KUPANG, NTT PEMBARUAN.id- PT. Bumi Indah yang kantor pusatnya berada di Tambolaka, Ibu Kota Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan gerakan peduli Covid-19 dengan sasarannya adalah masyarakat yang kurang mampu secara ekonomi.
“Gerakan ini merupakan bagian dari kepedulian PT. Bumi Indah dalam rangka mengatasi kesulitan ekonomi masyarakat yang terkena dampak Covid-19. Dan’ sasaran pertama kita adalah masyarakat kurang mampu di Kabupaten Sumba Barat Daya,” kata General Manager (GM) PT. Bumi Indah, Stephanus Ola Demon,S.T, M.T kepada media ini di Kupang, Kamis (11/6/2020).
Secara ekonomi, menurut dia, masyarakat ekonomi lemah sangat merasakan dampak dari Covid-19 ini,sehingga kepada mereka perlu dibantu, baik dalam bentuk finansial maupun dalam bentuk bantuan sembilan bahan pokok (Sembako).
Bantuan Sembako yang diberikan oleh PT. Bumi Indah, lanjut dia, salah satu bentuk tanggungjawab moril perusahaan di bidang kemanusiaan. Karena itu, jangan melihat nilainya tetapi yang dilihat adalah ketulusan hati dan niat baik perusahaan untuk peduli terhadap sesama manusia, terutama mereka yang mengalami kesulitan ekonomi.
Lakukan Efisiensi
Dampak Covid-19 ini, kata Stephanus, tidak saja menimpa masyarakat kecil tetapi hampir semua lini kehidupan termasuk perusaahaannya juga terpaksa melakukan efisiensi dengan mengurangi tenaga kerja, seperti sopir dan tenaga operator dirumahkan sementara.
“Awalnya, selama mereka dirumahkan, kita membayar gajinya sebesar 50 persen. Ternyata, Covid-19 ini terus berlanjut, sehingga pada awal Mei 2020, kami melakukan koordinasi dengan pimpinan manajemen perusahaan dan mengambil sikap untuk dirumahkan dengan memberi uang tunggu sebesar 30 persen per orang. Tetapi, dalam perjalanannya langsung disambut dengan program bantuan langsung tunai (BLT) dan Bansos dari pemerintah dalam rangka mengatasi masalah ekonomi bagi masyarakat yang di PHK akibat dampak Covid-19,sehingga kita sinkronkan dengan program pemerintah. Kalau kita bantu dia terus akan terjadi pendobelan penerimaan bantuan nanti, sehingga bantuan dari perusahaan langsung dihentikan,”jelas dia.
Ia menyebutkan, di Kantor PT. Bumi Indah Kupang sebanyak enam tenaga kerja (sopir dan tenaga operator) terpaksa dirumahkan sementara, sedangkan di kantor pusatnya di Tambolaka, Ibu Kota Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) berkisar antar 30-40 sopir dan tenaga operator dirumahkan.
Untuk enam tenaga kerja yang dirumahkan di Kantor PT. Bumi Indah Kupang, menurut dia, setelah dirumahkan mereka melamar ke perusahaan lain langsung diterima, dan orang seperti itu dianggap oleh perusahaan telah mengundurkan diri.
“Ketika situasinya New Normal Covid-19 nanti, kita tetap welcome untuk bergabung bersama lagi dengan tetap menyesuaikan dengan kebutuhan yang ada,”tandasnya. (ade)