Categories Daerah Olahraga

Tinju Kelas Dunia Digelar di Kupang

KUPANG, NTT PEMBARUAN. com- Tinju kelas dunia dari empat negara, yakni Indonesia, Australia, Philipina, dan Timor Leste digelar di Kupang selama dua hari, terhitung sejak tanggal 6 -7 Juli 2019 di Gedung Olah Raga (GOR) Flobamora Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Para petinju dari empat negara yang siap berlaga di event The Border Battle ini sudah tiba di Kupang, dilanjutkan dengan pembukaan secara simbolis oleh Sekretaris Daerah Nusa Tenggara Timur (Sekda NTT), Ir. Ben Polo Maing, dan petinju kelas dunia, Chris Jhon di halaman GOR Oepoi Kupang, Jumat (5/7/2019) petang.

Pertandingan tinju kelas dunia ini diisi dua partai, yakni partai tambahan, meliputi, Kelas Super Feather Weight, Eman Nahak asal NTT, Indonesia VS Perdrinho Dorego asal Timor Leste, Kelas Light Weight, Silem Serang asal NTT, Indonesia VS Felipe Atade asal Timor Leste, Kelas Middle Weight, Maxi Nahak asal Atambua, Indonesia VS Jovelo Jose Bruno asal Timor Leste.

Sedangkan partai utama, meliputi Gelar Super Light IBO Oceania dan WBC  Asia Title – Jhon Ruba asal Seso, Indonesia VS Joepher Montano asal Philipina, Gelar Super Feather IBO International dan WBC Asia Title – Defry Palulu asal Waingapu, Indonesia VS Ivor Lastrilla asal Philipina, Gelar Dunia Kelas Light Fly Weight IBO – Tibo Monabesa asal Kefamenanu, Indonesia VS Omari Kimweri asal Australia.

Ada lima sabuk juara yang diperebutkan dalam event ini. Yang paling spesial adalah sabuk juara dunia murni versi badan tinju dunia Internasional  Boxing Organization (IBO) untuk kelas Light Fly Weight antara Tibo Monabesa asal Indonesia VS Omari Kimweri petinju asal Australia.

Diharapkan, Tibo Monabesa dapat memenangkan pertarungan ini dan menjadi juara dunia, meneruskan kiprah Chris Jhon yang memang sangat konsen untuk mencari penerusnya dan membuat bangga Indonesia.

Untuk memeriahkan acara ini juga akan diadakan pertandingan eksibisi legenda tinju Indonesia, Chris Jhon melawan Menteri Pemuda dan Olah Raga, Imam Nahrawi, dan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat.

Pertandingan ini akan sangat menarik dan membayar kerinduan penggemar tinju Indonesia terhadap penampilan Chris Jhon yang sudah lama tidak turun ring. Event ini, akan dimeriahkan juga oleh kehadiran legenda tinju Indonesia lainnya yang menjadi juara dunia pertama asal Indonesia, yakni Ellyas Pical.

Selain itu, untuk membina bibit petinju baru, pada Sabtu, 6 Juli 2019 akan diadakan pertandingan tinju amatir tingkat nasional sebanyak 14 partai. Tentunya, pertandingan ini akan seru dan jangan dilewatkan karena bisa jadi mereka juga akan menjadi penerus Chris Jhon, dan Tibo Monabesa.

Momen yang sama juga dilangsungkan expo dan food  festival dibuka mulai Jumat, 5 Juli 2019 pukul 15.00 di Gedung Olah Raga Flobamora Kupang oleh Wakil Gubernur NTT, Joseph Nae Soi dan seluruh petinju.

Event tinju yang terbesar di NTT ini mendapat support dari Pemda NTT, Kemenpora, Kemenpar, Mitra Event, Chris Jhon Fundation, Armin Tan Boxing Camp dan rekanan lainnya.

Untuk itu, promotor Elizabeth Liu yang membawa bendera fahiluka surya production mengucapkan banyak terima kasih atas semua support dan kerjasamanya.

“Semoga event ini menjadi titik balik kebangkitan dunia tinju profesional di Indonesia, dan khususnya di NTT,” kata Elizabeth Liu, perempuan muda energik asal Atambua, Kabupaten Belu ini.

NTT Gudangnya Para Petinju
Petinju Kelas Dunia, Chris Jhon saat memberikan keterangan pers di Invinity Cafe Kupang, Jumat (5/7/2019)

Petinju Kelas Dunia, Chris Jhon kepada wartawan di Kupang, Jumat (5/7/2019) mengaku, bahwa Provinsi NTT adalah gudangnya para petinju. “NTT ini salah satu daerah potensi tinju dunia karena mereka mempunyai bakat-bakat alam untuk dikembangkan. Karena itu, dibutuhkan dukungan Pemda setempat untuk pengembangan tinju di daerah ini. Saya yakin, Gubernur NTT hobby untuk olahraga tinju ini,” kata Chris.

Terbukti ada beberapa petinju profesional Indonesia yang mempunyai peringkat teratas secara nasional itu berasal dari NTT, seperti Tibo Monabesa asal Kefamenanu, Depri Palulu asal Sumba, dan Jhon Ruba asal Bajawa bersama Silem Serang, Eman Nahak, dan Maxy Nahak. “Mereka kita pilih untuk mewakili NTT dan Indonesia dalam event The Border Battle kali ini,” ujarnya. (ade)

Berita lainnya