LABUAN BAJO, NTT PEMBARUAN.id–Saverius Banskoan siap maju salah satu bakal calon (Balon) Kepala Desa Golo Sepang, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat tahun ini.
Keinginannya itu, ia ungkapkan kepada media ini di Labuan Bajo, Selasa (7/6/2022).
“Jika kita memiliki niat yang baik, tekad dan kebersamaan dengan pihak terkait, tentunya akan ada jalan untuk mewujudkan itu semua”,” ungkap Saverius Banskoan, kepada NTT Pembaruan, Selasa (7/6/2022) di Labuan Bajo.
Selain itu, pria yang akrab disapa Save ini juga menyampaikan niat dan keinginannya untuk bakal calonkan diri sebagai Kepala Desa Golo Sepang yang beberapa bulan ke depan akan dilaksanakan pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak di Kabupaten Manggarai Barat.
Selain memang dengan niat tulus ingin membenahi dan memajukan desa tercintanya, pria yang lahir di Hento Terang, Desa Golo Sepang, (27 Februari 1989 silam itu, mengakui bahwa sejauh ini dirinya telah mendapat banyak dukungan dari keluarga, tokoh pemuda, tokoh adat dan warga Desa Golo Sepang sendiri yang mendorong dirinya untuk bisa maju sebagai bakal calon Kades Golo Sepang, Kecamatan Boleng.
“Sejalan dengan itu semua saya merasa yakin dan bersemangat untuk mewujudkan niat saya yang Puji Tuhan keinginan untuk memajukan desa dan dukungan dari “ase kae” (keluarga) akan saya perjuangkan semaksimal mungkin pada Pilkades nanti. Ini juga berkaitan dengan keinginan saya agar warga Desa Golo Sepang dapat lebih sejahtera, dari konsep yang kita bangun setelah terpilih nantinya,” tekadnya.
Dikatakan Saverius, motivasi dirinya untuk mencalonkan diri bahwa, ia melihat Desa Golo Sepang punya banyak potensi pariwisata yang sangat besar, yang selama ini belum disentuh untuk dikelola dengan baik.
Kata dia, apalagi saat ini Labuan Bajo sudah dilabel oleh pemerintah pusat sebagai kota pariwisata super premium, apalagi dengan kondisi letak Desa Golo Sepang yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Komodo.
“Motivasi saya untuk mencalonkan diri yang pertama saya melihat Desa Golo Sepang ini punya potensi yang sangat besar yang selama ini tidak disentuh.
Padahal, eksplorasi yang harus kita kerjakan demi kemakmuran dari masyarakat itu sendiri. Potensi yang ada di sana yang pertama kita melihat dari segi pariwisatanya. Labuan Bajo ini sudah dilabel oleh Presiden Jokowi sebagai super premium. Dan Desa Golo Sepang ini dia berada di Kecamatan Boleng yang notabene berbatasan langsung dengan Kecamatan Komodo. Berarti desa kita sebenarnya sebagai penopang daripada pariwisata super premium itu,” kata Alumni Fakultas Hukum Universitas Dwijendra Denpasar Bali itu.
Adapun potensi wisata menarik yang ada di Desa Golo Sepang kata Save, seperti wisata hutan mangrove, hamparan pegunungan yang bisa dibuka sebagai wisata tracking dan diving.
Dijelaskannya bahwa apalagi saat ini didukungi oleh jalan pantai utara yang dilengkapi dengan view laut di sepanjang jalur tersebut.
“Di desa Golo Sepang di sana ada obyek-obyek yang sangat menarik untuk kita kelola. Seperti hutan mangrove, hutan bakau di Kecamatan Boleng mungkin salah satu hutan bakau yang terbesar di NTT dan sebagiannya itu berada di Desa Golo Sepang.
Di dalam hutan mangrove itu banyak ekosistem yang hidup seperti kepiting, udang, lobster, kima dan lain-lain.
“Itu sebenarnya kekhasannya kita di sana, kalau kita kombinasikan itu dalam bentuk pariwisata kuliner dan pariwisata baharinya itu sangat luar biasa.
Di desanya juga terdapat hamparan pegunungan yang bisa menjadi obyek wisata tracking, diving ditunjangi oleh jalur pantura yang tembus ke Desa Golo Sepang. “Sepanjang jalur pantura itu, viewnya adalah view laut dan semua itu juga bisa kita jadikan obyek wisata tinggal bagaimana kita komunikasikan dengan masyarakat pemilik lahan untuk pembebasan lahannya, ” tuturnya.
Bicara tentang membuka obyek pariwisata desa menurut dia, tentunya menggunakan pendekatan sustainable tourism mengedepankan prinsip-prinsip sosial di mana masyarakat di sekitar destinasi wisata dapat terlibat dan ikut serta dalam menghidupkan potensi-potensi lokal yang ada. Tanpa partisipasi langsung dari masyarakat di destinasi wisata, mustahil pariwisata dapat berjalan secara berkelanjutan. Konsep inilah yang dikenal dengan pariwisata berbasis masyarakat, paparnya.
Selain itu, tambah dia, Desa Golo Sepang itu dikenal sebagai wilayah persawahan yang luas selain Lembor dan Terang.
Persawahan di desanya boleh dikatakan sebagai penopang utama masalah pangan di Manggarai Barat.
Ia rencanakan, areal persawahan yang ada akan digunakan sebagai obyek wisata dengan membangun jalan tani di dalamnya.
Bukan hanya itu, masih ada lagi Gua Rodak dengan kedalamannya kurang lebih 7 km, tapi sampai detik ini belum ada yang masuk untuk menembus.
Di dalam gua itu terdapat sejumlah jenis binatang seperti belut, udang, kepiting dan ikan yang bisa dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.
Sebagian lahan itu merupakan lahan hutan lindung dan sebagiannya lahan warga.
” Di ujung pintu masuk lahan itu ada lahan milik peribadi masyarakat dan tentu prosesnya tidak terlepas dari bagaimana kita mengkomunikasikan dengan beberapa pihak termasuk dengan pihak pemerintah,” janji Save.
Atas dukungan dari keluarga serta masyarakat bisa tercapai untuk nantinya bertanggungjawab sebagai pemimpin di desa tersebut.
Kata pria yang pernah bekerja di Tour Guide di Kota Bali itu, tetap menjalani proses yang ada saat ini seperti tahap-tahap pendaftaran yang harus dipenuhi serta patuh terhadap aturan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah.
“Saya berkeyakinan kalau ada dukungan dari masyarakat dan keluarga dan akhirnya terpilih nanti maka semua impian itu akan terwujud,” tutupnya.
Untuk diketahui, sebanyak 102 desa di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar ), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) akan melaksanakan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Tahun 2022 secara serentak, 29 September 2022 mendatang. (fon)