Gubernur VBL Dorong Bonsai Terus Dikembangkan di NTT

KUPANG, NTT PEMBARUAN.id — Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) mendorong para pengrajin bonsai di NTT untuk terus mengembangkan usahanya guna mendukung ekonomi masyarakat.

Motivasi itu disampaikan Gubernur VBL saat melakukan kunjungan ke Festival dan Kontes Bonsai NTT Tahun 2022 yang diselenggarakan di Halaman Depan Gedung Sasando Kantor Gubernur Provinsi NTT, Jumat (16/9/2022). Dalam kunjungan tesebut Gubernur mendorong agar bonsai dapat dikembangkan lebih luas dengan baik di NTT.

“Terima kasih kepada Pengurus Rumah Bonsai Indonesia (RUBI) baik Pusat maupun NTT yang telah menyelenggarakan kegiatan yang sangat bermanfaat ini. Kita apresiasi kepada pihak-pihak yang terlibat dalam membangun dan mengembangkan bonsai ini. Bonsai kini juga sudah punya pasarnya sendiri dan menjadi bisnis ekonomi yang besar karena bonsai ini cukup mahal dan tentunya perlu kita dorong terus pengembangannya untuk membantu peningkatan ekonomi masyarakat,” terangnya.

Terima kasih juga, ia sampaikan kepada Sekjen RUBI Bapak Andoko yang datang berbagi ilmu tentang pengembangan bonsai bagi para pengrajin bonsai di NTT.

” Ini untuk membangun green environment dalam hal menjaga kelestarian dan ekosistem lingkungan hidup. Kita harapkan dengan pengembangan bonsai yang kita dukung dapat membawa dampak positif bagi ekonomi dan memberi manfaat bagi lingkungan di NTT. Karena mereka yang hobi dalam pengembangan bonsai adalah orang-orang yang mencintai lingkungan,” ujarnya.

Gubernur VBL juga ingin agar pengembangan tanaman bonsai di NTT ke depannya dapat memiliki kualitas yang baik sehingga mampu menembus persaingan pasar.

Ia juga mengatakan agar selayaknya pengembangan bonsai juga turut mendukung pengembangan pariwisata di NTT.

Sementera itu Sekjen RUBI Andoko mengatakan festival ini juga adalah festival bonsai pertama kali di NTT.

“Festival dan Kontes Bonsai ini merupakan pertama kali digelar di NTT dam difasilitasi kita dari RUBI dengan dukungan Pemprov NTT. Kita harapkan festival bonsai ini menjadi pemicu agar budidaya bonsai di NTT dapat berkembang lagi. Bonsai ini potensi ekonominya luar biasa dan juga dikembangkan dapat melalui penanaman biji, stek, atau cangkok,” kata Andoko.

Andoko menambahkan, pentingnya edukasi masyarakat untuk tidak mencuri bonsai dari alam.

“Alam memang selalu menyediakan yang kita punya. Namun kita selalu edukasi masyarakat jangan mengambil yang dari alam. Bila mengambil maka wajib mengganti minimal 5 pohon. Jadi kita jaga alam dan kembalikan apa yang alam punya dan penting sekali sebagai bahan edukasi untuk masyarakat di NTT,” paparnya.

Tujuan festival ini untuk membantu perkembangan bonsai di NTT agar semakin maju untuk membawa dampak peningkatan ekonomi sebagai wadah para pecinta bonsai dalam menyalurkan hobinya.

Ketua Umum RUBI, NTT Apri Dira Tome menjelaskan dalam festival ini menghadirkan 200 lebih bonsai yang didatangkan dari Kota Kupang, Alor, Rote, TTS, Malaka dan lainnya. “Bonsai ini juga bubidaya yang termsauk dalam hobi yg mahal. Kalau kita kembangkan dengan baik maka akan berpengaruh juga bagi kepentingan ekonomi keluarga,” tutupnya. (Biro Apim NTT/red)

Bagikan