KUPANG, NTT PEMBARUAN.id – Delapan warga Culu, Desa Tondong Belang, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tewas tertimbun longsor yang terjadi, Kamis (7/3/2019)
Delapan korban yang tertimbun longsor itu, yakni Paulinus Salin (60), Remigius Sera(28), Fransiska Tania Sera (8 bulan), Hironimus Rius (52), Margareta Ersi (40), Hilariani Jelita Mensa (12), Leonardus Rifal (13) dan Yosefa Nelti (6).
Selain korban jiwa, empat rumah penduduk dan dua jembatan di Jalan Trans Flores, tepatnya di bawah kaki Gunung Mbeliling mengalami rusak parah, sehingga arus transportasi di wilayah itu putus total.
Denny, salah satu warga Manggarai Barat (Mabar) melalui WhatsApp (WA) dari lokasi longsor kepada media ini, Jumat (8/3/2019) menginformasikan, bahwa bencana longsor ini menelan 8 korban jiwa, 4 rumah rusak parah, dan dua jembatan di Jalan Trans Flores, tepatnya di bawah kaki Gunung Mbeliling rusak parah, sehingga arus transportasi di daerah itu putus total.
Dari delapan korban yang tertimbun longsor itu, 2 orang diantaranya sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Sementara, enam korban lainnya sedang dalam pencarian dan hingga Jumat, 8 Maret 2019 proses evakuasi korban terus dilanjutkan.
Bencana alam yang merenggut korban jiwa, rumah dan dua buah jembatan di Jalan Trans Flores itu akibat hujan lebat sejak Rabu, 6 Maret 2019 pukul 20.00 Wita (jam 8 malam) hingga Kamis pagi, 7 Maret 2019 yang melanda daerah itu.
Longsor yang terjadi di Mabar tersebar di sejumlah tempat, namun yang paling parah dan menelan korban jiwa dan rumah penduduk, menurut Denny, terjadi di Culu, Desa Todong Belang, Kecamatan Mbeliling. (ade)