PPK Usulkan Perpanjangan Waktu Pelaksanaan Pembangunan Bendungan Temef

KUPANG, NTT PEMBARUAN.id –Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan Bendungan Temef, Fajar Hariaji telah mengusulkan ke Pemerintah Pusat melalui Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara 2 (BWS NT 2) Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk perpanjangan waktu pelaksanaan pembangunan Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).

“Kami minta perpanjangan waktu pelaksanaannya hingga Desember 2024 dari kontrak sebelumnya 17 Desember 2018 hingga Desember 2023,” kata PPK Bendungan Temef, Fajar Hariaji kepada wartawan di Kupang, Rabu (10/8/2022).

“Kalau kemarin itu proses lelangnya 1 tahun, maka saya berharap perpanjangan waktu pelaksanaannya juga 1 tahun hingga Desember 2024. Tugas kita sebatas mengusul dengan mengemukakan permasalahan–permasalahan yang ada untuk kemudian dipertimbangkan dan diputuskan oleh pimpinan. Kita mau perpanjang izin, tidak tahu nanti diizin atau tidak. Ini masih dalam tahap proses, dan kita masih menunggu jawabannya,” tukas Fajar.

Alasan pertama perpanjangan waktu pelaksanaan pekerjaan itu, menurut Fajar, dari jangka waktu yang sudah ditetapkan sebelumnya ternyata mundur 1 tahun, sehingga harus dikaji benar–benar.

Apa lagi sekarang, lanjut dia, harga bahan bakar minyak (BBM) sudah naik, harga bahan bangunan seperti semen dan besi juga ikut naik.

Karena itu, permohonan penambahan waktu pelaksanaan pekerjaan tersebut berpengaruh pada nilai kontrak atau disesuaikan dengan harga sekarang, terang Fajar.

Untuk penyesuaian harga, menurut Fajar, sudah ada regulasi yang mengaturnya.

Sedangkan, terkait progres fisik hingga tahun ke-5 pelaksanaannya tahun ini atau hingga berita ini diturunkan sudah mencapai 61-an persen.

Tahun ini adalah tahun ke-5 waktu pelaksanaan pembangunan Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) terhitung dari kontrak tanggal 17 Desember 2018 lalu.

Seperti diketahui, pembangunan Bendungan Temef yang dimulai sejak 2018 sampai dengan 2023 itu akan membutuhkan anggaran sebesar Rp 1,4 triliun.

Pembangunan itu dibagi dalam dua paket, yaitu paket I untuk konstruksi bendungan (bangunan pengelak dan pekerjaan bendungan utama) dikerjakan oleh PT.Waskita Karya (WK) Kerjasama Operasional (KSO) dengan PT. Bahagia Bangun Nusa.

Sedangkan, paket II dikerjakan PT.Nindya Karya (NK) KSO PT. Bina Nusa Lestari untuk pekerjaan jalan masuk dan pekerjaan bendungan pelimpah.

Bendungan Temef akan memberikan manfaat untuk daerah irigasi seluas 4.500 hektar sawah, dan untuk kebutuhan air baku, 0, 13 meter kubik/detik. (red)

Bagikan