Seringnya Kecelakaan di Wisata Cunca Wulang, DPD Perindo Mabar Menilai Lemahnya Sistem yang Diterapkan Pemerintah

LABUAN BAJO, NTT PEMBARUAN.id– Seringnya kecelakaan atau korban jiwa di obyek wisata air terjun Cunca Wulang, Ketua DPD Perindo Manggarai Barat, Stanislaus Stan menilai lemahnya sistem yang diterapkan pemerintah di Obyek wisata itu.

“Selain penyebabnya adalah ignorance (tindakan masa bodoh ) dari wisatawan , tetapi lebih dari itu adalah lemahnya system yang diterapkan oleh pemerintah di obyek itu, menggunakan pemandu orang-orang lokal yang ada di pos masuk saja, itu tidak menjamin safety dan security dari wisatawan karena yang perlu didalami adalah seberapa siap para pemandu lokal di sana secara kualitas” ujar Stanis Stan Kepada NTT Pembaruan, Kamis (21/4/2022) di Labuan Bajo.

Ia mengatakan mesti ada perlakuan khusus untuk obyek wisata air terjun Cunca Wulang tersebut.

Stanis Stan pun menanyakan soal pemandu lokal yang disiapkan pemerintah di lokasi wisata tersebut.

“Mesti ada perlakuan khusus untuk obyek wisata air terjun yang nota bene , aktivitas wisatawan akan berenang, panjat dan lain-lain, dan itu sudah masuk dalam kategori minat khusus , apakah pemandu lokal yang disiapkan pemerintah sudah memenuhi kualifikasi standar safety dan secure ? Apa mereka punya skill self rescue ( kemampuan penyelamatan diri) sebelum mereka bisa menjadi tim rescue untuk wisatawan?” katanya.

Soal banyak kejadian kecelakaan di Cunca Wulang, kata Stanis Stan, tidak ada hubungan kausalitas dengan orang beli tiket dan menggunakan pemandu lokal atau tidak, itu hanya urusan administrasi belaka, berbicara soal secure dan safety bagi wisatawan di Cunca Wulang adalah bicara fasilitas dan pelayanan yang memenuhi standar safety, terangnya.

“Teristimewa bagi para pemandu lokal yang incharge, apakah mereka sudah punya skill rescue? Pola briefing untuk wisata air terjun bukan mengedepankan penjelasan tentang alam , tapi lebih kepada briefing safety procedure, jadi siapa melakukan apa, apa yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan , termasuk membuat akses terpusat untuk masuk, tidak boleh ada akses lain selain lewat pos jaga dimana di sana para pemandu sudah siap melayani. Saya berharap pemerintah harus berpikir lebih dan ekstra tentang kebijakan pelayanan wisatawan untuk air terjun,panjat tebing dan yang sejenis lainnya, harga tiket masuk tidak peduli di-charge mahal , yang terpenting pelayanan harus memenuhi standard safety bagi wisatawan,” ungkapnya.

Ketua DPD Perindo Mabar itu pun mengusulkan kepada pemerintah daerah agar pemandu di Cunca Wulang benar-benar orang yang skillnya adalah diver (penyelam bersertifikat).

“Saya usulkan , pemandu di Cunca Wulang harus orang-orang yang basic skillnya adalah diver (penyelam bersertifikat ) minimal dia rescue diver. Jadi pemerintah harus memfasilitasi pelatihan khusus untuk para pemandu di sana , karena wisata air terjun aktifitasnya tidak lari jauh dari panjat, lompat dari tebing, dan berenang,” jelasnya. (fon)

Bagikan