Media Dadu Geometri Mengembangkan Aspek Kognitif Anak Dalam Mengenal Berbagai Bentuk Geometri

Oleh : Yustina Ursula Ina, Guru TK Negeri Golo Jambu

PADA hakekatnya pertumbuhan dan perkembangan seorang anak harus diperhatikan dengan baik sejak awal atau sejak dini, agar proses perkembangannya dapat berkembang secara optimal.

Salah satu tugas perkembangan yang harus distimulasi adalah perkembangan kognitif anak.

Dalam pertumbuhannya, anak-anak tidak dapat dipisahkan dari benda-benda yang ada di sekitarnya.

Sejak kecil mereka sudah mengenal benda-benda terdekatnya yang bentuk bendanya sama dengan bentuk geometri. Misalnya koin, lemari, meja, buku, bola, atau benda lainnya yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan seorang anak dalam kehidupan sehari-hari (Mukhtar Latif, Zukhairina, Rita Zubaidah, dan Muhammad Afandi, 2013: 3).

Kemampuan kognitif merupakan kemampuan dimana anak dapat berpikir secara logis yang diperolehnya melalui informasi-informasi dan ide-idenya yang realistis serta menyangkut kecerdasan seseorang dalam mengatasi sebuah persoalan.

Kemampuan ini selanjutnya berkembang menjadi kemampuan berpikir logis. Perkembangan berpikir anak menentukan apakah anak sudah mampu memahami lingkungannya secara logis dan realistis atau sebaliknya.

Semakin berkembang kemampuan kognitifnya, pemahaman anak mengenai objek, orang, serta peristiwa-peristiwa di lingkungannya akan semakin berkembang secara akurat.

Piaget (Santrock, 2002: 124), menjelaskan bahwa setiap anak memiliki pola perkembangan kognitif yang sama, yaitu melalui empat tahapan perkembangan kognitif yakni:

Tahap sensorimotor anak usia 0–2 tahun. Pada masa ini kemampuan anak terbatas pada gerak-gerak refleks, bahasa awal.

Tahap pra-operasional anak usia 2–7 tahun, kemampuan menerima rangsangan yang terbatas.

Anak mulai berkembang kemampuan bahasanya, walaupun pemikirannya masih statis dan belum dapat berpikir abstrak.

Tahap operasional konkret anak usia7–11 tahun.

Pada tahap ini anak sudah mampu menyelesaikan tugas-tugas menggabungkan, memisahkan, menyusun menderetkan, melipat dan membagi.

Tahap operasional formal usia 11–15 tahun. Pada masa ini, anak sudah mampu berpikir tingkat tinggi, mampu berpikir abstrak.

Dari fase-fase perkembangan kognitif di atas, dapat diketahui bahwa perkembangan kognitif anak usia dini berada dalam fase praoperasional. Kemampuan anak dalam mengetahui dan atau megenal sesuatu masih terbatas, dan cara berpikir mereka pun masih bersifat simbolis. Oleh karena itu, seorang pendidik harus menyediakan berbagai jenis media permainan tambahan selain yang sudah disediakan oleh lembaga, sebagai salah satu bentuk stimulus guna meningkatkan kemampuan anak dalam hal mengenal atau mengetahui lebih banyak hal-hal lain yang ada di sekitarnya yang belum diketahuinya.

Dalam hal mengenal bentuk geometri, anak tentu tidak dapat melakukanya sendiri tanpa ada bimbingan atau pendampingan dari seorang pendidik.

Oleh karena cara berpikir mereka yang masih bersifat simbolik maka seorang pendidik tentu harus menyiapkan berbagai macam cara yang mana hal itu akan membantu memudahkan pemahaman anak akan sesuatu yang diajarkan atau yang dipelajari. Misalnya, belajar tentang bentuk-bentuk geometri, persegi, persegi panjang, dan lingkaran segi tiga.

Di sini seorang pendidik harus sudah menyiapkan terlebih dahulu media pembelajaran berupa gambar ataupun dalam bentuk barang yang bentuk dan modelnya sama dengan yang disebutkan atau diajarkan.

Dadu adalah bentuk dari suatu benda yang biasanya kita gunakan dalam permainan.

Dalam Wikipedia menyebutkan “kata Dadu berasal dari bahasa latin “datum” yang berarti sesuatu yang diberikan atau dimainkan.

Dadu adalah sebuah obyek kecil yang umumnya berbentuk kubus yang digunakan untuk menghasilkan angka atau simbol acak.

Media dadu geometri merupakan salah satu media yang cocok diterapkan dalam pembelajaran di TK. Media ini bisa dimainkan oleh anak usia dini dalam hal mengenal bentuk-bentuk geometri. Adapun manfaat yang bisa kita peroleh dari permainan dadu geometri yakni

proses pembelajaran menjadi menyenangkan dan tidak membosankan.

Anak terlibat aktif dalam permainan dadu geometri.

Anak lebih cepat mengenal bentuk geometri,

Melatih anak untuk bermain bersama

Melatih anak untuk mengenal aturan dalam bermain dadu geometri

Media dadu geometri sangat mudah dibuat oleh pendidik. Alat dan bahan yang digunakan pun sangat mudah didapatkan seperti Kertas bufalo ukuran 8 cm x 33 cm yang sudah dibagi 4 ukuran masing-masing 8cm x 8 cm {2 lembar} , gunting, lem atau double tip ,guntingan geometri, bahan loose parts yang menyerupai bentuk geometri.

Cara membuat dadu geometri :

Lipat kertas sesuai garis yang telah dibuat

Satukan ujungnya dengan lem atau double tip

Masukkan hasil lipatan ke dalam bentuk lainnya hingga membentuk dadu yang utuh

Tempel hasil guntingan geometri pada sisi dadu

Cara memainkan dadu geometri :

Anak melempar dadu geometri

Anak mencari bentuk (dari bahan loose parts) sesuai hasil lemparan dadu dan menempelnya di kolom bentuk geometri yang sesuai.(***)

Bagikan