KUPANG, NTT PEMBARUAN.id- Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) mengingatkan semua sekolah di daerahnya untuk mewujudkan konsep yang didesain dalam kurikulum merdeka belajar saat ini.
Gubernur VBL menyampaikan itu saat menghadiri peresmian Gedung LL Dikti Wilayah XV di Kupang, Kamis (13/7/2023).
Gubernur VBL mengajak seluruh insan pendidikan untuk serentak bergerak mendukung dan mewujudkan konsep desain pendidikan merdeka belajar. Konsep pendidikan itu menurutnya, mampu melahirkan berbagai kreativitas baru dan inovasi yang terus berkelanjutan oleh generasi muda bangsa untuk mewujudkan Indonesia Emas.
Program merdeka belajar, lanjutnya lagi, merupakan pintu masuk untuk membentuk sumber daya manusia (SDM) yang berdaya saing dan berkarakter, serta peka terhadap perubahan dan mampu memanfaatkan peluang, kreatif dan inovatif dalam melihat potensi lingkungan di sekitarnya, khususnya dalam pemanfaatan dan pengelolaan Energi Baru Terbarukan yang ada di NTT.
Kata dia, merdeka belajar merupakan konsep pendidikan yang sangat baik. “Munurut saya, konsep yang luar biasa. Artinya, kita hidup dalam sebuah konsep kebebasan berpikir dalam alam semesta yang luar biasa. Pengetahuan kita akan terlatih oleh penalaran yang baik dengan konsep tersebut.” tukasnya.
Ia menyebutkan, isu-isu besar dunia saat ini seperti pangan, air, dan renewble energy populasi. Dimana, renewble energy di NTT adalah yang terbaik di negeri ini, ujar VBL. Dicontohkannya, panas bumi, angin, energi matahari dan arus laut.
Semua itu, kata Laiskodat, energi terbaik di NTT, tapi belum dikelola dengan baik.
“Oleh karena itu, saya terus mendorong kita semua harus belajar, dan mampu mengerjakan beragam potensi yang ada di NTT dengan baik.” tambah Gubernur Lasikodat.
Gubernur VBL juga menyentil para akademisi yang bergelar doktor di NTT, khususnya doktor dalam bidang peternakan, menurutnya belum mampu berkontribusi dalam pengembangan peternakan di NTT.
“Sebenarnya kita punya doktor-doktor peternakan yang hebat. Namun dari waktu ke waktu, jumlah ternak sapi kita justru menurun. Saya sering bilang, kita tidak sedang membangun sarjana peternakan, namun kita sedang beternak sarjana.”kata Viktor.
Ia juga menambahkan bahwa dulu, Provinsi NTT memiliki ternak sapi yang banyak bahkan hingga diekspor ke Hongkong.
“Dulu sapi-sapi kita banyak, dan biasanya langsung diekspor ke Hongkong. Tapi sekarang terus menurun. Oleh karena itu jika ada orang tanya apakah kita punya sarjana peternakan, jawabannya ada. Kita punya banyak sarjana peternakan, namun tidak memiliki ternak,” jelas Viktor yang langsung direspon dengan tawa oleh para hadirin yang hadir pada kesempatan tersebut.
Ia mengaku menggunakan diksi-diksi yang keras agar orang-orang termotivasi untuk bangkit dari kebiasaan-kebiasaan lama dan mulai berkarya demi sebuah keberhasilan pembangunan. Ia tidak mempermasalahkan jika harus dibenci untuk sebuah perubahan ke arah yang lebih baik.
Sementara itu, Sekjen Kemendikbudristek, Ir. Suharti, MA,Ph.D meminta agar LL Dikti Wilayah XV dapat menyukseskan program merdeka belajar di Provinsi NTT agar Perguruan Tinggi di NTT dapat berkembang lebih baik lagi.
“Kami berterima kasih kepada Gubernur NTT karena mendukung Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Ini adalah upaya kita bersama agar memberikan kebebasan kepada mahasiswa untuk belajar. LL Dikti Wilayah XV harus menyukseskan Program MBKM, sehingga Perguruan Tinggi di NTT baik swasta maupun negeri dapat berkembang,” ucap Suharti.
“Kita memberikan kesempatan dan mendukung para mahasiswa untuk belajar di luar kampus bekerja sama dengan Pemda setempat untuk membantu melihat beragam potensi daerah di NTT yang luar biasa untuk dikembangkan dan dioptimalkan serta dicari solusi-solusinya,” tambah Sekjen Suharti.
Pada tempat yang sama, Kepala LL Dikti Wilayah XV, Prof. Adrianus Amheka, ST, M. Eng dalam laporannya menjelaskan, luas tanah LL Dikti Wilayah XV 9.383 m2, sementara luas bangunan 1.260 m2 dan merupakan hibah dari Pemerintah Provinsi NTT.
“Biaya pembangunannya sebesar Rp 33,2 miliar dan realisasinya sudah mencapai 85 persen, ” jelas Prof. Adrianus.
Ia juga melaporkan bahwa , LL Dikti Wilayah XV telah menandatangani Nota Kesepahaman atau MoU bersama dengan Kadin, Dunia Perbankan, PLN, Telkom serta Bank NTT sebagai bentuk dukungan dalam pengembangan mutu pendidikan di NTT. (Biro Apim NTT/red)