OELAMASI, NTT PEMBARUAN.id — Pendeta Klasis Sulamu meminta dukungan Bupati Kupang, Korinus Masneno untuk sama-sama melakukan pemulihan ekonomi masyarakat yang terdampak badai seroja dan Covid-19 di Sulamu.
Terhadap keadaan sulit tersebut, tergeraklah hati para pengurus Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT). Kamis, 28 Oktober 2021, Pdt.Lukman Bahan, M.Th, Pdt.Markus Leunupan,M.Th, Pdt.Yunus Kaitulang, M.Th dan Bapak Yustus Maro melakukan audiens bersama Bupati Kupang, Korinus Masneno, terkait kegiatan pelatihan budidaya pertanian holtikultura dan ternak ayam kampung, bagi jemaat – jemaat yang terdampak badai siklon tropis seroja, khususnya Klasis Sulamu yang akan dilaksanakan di Jemaat Ebenhaezer Taupkole-Klasis Sulamu.
Kehadiran para pendeta tersebut dalam rangka meminta dukungan Bupati Kupang, Korinus Masneno dalam menyukseskan misi yang telah dirancang demi pemulihan ekonomi masyarakat akibat badai seroja maupun Covid- 19. Di hadapan Bupati Korinus, Pendeta Lukman mengatakan, badai seroja sebagai pukulan telak bagi semua jemaat sebagai basis pelayanan gereja. Pendeta bertekad memulihkan, membangkitkan semangat jemaat dari berbagai kesulitan dan keterbatasan agar lebih produktif.
Karena itu, pengurus Klasis Sulamu bersepakat mengambil langkah, dan bergerak maju di sektor ekonomi riil.
Potensi-potensi jemaat perlu didorong sejalan dengan program yang inheren dengan kehidupan masyarakat Kabupaten Kupang yaitu program Revolusi 5P yang digencarkan oleh Bupati dan Wakil Bupati Kupang periode 2019-2024.
Bersama para pendeta, masyarakat diharapkan dapat bersinergi membangun ekonomi dan menata kehidupan para jemaat.
Sementara itu, Yustus Maro mengatakan, pelatihan tersebut semata-mata untuk peningkatan kapasitas jemaat dalam memperkuat, mempertahankan, dan meningkatkan perekonomian masyarakat.
Jika usaha-usaha produktif tersebut berhasil, dapat memanfaatkan lembaga-lembaga keuangan seperti koperasi.
Sebab, banyak kemudahan dalam penyediaan sarana produksi dan keperluan sehari-hari dan manfaat lainnya.
Untuk koperasinya sendiri, kata dia, sudah terbentuk dengan nama Koperasi Produsen Kasih Sejahtera Utama.
Selaku pengelola koperasi tersebut, Yustus mengatakan, kekuatan modal yang ada membantu masyarakat untuk memfasilitasi pasar dari produk-produk yang dihasilkan.
Sebab, acapkali semangat masyarakat ada, namun kendala di modal. Untuk itu, saatnya bangkit menjadi lebih baik.
Bupati Kupang, Korinus Masneno, mengatakan setuju dengan kegiatan yang dicanangkan oleh pengurus GMIT khususnya Klasis Sulamu.
“Seyogyanya gereja, jemaat, pemerintah dan masyarakat adalah satu kesatuan dalam pembangunan daerah. Mau apapun visi, misi, dan lain sebagainya, tujuan sesungguhnya adalah pemberdayaan kesejahteraan rakyat,” urai Bupati Korinus.
Untuk kesuksesan koperasi tersebut, Bupati Korinus memberi masukan, harus dimulai dari pendeta, para pengurusnya dan anggota–anggotanya.
“Apapun persoalannya, tak ada rumus untuk tangisi kondisi yang tak dikehendaki. Saatnya bangkit karena rata-rata persoalan pucuk berakar dari tak mau memulai untuk bangkit,” ungkap orang nomor satu di Kabupaten Kupang itu.
Kepada Tim Klasis Sulamu, Bupati Korinus mengingatkan, untuk segera merancang program-program yang membangun sesuai potensi jemaat, sehingga bisa diakomodir oleh dinas teknis.
Beliau juga setuju dengan kegiatan yang akan dilaksanakan pada 2 November 2021mendatang yang berfokus pada tanaman holtikultura dan ternak ayam kampung.
Kegiatan seperti itu, menurut dia, langsung bersentuhan dengan rumah tangga.
” Berpikirlah untuk bangkit, dan jika ingin maju harus akui kekurangan, sehingga dapat diperbaiki bersama. Ibaratnya, pebisnis yang celaka adalah pebisnis yang tak tahu kekurangannya,” tutupnya. (Prokopim Setda Kab.Kupang/red)