LABUAN BAJO, NTT PEMBARUAN.id- Dari 169 desa yang tersebar di 12 kecamatan di Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa TenggaraTimur (NTT), 97 desa diantaranya sudah terlayani jaringan listrik dari PLN.
Sementara, 34 desa lainnya sudah mendapat penerangan listrik non PLN yang dibangun oleh pemerintah, dan sisanya 38 desa yang belum terlayani jaringan listrik akan menjadi prioritas PLN ke depan.
Manager ULP PLN Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Dwi Ayu Puspitaningtyas kepada wartawan media ini di Labuan Bajo, Selasa (26/11/2019) menyebutkan, 38 desa yang belum tersentuh jaringan listrik itu akan menjadi prioritas program PLN Labuan Bajo ke depan.
Untuk memenuhi kebutuhan surplus kapasitas daya yang masih sisa 10 mega dari 20 mega yang disediakan, maka sistem yang digunakannya adalah menjemput bola, bukan menunggu permintaan masyarakat.
Ia melihat, pertumbuhan ekonomi di Mabar sangat cepat sekali dimana beberapa pelanggan besar sudah mengajukan permohonan untuk kebutuhan listrik seperti kawasan ekonomi khusus, Bukit Cinta, perluasan Bandara Internasional Komodo, dan beberapa usaha lainnya.
“Ke depan, kami akan melayani permintaan pemasangan listrik di Pulau Bajo, tepatnya di depan Kampung Ujung, Kota Labuan Bajo,” kata Ayu. Masyarakat juga merasa terbantu dengan pembangunan 4 Pusat Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Mabar, seperti PLTS Seraya, PLTS Batu Tiga, PLTS Boleng, dan PLTS Papa Gara, dan PLTS Desa.
Kendala utama yang dihadapinya di Mabar, seperti kondisi geografis yang berbukit-bukit, dan infrastruktur jalan yang belum beraspal, sehingga sangat menyulitkan rekanan saat melakukan pendropingan material ke desa-desa.
Kendala lain yang sering ditemui di lapangan, dimana masyarakat tidak rela menyerahkan lahannya untuk menanam tiang listrik dan menebang pohon di lahan miliknya di sepanjang lintasan jaringan tiang listrik. (ade)
