II Tingkat Provinsi NTT Tahun 2022

KUPANG, NTT PEMBARUAN.id — Kota Kupang ditetapkan sebagai juara umum Lomba Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik II Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Tahun 2022.

Juara umum untuk Kota Kupang  itu diumumkan oleh Ketua LP3KD Provinsi NTT, Frans Salem saat penutupan  Lomba Pesparani Katolik II Tingkat Provinsi NTT yang berlangsung  di Aula Imakulata, Kampus Unwira Penfui Kupang, Rabu (7/9/2022) malam.

Penetapan itu berdasarkan Keputusan Ketua Umum Pesparani Katolik II Tingkat Provinsi NTT Tahun 2022 Nomor : 01/Pesparani /NTT/2022 Tentang Penetapan Pemenang Lomba Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katoik II Tingkat Provinsi NTT Tahun 2022 tanggal 7 September 2022.

Dengan demikian, Kota Kupang mendapatkan piala bergilir Lomba Pesparani Katolik II Tingkat Provinsi NTT Tahun 2022 yang diserahkan langsung oleh Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat didampingi Uskup Agung Kupang, Mgr.Petrus Turang,Pr kepada Ketua Kontingen Pesparani Katolik II Kota Kupang, dr. Herman Man.

Untuk juara lainnya dibacakan oleh  Ketua Umum Panitia Pesparani Katolik II Tingkat Provinsi NTT, Drs. Sinun Petrus Manuk dengan hasil sebagai berikut.

Metoda online/rekaman, Paduan Suara Anak, juara III peserta dengan nomor urut 01 Kabupaten Alor, juara II peserta dengan nomor urut 02 dari Kabupaten Ende dan juara I peserta dengan nomor urut 04 dari Kota Kupang.

Paduan Suara Remaja Gregorian, juara III peserta dengan nomor urut  02 dari Kabupaten Flores Timur, juara II peserta dengan nomor urut  04 dari Kota Kupang, dan  juara I peserta dengan  nomor urut  03 dari Kabupaten Sikka.

Paduan Suara OMK Campuran, juara III peserta dengan nomor urut  03 dari Kabupaten Ende, juara II peserta dengan nomor urut  04 dari Kabupaten Sikka dan juara I peserta dengan nomor urut  07 dari Kota Kupang.

Paduan Suara Dewasa Wanita, juara III peserta dengan nomor urut 01 dari Kabupaten Kupang, juara II peserta dengan nomor urut 02 dari Kabupaten Flores Timur dan juara I  Kota Kupang  serta Paduan Suara Pria Gregorian, juara I nomor urut 01 dari Kabupaten Malaka.

Sedangkan dengan metoda offline/tatap muka, Lomba Mazmur Anak juara III dengan nomor urut 09 dari Kabupaten Sikka, juara II dengan nomor urut  10 dari Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), dan juara I dengan nomor urut 12 dari Kota Kupang.

Lomba Mazmur Remaja, juara III dengan nomor urut 12 dari Kabupaten Sumba Tengah, juara II dengan nomor urut 11 dari Kabupaten Ngada, dan juara I dengan nomor urut  20 dari Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU).

Lomba Mazmur OMK, juara III dengan nomor urut 17 dari Kabupaten Belu, juara II dengan nomor urut 18 dari Kabupaten Sumba Barat Daya,dan juara I dengan nomor urut 03 dari Kabupaten Sumba Barat.

Lomba Mazmur Dewasa juara III dengan nomor urut 01 dari Kabupaten Sikka, juara II dengan nomor urut 16 dari Kabupaten Flores Timur dan juara I dengan nomor urut 07 dari Kabupaten Sumba Barat Daya.

Lomba Cerdas Cermat Rohani Anak, juara IV dari Kabupaten Alor, juara III Kabupaten Malaka, juara II Kabupaten Flores Timur, dan juara I Kabupaten Manggarai Timur.

Lomba Cerdas Cermat Rohani Remaja, juara IV Kabupaten Manggarai Timur, juara III Kabupaten Alor, juara II Kabupaten TTU dan juara I Kabupaten Sumba Timur.

