KUPANG, NTT PEMBARUAN.id- Menjelang pendaftaran kepala daerah dan wakil kepala daerah ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) tanggal 27 – 29 Agustus 2024 setiap saat selalu saja terjadi turbulensi atau perubahan dukungan dari partai kepada para kandidatnya.
Informasi yang diperoleh media ini, Minggu (18/8/2024) Ketua DPD Partai Hanura Provinsi Nusa Tenggara Timur, Refafi Gah yang selama ini digadang-gadang sebagai Bakal Calon Wakil Gubernur NTT pasangan dengan Ansy Lema tiba-tiba beralih menjadi Balon Wagub NTT duet dengan Frans Aba, Balon Gubernurnya.
Balon Gubernur NTT Periode 2024-2029, Dr. Fransiskus Xaverius Lara Aba yang akrab disapa Frans Aba ini ketika dikonfirmasi media ini via telepon, Minggu (18/8/2024) membenarkan dirinya berpasangan dengan Refafi Gah maju pada Pilgub NTT Tahun 2024.
Kata Frans Aba, Refafi Gah siap menjadi Calon Wakil Gubernur NTT untuk mendampingi dirinya sebagai Calon Gubernur NTT dalam kontestasi Pilgub NTT dan telah sepakat untuk bergotong royong membangun NTT.
Untuk memantapkan kesepakatan ini, kedua tokoh ini melakukan pertemuan lanjutan di Bali, Minggu (18/8/2024) dan pertemuan berikutnya dilanjutkan di Jakarta.
Keduanya, terus menjalin komunikasi intens dengan partai lain seperti PDI-P, Perindo dan partai-partai non seat.
“Komunikasi saya dengan pak Refafi Gah memang telah intens sejak lama. Kami sering bertukar ide dan berbarter gagasan, terutama terkait politik ekonomi pembangunan NTT. Saya telah berkomunikasi dengan Ketua DPP Hanura, Bapak Oesman Sapta. Kami sepakat bahwa NTT perlu mengalami era baru pembangunan yang tidak ditunggangi kepentingan pihak manapun. Jadi, kalau hari ini kami bersepakat untuk berduet atau berkoalisi di Pilgub NTT, saya sebagai Balon Gubernur dan beliau sebagai Balon Wakil Gubernurnya, itu adalah keputusan yang masuk akal dan saya siap untuk itu. Ini sebagai buah dari niat baik bersama bukan untuk kami, tapi untuk NTT,” ujar Frans Aba.
Seperti diketahui, Refafi Gah adalah Ketua DPD Hanura NTT dan DPRD Provinsi terpilih di Pileg tahun ini. Keterpilihan Refafi Gah dan posisinya sebagai Ketua DPD Partai Hanura NTT dinilai menjadi surplus elektabilitas bagi Frans Aba yang berdasarkan survei terbaru masuk dalam 5 besar top of mind, sebuah posisi yang relatif meyakinkan bagi pendatang baru seperti Frans Aba yang tumbuh secara organik tanpa mesin partai.
Kedua pasangan ini bisa menjadi variabel jalan tengah dari simpang siur pencalonan paket-paket lainnya.
Hal ini mendapat validasinya dari tiga poin penting dalam hasil survei terhadap 1.064 responden yang dilakukan Swadaya Riset.
Pertama, alasan paling besar responden memilih nama-nama politisi terdahulu yang unggul hari ini adalah karena tanpa alasan (22,8%); kedua, terkait kemantapan responden perihal pilihannya, paling banyak (56,45%) menyatakan masih mungkin berubah, ketiga, nama Frans Aba selalu masuk dalam nominasi 5 besar top of mind (10,15% – 36,81%).
Dengan demikian, ketiga alasan tersebut menjadi sinyal kuat bahwa elektabilitas pasangan lain sebelumnya selalu dalam posisi rentan, karenanya bisa berbalik kapan saja kepada nama-nama lain yang juga potensial atau lebih segar dalam menawarkan gagasan.(red/*)