Categories Daerah Humaniora Polkam

Pemilu 2019, Diharapkan Kaum Milenial Bebas dari Politik Uang

KUPANG, NTT PEMBARUAN.id- Bengkel APPek Kupang mengharapkan, kaum milenial di Nusa Tenggara Timur (NTT) bebas dari politik isu SARA, dan politik uang pada pemilihan umum (Pemilu) Tahun 2019 ini.

Harapan itu disampaikan Penanggung Jawab Program Pemilu Bersih Bengkel APPek Kupang, Magdalena Yuanita Wake,SH,MH kepada wartawan disela-sela melakukan pendidikan politik bagi pemilih pemula pada siswa kelas XI SMAN 4 Kupang, Sabtu (23/3/2019).

Sosialisasi Pemilu 2019 yang digagas Bengkel APPek Kupang ini melibatkan dua penyelenggara di Kota Kupang, yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Kupang, dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Kupang sekaligus sebagai pamateri dalam kegiatan tersebut.

“Kami merasa terpanggil untuk melakukan pendidikan politik terhadap kaum milenial di NTT, khususnya di Kota Kupang,  sehingga mereka (kaum milenial,red) benar-benar bebas dari politik SARA, dan politik uang, baik dalam pemilihan presiden, wakil presiden, DPD RI, DPR RI, DPRD Provinsi, maupun DPRD Kabupaten/Kota di NTT,”  harap Nita.

Pendidikan politik yang dilakukan itu, kata Nita, sebagai refrensi bagi pemilih pemula sekaligus membentengi dirinya mereka, agar tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu SARA dan politik uang pada Pemilu tahun ini.

Selaras dengan tujuan itu, maka thema yang diusung dalam sosialisasinya adalah Milenial Kota Kupang Dalam Pemilu Bersih. Nita mengaku, SMAN 4 Kupang merupakan sekolah yang pertama yang dikunjunginya di Kota Kupang, dan akan diikuti sekolah lainnya dalam waktu dekat ini.

Bahan sosialisasi yang disajikan pemateri, selain dalam bentuk ceramah dan gambar juga dalam bentuk simulasi, dengan harapan para pemilih pemula memahami, dan bisa menggunakan haknya secara baik dan benar pada hari pencoblosan tanggal 17 April 2019 mendatang.

Melalui sosialisasi ini, ia berharap, persentase partisipasi pemilih dalam Pemilu 2019, terutama  kalangan pemilih milenial semakin meningkat. “Ke depan, kami melakukan survei kwalitatif untuk mengukur redom berapa banyak  persentase anak-anak muda di NTT dalam memberikan hak suaranya,” janji Nita.

Catatan Bengkel APPek  untuk pemilih pemula di NTT pada Pemilu 2019 ini sebanyak 102.000 lebih pemilih. “Tetapi, kita tidak tahu apakah jumlah itu terdaftar semua dalam daftar pemilih tetap (DPT) atau tidak,” tanya Nita.

Ia contohkan, siswa kelas II SMAN 4 Kupang yang hadir dalam sosialisasinya, secara persyaratan mereka sudah berusia 17 tahun ke atas dan memenuhi syarat sebagai pemilih. Tetapi, kendalanya masih banyak diantara mereka yang belum memiliki e-KTP. “Ini yang menjadi tantangan ke depan, sehingga usia-usia seperti mereka sudah bisa didaftarkan menjadi pemilih setahun sebelum pelaksanaan Pemilu,” cetusnya. (ade)

Berita lainnya