Lomba Bertutur Kitab Suci Anak, juara III dengan peserta nomor urut  03 dari Kabupaten Flores Timur, juara II dengan nomor urut  peserta 04 dari Kota Kupang dan juara I dengan nomor urut  peserta 15 dari  Kabupaten Manggarai.

Lomba Paduan Suara Dewasa Campuran, juara III dengan nomor urut 09 dari Kabupaten Manggarai, juara II dengan nomor urut 01 dari Kota Kupang dan juara I dari Kabupaten Ende.

Ketua Umum Panitia Pesparani Katolik II Tingkat Provinsi NTT, Drs. Sinun Petrus Manuk menyebutkan, untuk juara I,II dan III akan mendapat hadiah piala, uang pembinaan, dan piagam penghargaan.

Mulai dari Paduan Suara Anak, Paduan Suara Remaja Gregorian, Paduan Suara OMK Campuran, Paduan Suara Dewasa Wanita, Paduan Suara Dewasa Pria Gregorian masing-masing, untuk juara III mendapatkan hadiah uang sebesar Rp 3 juta, juara II sebesar Rp 5 juta dan juara I sebesar Rp 7,5 juta.

Untuk Paduan Suara Dewasa Campuran masing-masing,  juara III mendapatkan hadiah sebesar Rp 5 juta, juara II sebesar  Rp 7,5 juta dan juara I sebesar Rp 10 juta.

Lomba Cerdas Cermat Rohani Anak dan Cerdas Cermat Rohani Remaja juara IV sebesar  Rp 1 juta, juara III sebesar Rp 2 juta, juara II sebesar Rp 3 juta dan juara I sebesar Rp 5 juta. Lomba Bertutur Kitab Suci, juara III sebesar  Rp 750.000,  juara II sebesar Rp 1 juta dan juara I sebesar Rp 1,5 juta.

Selanjutnya, Lomba Mazmur Anak, Mazmur Remaja, Mazmur OMK,dan Mazmur Dewasa  juara III sebesar  Rp 750.000, juara II sebesar Rp 1 juta dan juara I sebesar Rp 1,5 juta.

Khusus untuk juara umum, sebut Manuk, mendapatkan hadiah piala bergilir, piagam penghargaan, dan uang  sebesar Rp 10 juta ditambah Rp 5 juta  menjadi  Rp 15 juta.

Selain itu, BNN juga sudah menyediakan hadiah setiap kontingen yang menyanyi Mars BNN diberi uang insentif masing-masing sebesar Rp 1 juta/orang.

Kata Manuk, khusus juara faforit I mendapat hadiah dari Kepala BNN sebesar Rp 5 juta, juara faforit II sebesar Rp 3 juta dan juara  fafort III sebesar Rp  2 juta dengan derigen terbaik mendapat hadiah sebesar Rp 1 juta.

“Dalam warna warni kegembiraan ini,sekali lagi saya mengajak kita mensyukuri berkat dan rahmad Allah Yang Maha Kuasa atas limpahan kasihnya kepada kita semua, maka  sampai saat ini kita masih diberi kekuatan dan kesehatan untuk melaksanakan seluruh rangkaian kegiatan Pesparani II hingga penutupan berjalan lancar,” tuturnya.

Ia mengatakan, selama tiga hari ini, panitia menggelar seluruh kegiatan Pesparani Katolik II Tingkat Provinsi NTT Tahun 2022 telah berjalan dengan baik dan lancar.

“Kita tidak luput dari adu argumentasi dan bersilang pendapat, namun akhirnya dilandasi semangat persaudaraan semua mata lomba dapat kita tuntaskan dengan hasil yang menggembirakan, suka cita dan penuh kebahagiaan,” kesannya.

Meskipun tujuan Pesparani sebagaimana disampaikan pada pembukaan bukan untuk memperebutkan tropi,piala, hadiah uang dan piagam penghargaan semata , namun mereka yang memenangkan perlombaan ini, menurut dia,  patut mendapatkan penghormatan dan penghargaan.

Berdasarkan penilaian dewan juri, yang sangat profesional dalam bidangnya, lanjut Mantan Kadis P dan K NTT itu,  dewan juri telah menetapkan para pemenang 1,2 ,3 dan 4 pada semua kategori dan telah menetapkan sang juara umum yang membawa piala bergilir Gubernur NTT yang Tahun 2018 lalu dibawa oleh Kontingen Pesparani dari Flores Timur, dan pada Pesparani Katolik II Tingkat NTT Tahun 2022 telah beralih ke Kota Kupang yang ditetapkan sebagai juara umum.

