KUPANG, NTT PEMBARUAN.id- UPTD Museum Daerah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur menggelar Seminar Hasil Kajian Koleksi Kain Tenun Malaka.
Seminar dengan tema Tenun Malaka Mengungkap Makna Dibalik Motif itu berlangsung di Gedung Aula Serba Guna UPTD Museum Provinsi NTT, Selasa (5/9/2023).
Kepala UPTD Museum Daerah Provinsi NTT, Aplinuksi M.A. Asamani, S.Sos, M.Si dalam laporannya mengatakan, saat ini seminar dengan topik Tenun Malaka Mengungkap Makna Dibalik Motif diangkat agar pengelola museum dan masyarakat/pengunjung dapat mengetahui lebih jauh tentang koleksi dimaksud dan memperkaya informasi koleksi tenun Malaka.
Informasi yang dimiliki oleh sebuah koleksi berkaitan dengan sejarah, nilai, fungsi dan makna benda tersebut dalam masyarakat pemiliknya.
Hal ini mendukung tujuan penyelenggaraan museum yaitu untuk melindungi, mengembangkan dan memanfaatkan demi kepentingan pendidikan dan rekreasi.
Seminar ini bertujuan pertama, memberikan informasi dan pemahaman bagi semua lapisan masyarakat dan menjadikan museum sebagai pusat studi budaya untuk melestarikan warisan budaya.
Kedua, menambah wawasan tentang kain tenun Malaka, khususnya dari sisi sejarah, fungsi dan motif ragam hiasnya.
Ketiga, menjadi wadah untuk bertukar pikiran baik bagi peneliti, akademisi maupun publik yang ingin belajar tentang koleksi tenunan Malaka.
Materi yang diseminarkan yaitu Tenun Malaka, Mengungkap Makna Dibalik Motif, Pemberdayaan Perempuan Penenun Malaka Dalam Pelestarian Tenunan Malaka, Tenunan Malaka, Antara Kearifan Lokal dan Komunikasi Simbolik.
Narasumber yang dihadirkan, Drs.Leonardus Nahak, M.A (Pengkaji Koleksi Kain Tenun Malaka), drg. Maria Martina Nahak, M.Biomed ( Ketua Dekranasda Kabupaten Malaka) dan Dr.Petrus Ana Andung, S.Sos, M.Si ( Dosen FISIP Komunikasi Undana Kupang).
Peserta yang dihadirkan dalam seminar ini, para pejabat dari instansi terkait, akademisi dari beberapa perguruan tinggi di Kupang, pelaku budaya, pemerhati budaya, pelaku wisata, perwakilan etnis Malaka, etnis Belu, mahasiswa/i dari beberapa perguruan tinggi dengan total peserta 200 orang.
Sumber dananya DPA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT ( Dana Alokasi Khusus Nonfisik BOP Museum) Tahun Anggaran 2023. (red)