Transformasi Museum dan Cagar Budaya, Pertemuan Mendikbudristek dan Smithsonian Hasilkan Bakal Kerja Sama

WASHINGTON, NTT PEMBARUAN.id – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim pada Jumat (23/9) waktu setempat, menyaksikan penandatanganan pernyataan kehendak (letter of intent) dengan Smithsonian’s National Museum of Asian Art (NMAA) yang merupakan bagian dari Smithsonian Institution, salah satu institusi museum dan riset terbaik di dunia.

“Kami memperdalam hubungan antara Indonesia dan Smithsonian, khususnya dengan NMAA. Kami juga menyambut peluang kerja sama yang mendorong pengembangan kapasitas dan pertukaran pengetahuan, serta kesempatan untuk meminjam karya seni yang luar biasa dari Indonesia untuk dipamerkan di NMAA,” sebut Dr Chase Robinson, Direktur NMAA.

Saat ini, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan sedang melakukan transisi organisasional dengan membentuk Badan Layanan Umum (BLU) Museum dan Cagar Budaya. Di bawah Kemendikbudristek, BLU ini dibentuk sebagai ekosistem yang komprehensif untuk memfasilitasi pelestarian, pemanfaatan dan pengelolaan koleksi, riset, situs serta objek budaya.

“Dengan mengonsolidasi museum dan cagar budaya dalam satu BLU, pemerintah Indonesia dapat dengan leluasa berkolaborasi dengan masyarakat, memanfaatkan sumber daya agar lebih efektif dalam melestarikan koleksi, membuat program, dan bekerja sama dengan berbagai mitra,” sebut Mendikbudristek.

“Setelah mendengar visi Anda (Mendikbudristek), saya sangat mendukung dan akan memfasilitasi kebutuhan Indonesia karena kami juga ingin belajar lebih banyak dari Indonesia,” tutup Dr Chase Robinson.

Penandatanganan letter of intent dilakukan antara Director of the Smithsonian’s National Museum of Asian Art, Dr Chare Robinson dengan Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Museum Nasional, Kemendikbudristek, Sri Hartini, yang diwakili oleh Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek, Iwan Syahril.

Kunjungan kerja Mendikbudristek ke AS memiliki dua misi khusus. Pertama, untuk mendorong kerja sama, baik di bidang pendidikan tinggi dengan sejumlah universitas maupun kerja sama di bidang kebudayaan dengan institusi riset dan permuseuman top dunia yang berkedudukan di AS. Kedua, untuk menegaskan kepemimpinan Indonesia dalam hal transformasi sistem pendidikan melalui terobosan-terobosan Merdeka Belajar. (Kemendikbudristek/red)

Bagikan