Pemenang pertama dari setiap mata lomba ,baik melalui metoda  offline maupun online  mewakili NTT menuju ajang Pesparani Katolik II Tingkat Nasional Tahun 2022 yang akan dilaksanakan pada tanggal 28 – 31 Oktober 2022 mendatang di Kota Kupang.

“Kami menyadari suksesnya pelaksanaan kegiatan ini berkat kerjasama semua pihak. Atas nama panitia pelaksana, saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bapak Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dan Bapak Wakil Gubernur NTT, Josef A. Nae Soi bersama jajarannya, Wali Kota Kupang, Bupati se-NTT, para Uskup se-NTT, para Pastor Paroki se-NTT,terutama Pastor Paroki di Wilayah Kota Kupang, yang sangat luar biasa memberikan dukungan kepada panitia, para pimpinan lembaga agama, dan semua umat lintas agama yang telah bersama-sama dan saling berkolaborasi dengan baik menyukseskan Pesparani Katolik II Tingkat NTT Tahun 2022,” sebut Manuk.

Secara khusus, ia menyampaikan terima kasih  kepada Ketua Yayasan St. Arnoldus, Rektor Unwira Kupang, Pastor Paroki Santa Maria Assumpta Kupang, dan Pastor Paroki St. Yoseph Naikoten Kupang  yang telah mendukung kegiatan ini.

Terima kasih serupa juga disampaikannya kepada Polda NTT, Polres Kupang, Polres Kabupaten Kupang dan  TNI yang menurunkan kekuatan full  dalam pengamanan selama kegiatan Pesparani Katolik II Tingkat Provinsi NTT Tahun 2022  berlangsung.

Kepada Tim Kreatif Pesparani, adik-adik LO yang bekerja siang malam mendampingi kontingen, para sopir yang mengantar pergi pulang kontingen ke tempat lomba, semua armada perhubungan, para relawan, pramuka, Tagana, dan  mahasiswa Unwira yang rela membersihkan tempat acara pembukaan dan penutupan, ia juga mengucapkan terima kasih.

Dalam keadaan prihatin dan kesulitan anggaran, lanjut dia,  panitia pelaksana dengan berbagai upaya akhirnya telah menggelar Pesparani Katolik II Tingkat Provinsi NTT Tahun 2022.

Pada Pesparani kali ini, pihaknya berkolaborasi dengan BNN sebagai wujud tanggungjawab gereja terhadap pembrantasan narkoba di NTT, dimana Paduan Suara Dewasa Campuran menyanyikan Mars BNN.

Panitia bersama seluruh tim pendukung telah memberikan yang terbaik kepada semua peserta. Namun,  sebagai manusia,  pihaknya juga tidak luput dari kekurangan dan kekilafan, sehingga ia mohon dimaafkan.

Yang  tidak mengikuti Pesparani Katolik II Tingkat NTT Tahun 2022 secara offline, sebut Manuk, hanya Kabupaten Nagekeo, tetapi tetap mengikutinya secara online.

Semua peserta telah mengikuti kegiatan ini dengan hati yang riang gembira, penuh suka cita dan telah merangkai persahabatan antara kontingen yang luar biasa.

Menutupi laporannya, ia menyampaikan proficiat kepada para juara. Sedangkan, bagi yang belum meraih juara, ia mengatakan,  jangan kecewa tetapi terus bersemangat dan berusaha sehingga pada Pesparani berikutnya bisa meraih juara.

Sementara, Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang,Pr dalam sambutannya, menyampaikan terima kasih kepada Panitia Pesparani Katolik II Tingkat Provinsi NTT Tahun 2022 yang telah menggerakan suatu pilihan yang melibatkan banyak unsur, seperti Pemda, pimpinan umat beragama, perusahaan dan bank sehingga pelaksanaannya  berjalan dengan lancar.

