KUPANG, NTT PEMBARUAN.id–Bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah daerah di Nusa Tenggara Timur disebabkan oleh cuaca ekstrim.
Hal itu diungkapkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Ambros Kodo saat jumpa pers yang difasilitasi Biro Apim Setda NTT, Kamis (29/12/2022).
“Cuaca ekstrim saat ini wujudnya curah hujan berlimpah dan angin kencang,” kata Kodo yang didampingi Karo Apim Setda NTT, Ny.Prisila Q.Parera, Kadis Perhubungan NTT, Isyak Nuka dan Kepala BMKG El Tari Kupang, Agung Sudiono saat itu.
Langkah–langkah yang dilakukan Pemerintah Provinsi NTT melalui BPBD NTT sudah mengingatkan Pemerintah Kabupaten/Kota sejak BMKG merilis perkiraan awal musim hujan di bulan Oktober Tahun 2022.
Pemprov NTT melalui BPBD NTT sudah menginformasikan kepada masyarakat untuk melakukan upaya -upaya desiminasi dan evakuasi dini melalui Surat Edaran yang ditandatangi Wakil Gubernur NTT, Josef A. Naesoi.
Melalui Surat Edaran itu sudah mengingatkan Pemerintah Kabupaten/Kota se-NTT untuk meningkatkan kewaspadaan dan siapsiaga menghadap bencana.
“Kita juga sudah tindaklanjuti melalui koordinasi teknis dengan BPBD Kabupaten/Kota. Ketika memasuki liburan Natal dan Tahun Baru, kita mendapat rilis dari BMKG ada potensi cuaca ekstrim Kita meningkatkan himbauan–himbauan kepada masyarakat baik oleh Gubernur NTT, Wakil Gubernur NTT maupun BPBD NTT, BPBD Kabupaten/Kota dengan memanfaatkan media yang ada seperti WhatsApp, Website dan Instagram BPBD NTT, Titok dan Youtube BPBD NTT,” urainya.
“Kita butuh ketenangan dan kesiapsiagaan untuk saudara kita yang tinggal di lereng–lereng, tinggal di daerah pinggiran sungai atau di dataran rendah sekitar aliran sungai. Apabila ada hujan lebih dari 1 jam dengan intensitas tinggi dengan obyek pandang 30 meter tidak jelas cepat melakukan evakuasi dini. Oleh karena itu peduli dengan keselamatan nyawa masing–masing,” imbuhnya. (red)