Yohanes Oktovianus Jadi Penjabat Bupati SBD

KUPANG, NTT PEMBARUAN.id – Penjabat Gubernur NTT, Dr. Andriko Noto Susanto, S.P., M.P telah melantik Ir. Yohanes Oktovianus, MM sebagai Penjabat Bupati Sumba Barat Daya (SBD) di Aula El Tari Kupang, Minggu (8/9/2024). Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTT. 

Ia melanjutkan kepemimpinan dr. Kornelis Kodi Mete dan Marthen Christian Taka, S.IP, sebagai Bupati dan Wakil Bupati Sumba Barat Daya Periode 2019-2024.

Acara pelantikan tersebut diawali dengan pembacaan keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 100.2.1.3 – 3868 Tahun 2024 Tentang Pengangkatan Penjabat Bupati Sumba Barat Daya.

Dilanjutkan dengan pengucapan janji jabatan yang dipandu oleh Penjabat Gubernur NTT, kemudian pengukuhan oleh Rohaniawan, penandatanganan berita acara dan janji jabatan, pemasangan tanda jabatan dan penyematan tanda pangkat jabatan serta penyerahan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia oleh Penjabat Gubernur NTT, dilanjutkan dengan kata-kata pelantikan oleh Penjabat Gubernur.

Acara pelantikan tersebut diakhiri dengan Serah Terima Jabatan Bupati Sumba Barat Daya Periode 2019-2024 kepada Penjabat Bupati Sumba Barat Daya.

Pj. Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi kepada Penjabat Bupati Sumba Barat Daya dan berterima kasih kepada Bupati dan Wakil Bupati Sumba Barat Daya periode sebelumnya atas dedikasi dan pengabdian yang telah diberikan.

“Atas nama Pemerintah Provinsi dan masyarakat NTT, saya menyampaikan profisiat dan selamat kepada Bapak Ir. Yohanes Oktavianus, MM, Penjabat Bupati Sumba Barat Daya Periode 2024-2025.

Terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada Bapak dr. Kornelis Kodi Mete dan Bapak Marthen Christian Taka, S.IP, Bupati dan Wakil Bupati Sumba Barat Daya Periode 2019-2024 atas segala jasa dan pengabdian yang luar biasa dalam membangun Kabupaten Sumba Barat Daya selama lima tahun,” kata Pj. Gubernur.

Peristiwa hari ini, kata beliau, harus dimaknai sebagai sebuah amanah dan kepercayaan dari Tuhan Yang Maha Kuasa melalui Bapak Presiden RI dan Menteri Dalam Negeri.

Kiranya Penjabat Bupati mampu melihat peluang, tantangan, memberikan solusi serta mengakselarasi berbagai program-program pembangunan di Kabupaten Sumba Barat Daya sampai dengan pelantikan Bupati dan Wakil Bupati terpilih Sumba Barat Daya periode 2024-2029,kata

Pj. Gubernur mengajak Penjabat Bupati, untuk selalu membangun koordinasi dan komunikasi yang harmonis dengan DPRD Kabupaten Sumba Barat Daya, unsur Forkopimda, para tokoh agama, tokoh masyarakat dan semua pemangku kepentingan atau stakeholders terkait lainnya di Kabupaten Sumba Barat Daya.

Terkait persiapan Pilkada, lanjut dia, sesuai arahan Presiden, realisasi dan penyerapan APBD, penanganan stunting, kemiskinan dan pengendalian inflasi.

Menjelang pemilihan kepala daerah harus membangun koordinasi yang baik dengan Forkopimda dan pemangku kepentingan lainnya untuk menjaga situasi tetap kondusif dan damai selama proses tahapan Pilkada. “Jaga independensi dan integritas terhadap semua kontestan Pilkada serta memantau dan mengendalikan netralitas ASN.

Saya minta agar Penjabat Bupati memperhatikan secara serius peningkatan realisasi APBD Kabupaten Sumba Barat Daya Tahun 2024 dengan melakukan konsolidasi tim kerja lingkup Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya. Saat ini, kita sudah memasuki akhir triwulan ketiga dalam siklus perencanaan dan penganggaran, realisasi anggaran diharapkan semakin meningkat serta menghindari penumpukan realisasi APBD menjelang akhir tahun anggaran,” imbuhnya.

Harus dipahami bahwa peningkatan belanja pemerintah daerah merupakan salah satu faktor penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan menjaga daya beli masyarakat.

“Perlu konsolidasi tim kerja internal serta koordinasi dan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk menekan angka kemiskinan dan kemiskinan ekstrem serta stunting dalam masa jabatan saudara Penjabat Bupati. Kemiskinan dan kemiskinan ekstrem serta stunting memiliki keterkaitan erat satu sama lain,” ungkapnya.

Karena itu, dibutuhkan sinergitas pentahelix yang melibatkan perguruan tinggi, swasta, perbankan, koperasi, komunitas lembaga keagamaan, LSM, PKK, dharma wanita; pemerintah daerah dengan berbagai program dan kegiatan dari dinas atau perangkat daerah terkait seperti Dinas Kesehatan, PUPR, Pemberdayaan Masyarakat Desa, Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan, Dinas Peternakan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Koperasi, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta berbagai dinas terkait lainnya diharapkan dapat diprioritaskan pada daerah-daerah atau kantong-kantong kemiskinan dan kemiskinan ekstrem serta stunting dengan melibatkan media massa, jelasnya.

Terkait pengendalian inflasi, Pj. Gubernur NTT mengharapkan perlunya pemantauan kestabilan harga pangan.

“Saya minta para Penjabat Bupati untuk senantiasa melakukan pemantauan rutin harga-harga kebutuhan pokok masyarakat di pusat-pusat perdagangan dan pasar-pasar tradisional, melakukan inspeksi mendadak atau sidak di gudang-gudang distributor untuk menjamin ketersediaan pasokan serta menggandeng mitra kerja seperti BUMN, BUMD dan pihak swasta lainnya untuk melakukan operasi pasar untuk menjaga daya beli masyarakat, khususnya masyarakat miskin dan miskin ekstrem. Penjabat Bupati dapat membangun koordinasi intensif dengan instansi terkait seperti Bulog dan Badan Pangan Nasional agar stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di Kabupaten Sumba Barat Daya tetap tersedia.

Kepada Penjabat Bupati, ia juga minta, untuk terus mengoptimalkan peran TPID dan Satgas Pangan dalam melakukan pemantauan, pengawasan distribusi dan keterjangkauan harga barang-barang kebutuhan pokok masyarakat.

Diakhir sambutannya, Penjabat Gubernur NTT mendorong agar tetap menjaga kekompakan dan soliditas tim kerja dengan seluruh perangkat daerah di lingkup Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya agar program dan kegiatan yang telah dirancang dapat berjalan dengan baik dan mendatangkan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. (Biro Admin NTT/red)

Bagikan