Gubernur VBL Buka Rakor Penanganan Kemiskinan Ekstrem 2023

KUPANG, NTT PEMBARUAN.id – Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) membuka Rapat Koordinasi Penanganan Kemiskinan Ekstrem Tahun 2023 di Aula Fernandes Lantai 4 Kantor Gubernur NTT, Selasa (15/8/2023).

Kepala Bapelitbangda Provinsi NTT, Alfons Theodorus dalam laporannya menjelaskan, Rapat Koordinasi Penanganan Kemiskinan Ekstrem Tahun 2023 sebagai wadah koordinasi Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten dan Non Pemerintah dalam upaya percepatan penghapusan kemiskinan.

“Kita ditargetkan oleh Pemerintah Pusat, kemiskinan ekstrem kita akan selesai pada Tahun 2024 sebagaimana diamanatkan oleh Inpres No. 4 Tahun 2022 tentang percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem” ujar Alfons.

Selanjutnya, Kepala Sub Bidang Direktorat PKPM Bapenas, Widiatmo dalam paparannya tentang pemanfaatan data REGSOSEK dalam penanganan kemiskinan ekstrem dan Penguatan Kelembagaan TKPK oleh Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan, Suprayoga Hadi.

Dalam materi yang disampaikan, dimana presentase penduduk miskin di NTT Tahun 2022 sebesar 20,23 % kemudian Tahun 2023 turun menjadi 19,96 %. Langkah – langkah penanggulangannya harus kolaboratif dengan menggunakan data yang sama, sehingga Bapelitbangda bisa menentukan program-program prioritas mana yang bisa berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Bapelitbangda juga bisa lebih mudah mengoreksi perencanaan-perencanaan yang menjadi dasar pembangunan di suatu wilayah dan perbaikan sasaran.

Dengan memegang data – data yang lengkap, sehingga kebijakan yang dikeluarkan sesuai dengan data – data di lapangan.

Menanggapi pemaparan materi tersebut, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat mengapresiasi pemaparan materi oleh kedua narasumber tersebut karena yang paling penting dalam bekerja yaitu melihat data yang ada.

“Saya menyimak betul karena dua narasumber dari Bapenas ini adalah orang – orang analisis data. Tanpa data tidak bisa kita bekerja dengan benar dan Tahun 2023 itu turun 2 %. Saya bilang Kepala Bapelitbangda kelas kita kerja itu turun dalam 1 tahun itu harus 10 %, itu baru kelas bekerja dengan uang yang begitu banyak dan itulah cara – cara kerja orang hebat” ujar Viktor

“Data – data tersebut harus kita tahu dan dipahami. Jika kita bekerja tanpa memiliki cinta dan kasih dalam bekerja, kita tidak akan melihat dan mengurus dalam menangani kemiskinan ekstrem ini.

Cinta dan kasih membuat kita terpanggil untuk melayani masyarakat. Marilah kita memiliki cinta dan kasih dalam membangun daerah kita dengan mendorong potensi – potensi yang ada untuk penanggulangan kemiskinan seperti meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari masyarakat kita yang bekerja di bidang pertanian, peternakan, perikanan dan pariwisata,” urainya.

Jika pertumbuhan ekonomi di bidang tersebut meningkat lanjut dia, maka bisa diasumsikan bahwa kemiskinan di NTT akan menurun.

Rapat koordinasi tersebut juga ditandai dengan penandatanganan kesepakatan 22 kabupaten / kota dalam percepatan pengentasan kemiskinan.

Turut hadir dalam rapat koordinasi itu, Penjabat Walikota Kupang dan seluruh Bupati dan Wakil Bupati se- NTT, unsur Forkopimda Provinsi NTT, Pimpinan OPD terkait, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Lembaga Perbankan.(Biro Apim NTT/red)

Bagikan