Pj. Gubernur NTT Tanam Pohon di Lanud El Tari Kupang

KUPANG, NTT PEMBARUAN.id-Minggu, 14 Januari 2024, Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur,  Ayodhia G.L Kalake menanam pohon di Area 48 Pangkalan Lanud El Tari Kupang.  

Hal itu sebagai wujud keikutsertaan Provinsi NTT dalam mendukung gerakan penanaman pohon serentak seluruh Indonesia, Minggu (14/1/2024). Untuk Provinsi NTT, kegiatannya dipusatkan di Area 48 Pangkalan Lanud El Tari Kupang.

Kegiatan yang diprakarsai dan diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI ini dilaksanakan melalui video conference yang terhubung dengan seluruh Provinsi se-Indonesia dipimpin langsung Wakil Presiden RI, Prof. Dr. K.H. Ma’ruf Amin dari Serang, Banten.

Wapres Ma’ruf Amin dalam sambutannya mengingatkan, bahwa perubahan iklim kian nyata dan dampaknya adalah memanasnya suhu bumi.

Tak hanya itu, terjadi juga penurunan produktivitas tanaman pangan, hilangnya wilayah-wilayah kepulauan, meningkatnya kejadian bencana hidrometeorologis dan hilangnya keanekaragaman hayati.

Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi penyebab perubahan iklim antara lain bersumber dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya serta timbulan sampah.

“Dalam kesempatan ini saya mengajak seluruh elemen bangsa untuk turut serta mengurangi emisi dengan menanam dan menanggulangi sampah di sekitar lingkungan kita,” kata Wapres di Serang, Banten.

Menurut Wapres Ma’aruf, menanam dan mengelola sampah harus sejak dini ditanamkan pada generasi muda Indonesia, sehingga bisa mengakar kuat, menjadi budaya dan gaya hidup yang baik dalam rangka menjaga dan melestarikan alam.

Menanam pohon lanjutnya, menjadi aksi mitigasi perubahan iklim yang konkret. Mampu memulihkan kawasan hutan dan lahan terdegradasi, lahan tidak produktif, dan lahan kritis termasuk memulihkan areal rawan bencana di daerah sepanjang kanan kiri sungai (riparian). Menanam pohon juga menurut dia , memberikan manfaat signifikan meningkatkan daya dukung lingkungan, ketahanan pangan, energi, dan kesejahteraan seluruh makhluk hidup.

Manfaat menanam pohon, tambahnya lagi, tidak hanya kayu sebagai fungsi ekonomi, namun memiliki fungsi sosial dan ekologis.

Pohon memiliki kemampuan menyerap emisi karbon dengan cukup efektif. Dalam rangka menekan emisi karbon dan dampak terhadap perubahan iklim, ujar dia, menanam pohon menjadi salah satu cara yang murah dan mudah untuk dilaksanakan.

Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Siti Nurbaya dalam laporannya mengatakan, kegiatan ini merupakan langkah nyata untuk mengatasi perubahan iklim, pemulihan kualitas lingkungan hidup dan mendukung percepatan rehabilitasi hutan dan lahan.

Kegiatan ini merupakan rangkaian dari kegiatan penanaman pohon sebelumnya yang dilaksanakan pada 30 Desember 2023 silam sesuai arahan Presiden RI, Joko Widodo untuk terus melakukan penanaman di sepanjang musim penghujan 2023 dan 2024.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengagendakan penanaman lanjutan pada Februari, Maret dan April 2024 di seluruh Indonesia.

Hal ini merupakan langkah nyata untuk terus melakukan penanaman pohon bersama seluruh elemen masyarakat, kata Nurbaya.

Kata Nurbaya, menanam pohon bukan hanya memiliki fungsi ekonomi, namun juga memiliki fungsi sosial dengan memberikan nilai edukatif sebagai tempat berkumpul yang nyaman dan tempat tinggal bagi manusia serta fungsi ekologis sebagai penghasil oksigen, pengikat sedimen, menjaga ketersediaan air dan sebagai habitat berbagai makhluk hidup.

