KUPANG, NTT PEMBARUAN.com- Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Julie Sutrisno Laiskodat mengakui, kualitas kelor asal NTT adalah terbaik kedua di dunia, setelah Spanyol.
“Dari hasil penelitian, satu mangkok daun marungga sama dengan tujuh belas mangkok susu, dan kualitas kelor asal NTT adalah terbaik kedua di dunia, setelah Spanyol,” kata Julie pada pembukaan Jambore Kader PKK dan Jambore Kader Posyandu Tingkat Provinsi NTT di Alun-alun Rumah Jabatan Gubernur NTT, Selasa (18/9/2018).
Ia berjanji, PKK Provinsi NTT akan berkolaborasi dengan dinas-dinas terkait untuk pengembangan daun kelor pada semua kabupaten/kota di NTT dengan pola kerja dari bawah ke atas, bukan dari atas ke bawah.
“Kami dari PKK Provinsi NTT akan turun langsung ke desa-desa, karena desalah yang menjadi ujung tombak keberhasilan pelaksanaan program PKK ke depan,” kata istri orang nomor 1 NTT ini.
PKK juga berkomitmen mensukseskan program Gubernur dan Wakil Gubernur NTT masa bhakti 2018-2023, terutama dengan pengembangan kelor atau marungga di semua desa di NTT.
Sementara, Ketua Panitia Kegiatan Jambore Kader PKK dan Kader Posyandu Tingkat Provinsi NTT, Dominikus Minggu Mere menjelaskan, kegiatan jambore tersebut salah satu bentuk pembinaaan dan motivasi kepada para kader PKK di tingkat kabupaten/kota di NTT.
Kegiatan ini bertujuan, untuk menjalin persahabatan kader antar daerah dalam semangat pertukaran informasi dan pengalaman termasuk menyeleksi kader terbaik untuk mewakili NTT di tingkat nasional nanti.
Tema kegiatan Jambore Kader PKK dan Posyandu 2018 adalah Meningkatkan Profesionalitas Kader Untuk Mendukung Pemerintah Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga. Kegiatan tersebut berlangsung selama tiga hari dari 17 – 19 September 2018 yang diikuti 352 peserta dari 21 kabupaten/kota se-NTT, minus Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).
Kegiatan yang diperlombakan antara lain, Parade Budaya Flobamorata, Lomba Program dan Lomba Gembira termasuk pemeriksaan kesehatan gratis, dan diskusi panel yang menghadirkan pakar kelor dari Bandung dan Jogyakarta. (ade)