KUPANG, NTT PEMBARUAN. id — Anggota Fraksi PKB DPRD Provinsi NTT, Yohanes Rumat menilai kenaikan harga tiket pesawat untuk semua rute penerbangan lokal di NTT saat ini akibat monopoli penerbangan tertentu.
“ Mungkin karena monopoli ini, akhirnya menyebabkan harga tiket pesawat di NTT naik. Alasan lainnya mungkin karena perang dunia yang berdampak pada kenaikan avtur dan suku cadang pesawat,” kata Yohanes Rumat, Anggota Komisi II DPRD Provinsi NTT kepada media ini di Kupang, Kamis (21/7/2022).
“Bijaknya jangan langsung naiklah, tapi bertahap. Kalau dia langsung naik seperti ini, kita melihat kurang adil juga. Kasihan masyarakat karena proses kenaikan ini juga tanpa ada penjelasan. Kita tetap mengawasi agen-agen penerbangan, dan tolong memperhitungkan kemampuan masyarakat NTT,” imbuhnya.
Yang dikwatirkan, kata Yohanes, kalau sampai terjadi boikot di penerbangan lokal, maka maskapai penerbangan juga merasa rugi. Boikot itu juga, hak masyarakat untuk menjadi peringatan kepada penerbangan supaya jangan monopoli dan buatlah harga yang wajar-wajar saja, sehingga bisa terbang kemana saja.
Cara lain, menurut Yohanes, kalau memang penerbangan ini sulit mengendalikan harga avtur atau suku cadangnya, maka Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota wajib memberikan subsidi untuk menyelamatkan rakyatnya.
“Subsidi ini juga tanggungjawab pemerintah untuk menyelamatkan rakyatnya. Hanya saja dibicarakan oleh pemerintah itu dengan logikanya masuk diakal. Kalau memang kenaikan itu tidak bisa dihindari karena kenaikan BBM, seperti avtur, suku cadang dan lain-lain, maka pemerintah wajib memberikan subsidi. Subsidi itu juga harus masuk diakal dengan mempertimbangkan pendapatan daerah masing-masing,”sebut Yohanes.
Solusi lainnya, Pemerintah membuka ruang untuk penerbangan lainnya melayani sejumlah rute lokal di NTT dengan izinnya dipermudah, selain penerbangan Wings Air yang sudah berjalan selama ini.
“Sampai saat ini, belum ada penjelasan resmi dari agen penerbangan, yang kita rasakan hanya harga naik. Kalau ada penjelasan, maka solusinya harus ada subsidi dan membuka ruang untuk penerbangan lain masuk ke NTT, sehingga terjadi persaingan harga yang sehat,” ujarnya.
Kenaikan harga avtur dan suku cadang itu, lanjut dia, bukan berlaku di NTT saja, tapi semua daerah di Indonesia, hanya saja yang mengalami kenaikan tiket pesawatnya dirasakan oleh masyarakat di NTT, sementara di daerah lain harga tiketnya masih normal.
Salah satu contohnya, harga tiket rute Kupang – Labuan Bajo yang sebelumnya berkisar antara Rp 900.000-an hingga Rp 1,3 juta sekarang sudah naik hingga Rp 1,7 juta, dan itu berlaku hampir semua rute lokal di NTT. (red)