Categories Daerah

Gegara Bau Busuk Sampah di Pasar Baru, Pedagang Kuliner Molas Mabar Sepi Pengunjung

LABUAN BAJO, NTT PEMBARUAN.id- Pelaku usaha kuliner Molas Mabar di Pasar Baru, Kota Labuan Bajo keluhkan bau busuk yang ditimbulkan dari Tempat Penampungan Sampah (TPS) di dekat kuliner. Akibatnya, usaha mereka sepi pembeli atau pengunjung. Sebab pelanggan mengaku tidak nyaman saat berada di kuliner tersebut.

Salah satu pelaku usaha kuliner Molas Mabar, Natalia Handoko (40), ketika ditemui wartawan, Kamis (2/12/2021) mengaku penumpukan sampah di lokasi itu berlangsung selama tiga bulan.

“Sejak kami pindah di sini pada bulan Oktober TPS sudah ada,” katanya.

Ia menceritakan, pada bulan November lalu, mereka menemui Wakil Bupati Mabar, Yulinaus Weng untuk bisa menata kembali lokasi tersebut. Mereka menilai keberadaan kuliner Molas Mabar di Pasar Baru kurang tepat. Sebab, selain lokasi tidak strategis, juga berada di pusat pasar.

“Kami sampaikan kepada Bapak Wakil Bupati Mabar saat itu. Kami juga sampai soal sampah dan ternak warga yang berkeliaran. Tetapi sampai sekarang belum ada jawaban,” ujarnya.

Natalia mengaku, sejumlah pelaku usaha kuliner juga pernah mendatangi Dinas Perindagkop untuk menyampaikan hal serupa. Bahkan, ketika petugas pengangkut sampah yang datang, ia selalu menanyakan kapan TPS itu akan pindah.

“Mereka bilang masih cari tempat. Tetapi sampai sekarang masih sama. Jujur kami katakan bahwa keberadaan TPS ini sangat merugikan pelaku usaha kuliner di sini,” ujarnya.

Menurut Natalia, keberadaan kuliner Molas Mabar perlu diperhatikan secara serius oleh pemerintah setempat.

Sebab, kuliner ini juga sebagai salah satu upaya untuk menunjukan potensi lokal masyarakat Manggarai Barat kepada wisatawan yang datang ke Labuan Bajo.

Kuliner lokal kata dia, perlu diberdayakan di tengah persaingan dunia usaha saat ini.

Sehingga, dengan ditetapkan Labuan Bajo sebagai kawasan pariwisata prioritas, orang lokal tidak hanya menjadi penonton.

“Apalagi namanya ini Molas Mabar. Tentu kita perlu bersaing. Maka pemerintah juga harus melakukan yang terbaik untuk pemberdayaan pelaku usah lokal. Kami sangat mengharapkan dukungan pemerintah,” katanya.

Rino, seorang pelanggan yang ditemui di kuliner Molas Mabar, mengaku tidak nyaman dengan bau busuk yang ditimbulkan dari TPS tersebut. Belum lagi, saat mencicipi makanan, beberapa warga datang membuang sampah di TPS.

“Dari sisi keindahan ini sangat mengganggu. Apalagi kalau orang luar yang datang ke sini. Kalau, kondisinya seperti ini jangan harap mereka akan mampir di kuliner kita. Saya harap pemerintah bisa meperhatikan ini,” tukasnya.

Kepala Dinas (Kadis) Lingkungan Hidup Daerah (DLH) Manggarai Barat (Mabar), Bonaventura Ardin, menjelaskan, pihaknya menempatkan container sampah jauh sebelum bangunan kuliner ada. Penempatan TPS itu aku dia, saat belum ada bangunan apapun.

“Itu kan area parkir. Tetapi terkait pemanfaatan ruang pasar baru itu bukan domainnya kami, sehingga perlu konfirmasi ke Dinas Perindag,” katanya saat dihubungi wartawan di Labuan Bajo

Meski demikian, beber Ardin, kalau ada space lain untuk menempatkan container sampah di lingkungan Pasar Baru bisa relokasi, asalkan truck amrol bisa manuver mengangkut container.

“Yang pasti tidak boleh ditempatkan pada jalan nasional yang di depan pasar,” akunya.(fon)

Berita lainnya