Dampak Kenaikan Tiket Pesawat, Masyarakat NTT Lebih Banyak Memilih Transportasi Laut 

KUPANG, NTT PEMBARUAN.id–Masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) saat ini lebih banyak memilih transportasi laut ketimbang naik pesawat.

Tingginya animo masyarakat NTT memilih transportasi laut saat ini salah satu dampak kenaikan harga tiket pesawat akhir–akhir ini.

“Situasi perekonomian masyarakat saat ini belum benar–benar pulih akibat Covid-19, ditambah lagi dengan kenaikan harga tiket pesawat maka satu–satunya pilihan adalah transportasi laut,” kata Domi Oematan, salah satu warga Matani, Desa Penfui Timur, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang kepada media ini di Kupang, Sabtu (13/8/2022).

Domi yang baru pulang dari Manggarai Timur dengan menumpang kapal feri rute Aimere — Kupang itu mengatakan, dengan naiknya harga tiket pesawat saat ini maka pilihannya adalah kapal laut.

Transportasi laut, menurut dia, harganya terjangkau untuk semua kalangan masyarakat dengan waktu tempuh selisih sedikit dengan pesawat.

Domi mengatakan, hanya orang–orang mampu dan pegawai yang melakukan perjalanan dinas saja yang bisa naik pesawat saat ini.

Harga tiket pesawat yang naik 2 kali lipat dari harga sebelumnya itu, menurut dia, akan berdampak menurunnya animo masyarakat untuk naik pesawat.

Misalnya, harga tiket pesawat Wings Air Kupang — Labuan Bajo yang sebelumnya berkisar antara Rp 900.000 — Rp 1.000.000 sekarang sudah naik Rp 1.694.300 begitu juga ke daerah lainnya di NTT rata–rata sudah naik.

Naiknya harga tiket pesawat itu, menurut Domi, karena penerbangan lokal di NTT dimonopoli oleh salah satu maskapai sehingga seenaknya menentukan harga.

Karena itu, ia minta kepada ASDP dan Pelni untuk menambah armada laut dan rute perjalanan ke semua kabupaten di NTT.

Misalnya rute Kupang– Aimere–Waengapu — Labuan Bajo, Kupang –Labuan Bajo, Kupang — Sabu Raijua — Waengapu, Kupang — Ende, Kupang–Maumere — Larantuka – Lewoleba, Kupang — Alor dan Kupang — Rote.(red)

Bagikan