Bapa Uskup juga mengucapkan selamat kepada semua peserta yang telah mengikuti Lomba Pesparani Katolik II Tingkat Provinsi  NTT Tahun 2022 yang telah menunjukkan kompetensi berdasarkan penilaian yang profesional, sehingga tercipta kelompok pilihan untuk menjadi wakil NTT menuju ajang Pesparani Katolik II Tingkat Nasional yang akan digelar 28 – 31 Oktober 2022 mendatang.

Juara I  dari setiap mata lomba ini akan maju sebagai utusan dari NTT untuk berkolaborasi dengan kompetensi yang diakui secara nasional.

“Pesparani Katolik II Provinsi NTT Tahun 2022, telah menjadi persemaian  bagi bentuk kerukunan yang melibatkan dalam keterbatasan. Perjumpaan hidup iman yang terjadi, mudah-mudahan telah menghimpun benih-benih yang telah bersedia untuk mekar dalam persaudaraan, persahabatan, kesejahteraa, khususnya dalam merawat kebhinekaan, sebagai kekuatan bersama untuk NTT Bangkit dan NTT Sejahtera,” pesan Bapa Uskup.

Keindahan yang terungkap harus membangun daya spritual yang menumbuhkan hidup iman setempat, kreatif, moderat, inklusif,dalam membangun keindahan liturgis yang mengungkapkan misteri-misteri keselamatan.

Pada tempat yang sama, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dalam sambutannya sekaligus menutup dengan resmi Pesparani Katolik II Tingkat Provinsi NTT Tahun 2022  mengatakan, kidung pujian, bermazmur, dan bermusik, hanya diberikan kepada mereka yang hatinya riang gembira.

“Tidak pernah orang menyanyi sambil muka asam atau cembrut , pasti selalu bernyanyi  dengan penuh suka cita. Musik itu membuat orang hidup. Pesparani hadir di NTT, agar kita yang susah ini kembali hidup untuk bangkit kembali. Sebagai Gubernur, saya bersuka cita, dan kita akan masuk bulan Oktober 2022 untuk Pesparani Nasional. Saya harapkan Bapak Presiden hadir. Tetapi, kalau Bapak Presiden tidak hadir, tentunya kita terus dalam kegembiraan yang luar biasa,” tukasnya.

“Mudah-mudahan seluruh peserta yang datang ke Kota Kupang ini menikmati keindahan Kota Kupang. Walaupun tidak seindah daerah-daerah lain dimana bapak ibu berada. Tidak mungkin dari Alor, Labuan Bajo, Ngada, Sabu Raijua, dan Rote Ndao pasti menyatakan Kupang kalah indah, pasti tempat-tempat bapa ibu yang lebih indah. Karena itu, kita bersyukur dengan keindahan alam NTT yang luar biasa. Kita tahu NTT itu sangat kaya. Cuma untuk tahu kekayaan harus pintar. Tidak ada orang bodoh tahu kekayaan. Karena itu, lewat tempat ini, saya mendorong kita semua untuk belajar akan seluruh kekayaan lokal kita. Dulu, sewaktu  saya maju Gubernur NTT, pertanyaan kepada saya gizi buruk dan stunting di NTT begitu tinggi bagaimana menyelesaikannya,? Dengan gampang , saya menjawab makan kelor saja,” kata Gubernur Laiskodat dengan nada canda.

Ia melihat banyak sekali untung dari kelor, dimana berkat kelor orang bisa membeli mobil, bisa membeli rumah, bahkan  banyak orang ribut gara-gara daun kelor .

“ Karena itu, saya mendorong kita semua untuk belajar sungguh-sungguh  dengan kekayaan alam yang ada. Kita punya kelor dan pohon gewang, tetapi belum dikelola dengan baik. Kita juga punya laut yang luar biasa. Karena itu, ke depan, dengan tanam kelor yang banyak kita bisa membangun apa saja termasuk  gereja. Saya sudah bilang dimana-mana, 100 pohon kelor bisa membiayai sekolah anak dari SD sampai S2. Bapak Presiden sedang mendorong kelor sebagai bahan makanan tambahan, baik untuk anak-anak, ibu hamil maupun wanita menyusui supaya kita terhindar  dari stunting,”urainya.

Ia juga berharap peran serta gereja untuk menanam kelor lebih banyak di tempat-tempat mana saja karena kelor termasuk jenis tanaman yang gampang tumbuh. (red)

Bagikan