Categories Daerah Humaniora

Belajar Daring New Normal, SMAN 5 Kupang Terapkan Sistem Guru Asuh

KUPANG, NTT PEMBARUAN.id- Untuk mempermudah mengenal siswa saat belajar daring pada situasi new normal Covid-19 tahun ini, SMAN 5 Kupang menerapkan sistem guru asuh dengan komposisi, satu orang guru mendampingi 15 orang siswa.

“15 orang siswa yang didampingi guru asuh itu, merupakan akumulasi dari kelas X,XI dan XII masing-masing, 5 orang siswa/kelas. Jadi, dari  1.298  jumlah siswa SMAN 5 Kupang dibagi 87 guru, maka satu guru asuh bisa mendampingi 15 orang siswa,” kata Kepala SMAN  5 Kupang, Veronika Wawo, S.Pd,M.Pd kepada wartawan di ruang kerjanya, Jumat (7/8/2020).

“Sistem yang kami gunakan selama belajar daring atau belajar dari rumah (BDR) pada situasi new normal sekarang, selain ada wali kelas, anak-anak juga kami bagikan ke guru –guru asuh  dengan komposisi, satu guru asuh bisa mendampingi 15 siswa terdiri dari Kelas X sebanyak 5 orang, Kelas XI sebanyak  5 orang dan Kelas XII sebanyak 5 orang,” sebut Wawo.

Tugas guru asuh itu nanti, selalu mendampingi perkembangan belajar  anak-anak setiap hari di rumah.  Misalnya, kalau anak-anak  ada masalah dengan guru mata pelajarannya, maka siswa menyampaikan hal itu  kepada guru asuhnya. Sedangkan,  tugas wali kelas hanya sebatas mengurus administrasinya.

Kata Wawo, kegiatan belajar dari rumah selama situasi new normal ini merupakan kesepakatan bersama antara orangtua siswa dengan guru –guru dalam rapat, dan sampai dengan saat ini berjalan aman-aman saja  atau belum ada komplain dari orangtua terkait kekurangan fasilitas handphon dan sebagainya.

“Belajar dengan menggunakan sistem online  di sekolahnya itu sudah berjalan sejak 20 Juli 2020 dan sampai saat ini,  kami tidak mengalami hambatan.  Segala hambatan dan tantangannya sudah didiskusikan dalam rapat bersama dengan orangtua siswa. Sampai saat ini, saya belum menerima laporan dari orangtua soal hambatan, seperti tidak  memiliki HP dan sebagainya,” ujar Wawo.

Walaupun belajar secara online, lanjut dia, tetapi guru-guru tetap masuk sekolah seperti biasa setiap hari untuk mengirim tugas baru  dan menerima hasil pekerjaan dari siswa.

Misalnya, guru mata pelajaran agama, jadwalnya pada hari Senin, jam pertama, kedua dan ketiga,  maka guru agama kelas X, XI dan XII  mereka duduk satu ruangan untuk mengirimkan tugas baru  dan menerima hasil pekerjaan siswa, selanjutnya memberi penilaian. Selain itu, guru-guru juga mendatangi anak-anak dari rumah ke rumah untuk memonitoring langsung proses pembelajaran di lapangan dengan tetap menaati protokol kesehatan.

Tambah  Dua RKB

Tahun ini, SMAN 5 Kupang mendapat tambahan dua ruang kelas baru (RKB) dan rehab laboratorium bahasa. Dengan adanya penambahan 2 RKB tersebut, maka total ruang kelas yang ada nanti  menjadi 32 ruang kelas dari sebelumnya 30 ruang kelas.

Idealnya, menurut dia, jumlah ruang kelas yang dibutuhkan di SMAN 5 Kupang harus seimbang dengan jumlah rombongan belajar (Rombel) yang ada saat ini sebanyak 36 Rombel, sehingga masih minus 4 ruangan kelas. (ade)

Berita lainnya