Categories Daerah Humaniora

Pergub Berbahasa Inggris Sehari Seminggu di NTT Sedang Disusun

KUPANG, NTT PEMBARUAN.id- Peraturan Gubernur (Pergub) yang mewajibkan berbahasa Inggris sehari dalam seminggu di seluruh Nusa Tenggara Timur (NTT) sementara disusun di tingkat provinsi.

“Kami sedang menyusun Pergubnya. Setelah Pergubnya ditandatangani nanti gubernur sendiri yang mengumumkan harinya,” kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Dr.Marius Ardu Jelamu,M.Si kepada wartawan di Kupang, Senin (26/11/2018).

Pemberlakuan Pergub penetapan satu hari dalam seminggu berbahasa Inggris itu, kata Jelamu, akan berlaku pada semua level mulai dari lembaga pendidikan (SD, SMP, SMA/SMK dan Perguruan Tinggi), lembaga pemerintah, lembaga swasta, lembaga agama, dan masyarakat umum.

“Ini hanya informasi awal, sehingga saya belum bisa berbicara secara detail tentang itu,” kata Jelamu.  Ide penetapan satu hari dalam seminggu berbahasa Inggris itu, kata Marianus, untuk mengantisipasi perkembangan dunia pariwisata internasional yang saat ini sedang bertumbuh dan berkembang baik di NTT.

“Dalam rangka itu juga, maka di APBD Perubahan 2018 kita membenahi 5 destinasi wisata di NTT tersebar di Kabupaten Kupang, Kota Kupang, Timor Tengah Selatan (TTS), Rote Ndao, dan Sabu Raijua. Pembenahannya nanti seperti pembangunan lopo, dan jalan setapak.  Dan’ itu akan dilanjutkan pada tahun 2019 mendatang,” janjinya.

Marius mengatakan, selama lima tahun ke depan, sejumlah destinasi wisata unggulan di NTT,  baik destinasi wisata alam, gunung, pantai, keindahan di bawah laut, dan destinasi wisata di darat akan dibenahi secara pelan-pelan, sehingga sektor pariwisata sebagai sektor kunci dapat mendukung perekonomian di provinsi kepulauan itu.

“Kita juga sementara koordinasi dengan pemerintah pusat (Pempus) untuk penerbangan langsung dari luar negeri ke salah satu bandara di NTT. Apakah melalui Bandara Komodo, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat,  Bandara Tambolaka, Sumba Barat Daya (SBD), atau Bandara El Tari Kupang tidak masalah. Yang terpenting ada penerbangan langsung ke NTT, sehingga  target 3 juta orang kunjungan wisawatawan ke NTT yang diberikan gubernur kepada kami bisa terwujud,” harap Marianus.

Terkait penerbangan langsung itu, kata Marianus, Gubernur NTT mengusulkan kalau bisa penerbangannya dari luar negeri langsung ke Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya baru ke Kupang kemudian menuju Komodo, Manggarai Barat lalu pulang.

“Bagi kita dimana pun yang penting ada, supaya pergerakan wisawatawan kita lancar. Tidak hanya transportasi udara yang dikembangkan ke depan, tetapi juga laut dan darat.  Sehingga satu konten yang gubernur kehendaki menjadikan NTT sebagai cincin keindahan yang bisa dilalui transportasi udara, laut dan darat,” tutupnya. (ade)

Berita lainnya