Selain itu, pohon memiliki kemampuan menyerap karbon yang cukup efektif sehingga mampu menahan dampak laju perubahan iklim, sebagai bagian dari komitmen untuk menurunkan emisi dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya melalui Indonesia’s FoLU Net Sink 2030, terang Menteri Siti.

Selanjutnya, kata dia, menanam pohon adalah ibadah yang menjadi kebaikan serta memberi manfaat untuk alam dan makhluk lainnya. “Teruslah menanam dan memelihara pohon karena semua perbuatan akan mendapat balasan di dunia dan akhirat,” tutup Menteri LHK Siti Nurbaya.

Setelah penanaman pohon bersama itu, Wapres RI, Ma’aruf Amin melakukan komunikasi dengan Pj. Gubernur NTT melalui Vicon dan mendengarkan langsung laporan dari Pj. Gubernur NTT, Ayodhia Kalake.

Pada saat itu, Pj.Gubernur NTT, Ayodhia G.L Kalake melaporkan, untuk tingkat NTT kawasan penanaman pohon berada di Area 48 Pangkalan Lanud El Tari Kupang seluas 1,2 hektare.

” 750 tanaman kami sudah laksanakan penanamannya bersama seluruh unsur masyarakat, termasuk para siswa/i, Pramuka, serta unsur TNI dan Polri. Tentunya ini menjadi amanat bagi kami untuk tetap menjaga kelestarian alam, menjaga lahan kritis yang ada di NTT,” ujar Ayodhia.

Untuk diketahui, bibit pohon yang ditanam adalah sesuai dengan kondisi agroklimat setempat, berupa bibit kayu-kayuan, penghasil hutan bukan kayu (HHBK), buah-buahan, dan jenis multi-purpose tree species (MPTS) yang bibitnya bisa didapatkan dari persemaian-persemaian KLHK yang tersebar di seluruh Indonesia, baik yang berasal dari pusat-pusat persemaian skala besar, persemaian permanen maupun pembibitan lainnya.

Adapun anakan pohon yang ditanam di Area 48 Pangkalan Lanud El Tari Kupang sebanyak 750 tanaman pada areal seluas 1,2 hektar yaitu mangga 200 bibit, jeruk keprok 200 bibit, jambu bol 50 bibit, jambu citra 50 bibit, jambu kristal 50 bibit, klengkeng 75 bibit, pinang 75 bibit, palm 25 bibit, dan cendana 50 bibit.

Hadir pada kegiatan itu, Danlanud El Tari Kupang Marsma TNI Djoko Hadipurwanto S.E., M.M, Danrem 161/Wira Sakti Brigjen TNI Febriel Buyung Sikumbang,S.H.,M.M, Direktur Jenderal Pengendalian dan Perubahan Iklim Kementerian LHK, Ir. Laksmi Dhewanthi, MA, Penjabat Walikota Kupang, Fahrensy Funay, Direktur Samapta Kombel Pol Sudarmin, Kepala BBKSDA NTT, Ir. Arief Mahmud, M.Si., Aspotmar Danlantamal VII Kolonel Laut (KH)Joni Efendi, S.Pd.,M.Tr.Hanla.CTMP, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTT, Ondy Siagian, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi NTT, Viktor Manek, Kasi Sosial, Budaya dan Kemasyarakatan Bidang Intelijen Kejaksaan Tinggi NTT, Noven Bulan,S.H.,M.H, perwakilan Anggota Pramuka Kwarda NTT, Pia Ardhya Garini (Organisasi Istri Prajurit TNI-AU) Lanud El Tari Kupang, Dharma Wanita Provinsi NTT dan perwakilan para mahasiswa/i, pelajar serta unsur masyarakat setempat. (Biro Apim NTT/red)

 

Bagikan