LABUAN BAJO, NTT PEMBARUAN.id- Sebagian besar tiang listrik di Desa Gurung, Kecamatan Welak, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga saat ini masih melintang di sepanjang jalan atau belum tertanam.
Seperti disaksikan wartawan media ini, Senin (25/11/2019), sejumlah material berupa tiang listrik dan kabel hitam sudah berada di lokasi sejak September 2019 lalu, dan sampai sekarang belum semuanya tertanam sehingga bertebaran di sepanjang jalan di desa itu.
Ada beberapa tiang listrik yang memang sudah tertanam, tetapi karena belum dicor dengan campuran semen sehingga mudah terjatuh ke tanah. Dari hasil pengamatan media ini, tiang-tiang listriknya sudah didroping di beberapa kampung di desa itu, kecuali Kampung Norang.
Jaringan listrik ke Desa Gurung, selain untuk kebutuhan rumah tangga juga untuk penerangan fasilitas umum, seperti Gedung SDK Lempa, Tempat Ibadah (Kapela) Stasi Lempa, Kantor Desa Gurung, Polindes Desa Gurung, SMPN 2 Welak, dan Gedung SDN Golo Rie.
Lorens Datul, Elias Salin, dan Fendi Arma, yang semuanya Warga Kampung Lempa, Desa Gurung kepada media ini mengaku, bahwa bahan material berupa tiang listrik dan kabel hitam itu sudah berada di lokasi sejak September 2019 lalu, tetapi hingga saat ini masih banyak tiang yang belum tertanam.
Masyarakat berharap, rekanan yang sudah dipercayakan untuk mengerjakan jaringan listrik ke Desa Gurung untuk serius bekerja, sehingga apa yang dijanjikan sebelumnya bahwa Desember 2019 ini listrik sudah menyala benar-benar terlaksana.
Secara terpisah, Manager ULP PLN Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Dwi Ayu Puspitaningtyas kepada wartawan media ini di Labuan Bajo, Selasa (26/11/2019) menyebutkan, pembangunan jaringan listrik di Desa Gurung, Kecamatan Welak dikerjakan oleh PT. Siltex.
Kata Ayu, untuk Desa Gurung masih ada kekurangan material MDU-nya dan dalam waktu dekat ini siap didroping ke lokasi, dan paling lambat, Januari 2020 listrik sudah menyala di desa itu.
Ayu mengatakan, semua material untuk pembangunan jaringan listrik di Manggarai Barat didatangkan dari Surabaya, Jawa Timur (Jatim) via kapal laut ke Labuan Bajo, sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama baru bisa sampai di lokasi.
“Kita punya material sudah terkumpul di lapangan Brimod Labuan Bajo, dan siap didroping ke lokasi atau desa masing-masing dalam waktu dekat ini. Kita terus mendorong rekanan untuk segera menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu,” kata Ayu. (ade)