KUPANG, NTT PEMBARUAN.id– Tahun ini, nelayanan di 22 kabupaten/kota di Nusa Tengara Timur (NTT) kembali mendapat kebagian kapal 3 GT dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)
Saat ini, DKP NTT sedang mengerjakan 37 buah kapal ikan untuk dibagikan kepada nelayan di 22 kabupaten/kota di NTT. 37 buah kapal ikan ukuran 3 GT ini sementara dikerjakan di Galangan Kapal Pantai Manikin, Kabupaten Kupang, Provinsi NTT milik PT.Putra Unggul Kupang, pimpinan Haji Ismail Dean, yang adalah satu-satunya perusahaan pembuatan galangan kapal di NTT dan NTB yang telah masuk dalam sistem E-katalog.
“Saat ini, kapal 3 GT tersebut mulai dikerjakan PT. Putra Unggul di Galangan Kapal Pantai Manikin Kupang, Provinsi NTT,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Ganef Wurgiyanto kepada wartawan media ini di Kupang, Senin (15/7/2019).
Pengerjaan 37 buah kapal ini ditargetkan selesai September 2019 dengan total anggarannya sebesar Rp 12 miliar bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD I) NTT Tahun 2019.
Selain anggaran dari APBD I NTT, kata Ganef, ada juga pengadaan kapal nelayan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Tahun 2019. Namun, pihaknya belum tahu pasti jumlah kapal dan besar anggarannya, karena masih dalam tahap verifikasi di lapangan.
“Yang melakukan verifikasi lapangan langsung dari pusat, sedangkan tugas kami hanya melakukan pendampingan saja,” kata Ganef. Selain pengadaan kapal nelayan, tahun ini juga DKP NTT akan melakukan penambahan fasilitas sejumlah Tempat Pendaratan Ikan (TPI), termasuk TPI Oeba.
Fasilitas TPI yang nanti ditambah, seperti dermaga pendaratan ikan, lokasi parkir kendaraan, jalan hotmix di sekitar kompleks TPI Oeba dengan total anggaran sebesar Rp 7 miliar bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) Tahun 2019.
Masih tahun ini, DKP NTT akan memberi bantuan bibit kepada para nelayan di Kabupaten Rote Ndao untuk melakukan budi daya rumput laut di mulut seribu.
Pabrik Tepung Ikan
“Kita mendorong pihak swasta untuk membangun pabrik tepung ikan di Lembata. Sekarang sudah berjalan, tetapi skalanya masih kecil. Karena itu, kita perlu tingkatkan ke skala yang lebih besar. Nanti tepung ikan itu digunakan untuk pakan ternak, sekaligus mendukung program Gubernur NTT, yaitu NTT Bangkit, dan NTT Sejahtera,” urainya.
Saat ini sedang membangun pembekuan ikan dasar, yang diharapkan bisa diekspor ke luar negeri, seperti Singapura, Jepang, Argentina, dan negara tetangga Timor Leste. Jenis ikan yang diekspor, seperti ikan tuna, ikan cakalang, dan ikan kakap merah, dengan tingkat permintaan tahun ini naik sebesar 15 persen.
Menjawab media ini terkait dukungan konkrit dari DKP NTT kepada para nelayan, jawab dia, salah satunya dalam bentuk peningkat produksi berupa memberi bantuan kapal nelayan untuk mencari ikan di laut.
“Selain itu, kami memberi kemudahan-mudahan dalam hal memberikan izin pengiriman ikan ke luar negeri. Dukungan lain berupa pembangunan fasilitas pelabuhan pendaratan ikanyang hyginis, ikan yang hyginis, sehingga harga bisa distabilkan,” ujarnya.(ade)