Arus Mudik Tahun 2019 Mengalami Kenaikan Dua Persen

KUPANG, NTT PEMBARUAN.com- Kepala Cabang PT. Pelayaran Indonesia (Pelni) Kupang, Ishak Gerald A. Thei memprediksi arus mudik Tahun 2019 ini mengalami kenaikan 2 persen dari tahun 2018 lalu.

“Tahun lalu kami hanya menyiapkan enam armada laut, tetapi tahun ini bertambah menjadi tujuh armada laut, dan itu pun kuota tiket untuk Kapal Umsini sudah terjual habis hingga tanggal 30 Mei 2019,” kata Kepala Cabang PT. Pelayaran Indonesia (Pelni) Kupang, Ishak Gerald A. Thei kepada wartawan di Kantor Pelni Kupang, Rabu (29/5/2019).

Ketujuh kapal yang disiapkan itu, yakni Bukit Siguntang, Umsini, Lawit, Sirimau, Wilis, Awu dan Lambelu. Dari tujuh kapal yang disiapkan itu, 3 kapal bertipe 2000, 3 kapal lagi bertipe 1000, dan 1 kapal bertipe 500 untuk melayani seluruh rute di Indonesia hingga Pelabuhan Tanjung Priuk Jakarta.

Berita gembira juga bagi masyarakat NTT, karena Kapal Awu kembali  beroperasi di NTT mulai tanggal 3 Juni 2019 masuk Kupang dengan rute Kupang,  Kalabahi, Ende,  Waengapu, Bima, Benoa, Surabaya. Balik lagi, Surabaya, Benoa, Bima, Ende, Sabu, Rote, Kupang.

Untuk mempermudah pembelian tiket, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah loket penjualan di Kota Kupang, selain di Kantor PT. Pelni Cabang Kupang juga di 4 agen travel lainnya di Kota Kupang hingga Oesao, Kabupaten Kupang dan bisa juga mengakses langsung melalui online dengan menggunakan jasa traveloka seperti pembelian tiket pesawat.

ANTREAN- Inilah situasi pembelian tiket kapal laut di loket Pelni Cabang Kupang, Rabu (29/5/2019)

Soal harga tiket, menurut dia, belum ada instruksi resmi dari Kementerian Perhubungan, sehingga masih menggunakan tarif lama. Khusus penjualan tiket di agen-agen travel yang sudah ditetapkan PT. Pelni, ia memberikan toleransi kenaikan untuk jasa penjualan tiketnya sebesar 10 persen dari harga tiket yang sudah ditetapkan.

Kepada para penumpang yang mau berangkat, ia menghimbau, agar dua jam sebelum kapal berangkat sudah berada di pelabuhan dengan menunjukkan identitas diri berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP), dan kalau tidak memiliki identitas diri, maka petugas berhak menolak keberangkatannya.

Ia menyebutkan beberapa pekan terakhir ini, sejak tanggal 22  – 30 Mei 2019 jumlah penumpang arus mudik dari Kupang menuju daerah Jawa, Sulawesi, Kalimantan, Papua, dan Jakarta melonjak tajam.

Dicontohkannya, saat keberangkatan Kapal Umsini tanggal 22 Mei 2019 lalu, jumlah penumpangnya 1.500 orang, dan Kapal Lambelu, 500 orang.  Kemudian Kapal Umsini lagi  tanggal 24 Mei 2019 menyangkut 600 orang, Bukit Siguntang, 1.150 orang, dan Kapal Lawit tanggal 25 Mei 2019 sebanyak 700 orang.

Khusus untuk penjualan tiket Kapal Umsini yang berangkat tanggal 30 Mei 2019, menurut dia, kuotanya sudah habis . “Sebab, setiap kali penjualan, kami hanya menyiapkan kuota 1000 tiket dari daya tampung kapal 2000 orang,” sebut Ishak. (ade)

Bagikan