KUPANG, NTT PEMBARUAN.id- Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) menegaskan Taman Nasional Komodo (TNK) disiapkan khusus untuk kawasan konservasi. Karena TNK merupakan habitat asli biawak komodo (varanus komodensis), yang mana ke depannya nanti kuota pengunjung akan disediakan dengan jumlah yang terbatas.
Hal ini diungkapkan Gubernur VBL saat menerima kunjungan Staf Khusus Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bidang Keamanan, Irjen Pol Adi Deriyan Jayamarta beserta rombongan di ruang kerjanya, Selasa (4/8/2020).
“Pulau Komodo disiapkan khusus sebagai pulau konservasi, yang nantinya wisatawan yang mau masuk ke sana harus tercatat sebagai member dan kita batasi tidak boleh lebih dari 50.000 pengunjung dalam setahun. Kenapa Pulau Komodo levelnya premium? Karena nanti kita akan datang untuk melihat mereka (komodo,red) hidup secara liar di alam liar yang tentunya akan sangat menarik bagi wisatawan serta memiliki nilai jual yang sangat tinggi,” terang VBL.
Lebih lanjut, Mantan Anggota DPR RI itu menambahkan, berbeda dengan pulau sekitarnya, Pulau Komodo mesti tetap natural dengan tidak dibangun penginapan atau sejenisnya.
“Saya minta tidak boleh dibangun hotel, baik resort atau lainnya di dalam TNK, pembangunan hotel semuanya mengarah ke Tana Mori. Saya mau yang ada di sekitar TNK hanya hotel apung yang memiliki 80 sampai dengan 100 kamar,” kata VBL.
Terkait kinerja Badan Otoritas Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF), VBL menjelaskan bahwa sejauh ini kinerjanya cukup baik. “Menurut saya, kerjanya baik. Bersinergi dengan kita pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten serta stakeholder lainnya.”, kata Gubernur Laiskodat.
Gubernur Viktor juga berharap, agar BOPLBF tetap terus bekerja ekstra keras dengan memberikan sumbangsih pemikiran-pemikiran yang inovatif serta melakukan pendampingan-pendampingan yang berkelanjutan agar bisa berdampak signifikan bagi pengembangan wisata super premium di Labuan Bajo. Tentunya hal ini akan berpengaruh positif bagi perekonomian masyarakat setempat.
“Kita harapkan agar BOPLBF dapat terus melakukan pendampingan-pendampingan serta pelatihan-pelatihan khususnya bagi masyarakat, para pelaku usaha secara terus menerus sehingga akan beri pengaruh positif untuk Ekonomi daerah dan kesejahteraan rakyat,” tambah putra asal Semau tersebut melalui siaran pers Biro Humas dan Protokol Setda NTT, Selasa (4/8/2020).
Sementara itu, Staf Khusus Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Irjen Pol Adi Deriyan Jayamarta menjelaskan, salah satu maksud kedatangan mereka yakni untuk melihat sejauh mana kinerja BOPLBF.
“Salah satu tugas kita datang ke sini yaitu untuk melihat dan mengaudit pelaksanaan kinerja BOPLBF. Apakah sudah cukup baik dalam membantu mewujudkan wisata super premium di Labuan Bajo serta jika ada kendala-kendala kita harap dapat dijelaskan dan diselesaikan secepatnya,” pungkas Irjen Pol Adi. (ade/*)Taman Nasional Komodo