KUPANG, NTT PEMBARUAN.id-Tiga jurusan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur selalu menjadi rebutan bagi siswa baru.
Ketiga jurusan itu masing-masing, Jurusan Teknik Kendaraan Ringan Otomotif, Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik, Jurusan Broadcasting dan Perfilman.
Dari 12 jurusan yang ada, 3 jurusan itulah yang paling banyak diminati oleh siswa baru tahun ini, kata Kepala SMK Negeri 2 Kupang, Willem A.Kana, S.Pd, MT kepada wartawan di sekolah itu, Selasa (9/7/2024).
Jurusan lain yang ada di sekolahnya yaitu Teknik Geomatika, Teknik Pemesinan, Teknik Pengelasan, Teknik Konstruksi dan Perumahan, Konstruksi Jalan, Irigasi dan Jembatan, Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan, Elektronika dan Industri, Teknik Energi Terbarukan/Teknik Energi Surya, Hidro dan Angin.
Agar tidak tertumpuk di tiga jurusan tadi, maka pihak sekolah membatasinya dengan cara Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online, sehingga siapa cepat dia dapat.
Selain itu, sekolah melakukan tes bakat dan minat.
“Anak-anak ini lulusan SMP belum punya dasar kuat untuk menentukan pilihannya. Kebanyakan mereka mengikuti pilihan teman atau pilihan orangtuanya. Tetapi, melalui tes minat dan bakat, kita bisa tahu potensi diri masing-masing anak. Dasar itulah, nanti kita konsultasi dengan anak-anak bersama orangtuanya untuk mengarahkan ke jurusan sesuai potensi anak masing-masing,” terang Willem.
Kuota PPDB untuk SMK Negeri 2 Kupang Tahun Pelajaran 2024/2025 sebanyak 21 rombongan belajar (Rombel) dengan rincian 36 orang/Rombel termasuk menampung 53 siswa yang belum naik kelas tahun ini di sekolah itu.
Untuk mengetahui potensi siswa baru, pihak sekolah sudah melakukan asesmen awal berupa tes bakat dan minat.
“Kami di SMK Negeri 2 Kupang sekarang mengarahkan siswa/i pada BMW (Bekerja, Melanjutkan dan Wirausaha). Karena itu, kami harus melakukan asesmen mereka (para siswa/i,red) untuk dilakukan pembinaan sesuai potensi yang dimiliki masing-masing anak. Jadi, kami melakukan psiko tes minat dan bakat itu untuk mengarahkan saja,” tandasnya.
Kurikulum Merdeka sekarang ini, lanjut dia, membolehkan siswa untuk belajar apa saja.
“Misalnya, mereka pilih Jurusan Otomotif, tapi dia (siswa,red) mempunyai kerinduan untuk belajar bangunan, maka kita kasi muatan lokalnya bangunan. Begitupun sebaliknya, anak-anak masuk Jurusan Bangunan, tapi ingin belajar otomotif, maka kami memberikan dia materi tentang otomotif. Karena tuntutan sekarang anak-anak harus multi skill,” tutupnya. (red)