KUPANG, NTT PEMBARUAN.id – Bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi NTT, sebanyak 204.743 petani berhasil dibantu PRISMA dengan total peningkatan pendapatan hingga Rp 1.60 Triliun.
Hal ini disampaikan Chief Technical Officer PRISMA, Ferdinandus Rondong dalam Lokakarya Diseminasi Publik Keberlanjutan Hasil Program AIP-PRISMA di Hotel Aston Kupang, Rabu (4/9/2024)
Ia menjelaskan, PRISMA bergerak di 9 sektor pertanian dan tidak memberikan bantuan apapun, tetapi memberikan pendekatan yang berfokus pada perbaikan, sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani secara signifikan.
Sementara itu, Kepala Bapperida Provinsi NTT, Dr. Alfons Theodorus dalam sambutannya memaparkan pembelajaran program PRISMA di NTT menunjukkan pentingnya mendorong pola pertanian dari subsistem atau berfokus untuk kebutuhan konsumsi sendiri menjadi ke arah yang lebih komersial.
“Pengalaman kami bekerja sama dengan PRISMA untuk pengembangan sektor babi, jagung, sapi potong dan mekanisasi pertanian menunjukkan pendapatan petani dan peternak dapat meningkat ketika akses komersial terhadap inseminasi buatan, pakan ternak berkualitas, layanan jasa alat pertanian serta benih dengan harga terjangkau,” ungkap Dr. Alfons.
Pada tempat yang sama, Direktorat Pangan dan Pertanian Kementerian PPN/Bappenas, Ivan Martino menyampaikan apresiasi terhadap kolaborasi PRISMA dan Pemerintah Provinsi NTT.
“Kami sangat senang melihat hasil kajian ini. Ke depannya dapat mendukung pengembangan pasar pertanian dan peternakan komersial di NTT,” ungkapnya.
Senada dengan itu, Sekretaris Daerah Provinsi NTT, Kosmas D. Lana melalui Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam Bapperida NTT, Theresia M. Florensia, S.E. M.Ec dalam sambutannya mengatakan, sektor pertanian masih menjadi prioritas di NTT.
“Sektor ini berperan sebagai penyedia pangan, sumber pendapatan masyarakat, menyerap tenaga kerja hingga menekan inflasi,” ujarnya. (ris)