Stanis Mempertanyakan Keberadaan BPOLBF

LABUAN BAJO, NTT PEMBARUAN.id–Ketua DPD Partai Perindo Kabupaten Manggarai Barat, Stanislaus Stan mempertanyakan keberadaan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) di dunia usaha kepariwisataan di Kabupaten Manggarai Barat.

“Baru–baru ini, saya mendengar kabar, BPOLBF telah mendaftar pada pangkalan kekayaannya intelektual di Direktorat Jendral Kekayaannya Intelektual Kementrian Hukum dan HAM RI,” kata Stanis.

Dengan mendaftar sebagai pebisnis yang bergerak di bidang pariwisata, BPOLBF tampaknya menjadi kompetitor baru bagi para pengusaha dan agen perjalanan wisata di Labuan Bajo dan umumnya di wilayah Flores.

Puluhan sektor usaha bisnis yang akan diklaim BOPLBF ini menuai sorotan dari berbagai pihak salah satunya datang dari anggota ASITA yang juga Ketua Umum TKFDIGAS (The Komodo -Flores Dive Guide Asosiation), Stanislaus Stan.

Menurut Stanis, kecemasan yang dianggap berlebihan selama ini akan keberadaan BPOLBF, ternyata salah. Ia menilai, ternyata kecemasan tersebut sudah benar, bahwa Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores selain sudah banyak mencaplok banyak kewenanagan Bupati Manggarai Barat dalam pengelolaan industri pariwisata.

Bahkan bukan hanya itu, kata dia, BPOLBF sudah dalam perjalanan mencaplok semua mencaplok banyak ruang dan peluang para pengusaha yang bergerak di industri pariwisata di Labuan Bajo maupun flores pada umumnya.

“Kecemasan yang saya anggap berlebihan selama ini akan keberadaan BPOLBF, ternyata salah, faktanya hari ini kecemasan itu sudah benar. Bahwa BPOLBF, selain sudah mencaplok banyak kewenangan Bupati Manggarai Barat dalam pengelolaan industri pariwisata, sekarang malah lebih jauh dari itu, BPOLBF sudah otw mencaplok banyak ruang dan peluang para pengusaha yang bergerak di industri pariwisata” ujar Satanis Kepada NTT Pembaruan, Rabu (8/6/2022) di Labuan Bajo.

Diakatakan stanis, dengan kondisi seperti ini BPOLBF secara tidak langsung sudah berada di dunia KADIN, ASITA, PHRI, HPI. Kata dia, dan mungkin banyak lagi asosiasi yang akan mengafiliasi BPOLBF tersebut.

“Selamat datang BPOLBF di dunia KADIN , ASITA, PHRI, HPI dan mungkin banyak lagi asosiasi yang akan mengafiliasi BPOLBF. Saya hanya berharap anda (BPOLBF) sudah sangat siap dengan persaingan sehat jurus lokal yang akan kami siagakan dan akan kami luncurkan” kata Stan

Persaingan sehat dan tidak sehat, menurut Stanis, sangat relatif bagi pihak pengusaha lokal. Yang tidak sehat menurut ( BPOLF) bisa saja sehat bagi pengusaha lokal.

Ia pun mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang telah mengirim BPOLBF sebagai pesaing hebat dalam rangka mengkerdilkan pertumbuhan pengusaha lokal yang sedang on the way meng-upgrade dirinya menghadapi pariwisata super premium.

“Persaingan sehat dan tidak sehat sangat relatif bagi kami pengusaha lokal . Yang tidak sehat menurut anda ( BPOLF) bisa saja sehat bagi kami. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo yang telah mengirim BPOLBF sebagai pesaing hebat dalam rangka mengkerdilkan pertumbuhan pengusaha lokal yang sedang on the way meng-upgrade dirinya menghadapi pariwisata super premium ini,” katanya.

Stanis menilai, akhirnya bacaan selama ini untuk siapakah pariwisata super premium, ia mengatakan untuk BPOLBF.

“Akhirnya bacaan selama ini untuk siapakah pariwisata super premium maka tanpa ragu kami menjawab, untuk BPOLBF,” katanya.(fon)

Bagikan